Halodoc, Jakarta - Tifus termasuk salah satu penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri penyebabnya yang terkandung dalam makanan atau minuman. Selain itu, penyakit tifus rentan terjadi pada anak-anak karena sistem imunnya yang masih lemah. 

Seseorang yang mengidap penyakit ini harus segera mendapatkan penanganan karena dapat menimbulkan beberapa komplikasi berbahaya. Cara paling mudahnya adalah dengan mengetahui gejala dari penyakit tifus ini yang terbagi menjadi beberapa tahap. Berikut ulasannya!

Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan Usai Terkena Penyakit Tifus

Tahapan Gejala Penyakit Tifus

Tifus, atau disebut juga demam tifoid, adalah penyakit infeksi akut yang menyebabkan pengidapnya mengalami demam disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Gangguan ini umumnya terjadi saat kotoran manusia yang membawa bakteri mencemari air atau makanan yang kemudian dikonsumsi oleh orang lain. Maka dari itu, penyakit ini lebih sering terjadi pada daerah yang kurang terjaga kebersihannya.

Bakteri penyebab penyakit ini tersebut masuk ke tubuh melalui makanan atau air yang dikonsumsi dan akhirnya tiba di dinding usus. Di area tersebut, bakteri dapat berkembang biak yang menyebabkan bakteremia, yaitu terlalu banyaknya bakteri dalam aliran darah seseorang. Saat ini terjadi, pengidapnya dapat mengalami demam yang terkenal dengan istilah tifus.

Setiap orangtua harus benar-benar memperhatikan gejala dari penyakit tifus yang mungkin timbul pada anaknya. Demam adalah gejala yang timbul dari banyak penyakit, sehingga perlu melihat ciri-ciri lainnya. Selain itu, bakteri Salmonella memiliki masa inkubasi sekitar 14 hari, sehingga gejalanya tidak langsung terjadi. Gejala penyakit tifus juga terbagi dalam beberapa tahap, berikut ini pembagiannya:

• Tahap Pertama

Pada tahap paling awal, gejala yang timbul saat mengidap penyakit tifus adalah batuk kering, tubuh yang lemas, hingga sakit kepala. Demam bisa saja terjadi tidak di tahap awal ini. Jika terjadi, suhu butuh tidak akan naik secara drastis dibandingkan saat normal.

• Tahap Kedua

Di tahap ini, demam tinggi akan terjadi dan perut tampak menjadi buncit. Penurunan berat badan adalah gejala yang paling signifikan dari penyakit tifus pada tahap kedua ini. Selain itu, halusinasi juga termasuk hal yang biasa untuk terjadi. Pengidapnya akan merasa lesu dan gelisah secara bergantian.

Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba

• Tahap Ketiga

Jika sudah memasuki tahap ini, gejala penyakit tifus yang timbul dapat menjadi sangat serius. Perforasi usus yang parah dapat menyebabkan perdarahan di dalam perut. Lebih parahnya lagi, ensefalitis atau radang otak bisa saja terjadi. Pengidapnya dapat mengalami dehidrasi parah, sehingga meningkatkan intensitas delirium yang menyerang. Saat ini terjadi, seseorang dengan gangguan ini tidak dapat duduk, apalagi berdiri atau berjalan.

• Tahap Keempat

Jika sudah masuk ke tahap akhir, gejala penyakit tifus yang paling terlihat adalah demam yang sangat tinggi. Selain itu, beberapa komplikasi berbahaya juga dapat terjadi karena penyakit ini, seperti infeksi, gagal ginjal, radang paru-paru, radang pankreas, radang jantung, hingga meningitis.

Maka dari itu, sangat penting untuk mengatasi masalah yang terjadi paling tidak saat gejala berada di tahap kedua. Dengan begitu, segala dampak yang berbahaya yang akan terjadi dapat dihindari. Jangan sampai penyakit tifus memasuki gejala pada tahap keempat yang tentu saja dapat menyebabkan ancaman nyawa.

Baca juga: Rentan Terjadi saat Banjir, Ini 9 Gejala Penyakit Tifus

Selain itu, gejala yang ditimbulkan dari penyakit tifus benar-benar harus mendapatkan penanganan yang benar dari ahli medis. Dengan menggunakan aplikasi Halodoc, pemesanan untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit pilihan dapat dilakukan hanya dengan penggunaan smartphone di tangan. Maka dari itu, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Medi Buddy. Diakses pada 2020. What Are The Stages of Typhoid Fever: A Guide To Enteric Fever.

Medicine Net. Diakses pada 2020. Typhoid Fever.