Ketahui Tanda-Tanda Kucing Peliharaan Mengalami Sakit

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   30 November 2020
Ketahui Tanda-Tanda Kucing Peliharaan Mengalami SakitKetahui Tanda-Tanda Kucing Peliharaan Mengalami Sakit

Halodoc, Jakarta – Kucing yang sakit biasanya akan menunjukkan perubahan dalam penampilan secara keseluruhan. Mulai dari perubahan pada semangat, perilaku, penampilan bulu, jumlah kotoran, nafsu makan, penggunaan kotak pasir, pernapasan, atau kotoran dari mata atau hidung. 

Secara umum, setiap perubahan yang tiba-tiba harusnya menjadi pengingat bahwa kucing peliharaan membutuhkan perhatian khusus. Kucing yang sedang sakit posisi duduknya akan membungkuk, tidak mengangkat kepalanya dengan benar, memiringkan, atau mungkin menggoyangkan ekornya berbeda dari biasanya.

Baca juga: Ketahui Seluk-beluk Merawat Anak Kucing

Cek Kondisi Turgor Kulitnya

Terkadang perubahan kucing tidak begitu signifikan, sehingga membuatmu tidak menyadari kalau kucingmu sedang sakit. Dehidrasi adalah masalah umum pada kucing yang sakit. Untuk mengetahui apakah kucing mengalami dehidrasi, lakukan pengecekan turgor kulitnya dengan pegang lembut kulit di dekat tulang belikatnya, tarik ke atas menjauh dari tubuhnya, lalu lepaskan. 

Kulit harusnya segera kembali ke tempatnya. Kulit yang tidak kembali ke posisi semula tempatnya (turgor kulit), biasanya menunjukkan dehidrasi. Kucing yang mengidap penyakit kronis dapat mengalami penurunan berat badan yang lambat dan tidak kentara yang hanya terlihat saat kamu mengusap sepanjang tulang rusuk dan tulang belakangnya. 

Kehilangan Berat Badan

Kucing yang tiba-tiba kehilangan berat badan, terutama jika sebelumnya kelebihan berat badan, biasanya mengidap penyakit metabolik seperti diabetes atau hipertiroidisme. Kucing yang sakit biasanya menjadi penyendiri dan mungkin senang bersembunyi. 

Jadi Lebih Rewel

Beberapa kucing menjadi lebih lengket atau menuntut perhatian, sementara yang lain menjadi sangat rewel. Biasanya, kucing yang sakit memiliki tingkat energi yang lebih rendah. Satu-satunya hal yang mungkin bisa kamu lihat dari kucingmu adalah dia lebih banyak tidur, jarang bermain, dan gelisah. 

Pada beberapa kondisi, terutama hipertiroidisme, tingkat energi mungkin terlihat meningkat hingga mencapai titik hiperaktif. Kucing dengan hipertiroidisme sering gelisah di malam hari dan mungkin tiba-tiba mulai mengeong panjang. 

Sulit Beraktivitas

Kucing dengan artritis atau masalah sendi lainnya mungkin mengalami kesulitan bergerak dan tidak lagi melompat ke atas furnitur atau meja, atau mungkin mengubah cara mereka melompat. Jika kucing tiba-tiba tidak dapat menggunakan kaki belakangnya, ia harus segera diperiksa oleh dokter hewan.

Baca juga: Ingin Merawat Anjing Poodle? Perhatikan 4 Hal Berikut

Jika kamu butuh panduan menjaga kesehatan kucing peliharaanmu, tanyakan saja langsung ke dokter hewan di Halodoc. Kamu bisa menanyakan apa saja dan dokter hewan akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Berhenti Merawat Diri

Kucing yang sedang sakit juga punya kecenderungan untuk berhenti merawat diri. Ini bisa ditunjukkan dengan bulu yang berantakan atau berminyak, bulu kusut, atau gumpalan rambut yang terurai. Kamu juga bisa melihat perbedaan pada kilau bulu atau peningkatan jumlah ketombe.

Kucing yang merawat dirinya sendiri secara berlebihan juga bisa menandakan gangguan kesehatan. Perawatan berlebihan mungkin merupakan reaksi terhadap masalah kulit seperti alergi, parasit seperti kutu, tungau atau kurap, nyeri seperti yang disebabkan oleh artritis atau masalah kandung kemih, atau respons terhadap stres. 

Kucing yang mengalami kondisi ini akan terlalu sering merapikan seluruh bagian tubuhnya, atau mungkin menjilati dirinya sendiri di satu area hingga timbul bintik-bintik botak dan kulit di bawahnya mengalami merah ruam.

Baca juga: Ketahui Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anjing Peliharaan

Perubahan nafsu makan juga menjadi tanda kalau kucing sedang sakit. Kucing yang sakit mungkin akan makan lebih sedikit atau makan lebih banyak atau mungkin memiliki lebih banyak. Kucing dengan penyakit gigi mungkin tampak pilih-pilih tentang makanannya. Kucing yang memiliki beberapa penyakit metabolik seperti hipertiroidisme atau diabetes melitus mungkin memiliki nafsu makan yang tinggi dan rasa haus yang meningkat. Kucing dengan masalah hati atau ginjal sering kali kehilangan nafsu makan, tetapi biasanya rasa hausnya meningkat.

Referensi:
Vcahospitals.com. Diakses pada 2020. Recognizing the Signs of Illness in Cats
Old Dominion Animal Hospital. Diakses pada 2020. How to Tell If Your Cat Is Sick — 7 Symptoms to Watch Out For