Ketahui Risiko Makan Oyster Mentah bagi Kesehatan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Maret 2022

“Tiram yang dikonsumsi mentah atau setengah matang dapat mengakibatkan infeksi bakteri vibrio atau penyakit vibriosis. Sebab, bakteri vibrio (baik vibrio vulnificus dan vibrio parahaemolyticus) secara alami menghuni perairan pantai selayaknya oyster sebagai habitat alaminya. Sedangkan, oyster akan makan dengan menyaring air, sehingga bakteri vibrio dan bakteri lainnya rentan untuk masuk dan mencemari jaringan tubuh oyster.”

Ketahui Risiko Makan Oyster Mentah bagi KesehatanKetahui Risiko Makan Oyster Mentah bagi Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Tiram atau oyster merupakan jenis kerang yang umumnya disajikan tanpa dimasak, alias mentah. Makanan tersebut populer di beberapa kalangan masyarakat, terutama pecinta seafood karena rasanya yang unik. Selain itu, oyster juga diketahui memiliki berbagai kandungan nutrisi yang penting bagi tubuh.

Sayangnya, oyster yang disajikan mentah sebenarnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Sebab, moluska tersebut malah dapat menjadi salah satu makanan tidak sehat karena berisiko menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Lantas, mengapa demikian? Yuk, ketahui penjelasannya di sini!

Risiko Makan Oyster Mentah bagi Kesehatan

Meski mengandung berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi tubuh, seperti protein, vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3, nyatanya oyster yang dikonsumsi mentah berisiko bagi kesehatan. Nah, salah satu risiko dari mengonsumsinya adalah kontaminasi bakteri vibrio pada oyster atau tiram yang dapat berujung pada infeksi. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tiram yang dikonsumsi mentah atau setengah matang dapat mengakibatkan infeksi bakteri vibrio atau penyakit vibriosis. Sebab, bakteri vibrio baik vibrio vulnificus dan vibrio parahaemolyticus memiliki habitat alami yang sama dengan oyster. 

Sedangkan, oyster akan makan dengan menyaring air, sehingga bakteri vibrio dan bakteri lainnya rentan untuk masuk dan mencemari jaringan tubuh oyster. Lebih mengkhawatirkannya lagi, tiram yang tercemar bakteri vibrio tidak dapat dibedakan dengan tiram yang sehat. 

Jika tiram yang tercemar dikonsumsi secara mentah atau kurang matang, maka kuman seperti bakteri yang mengontaminasi tubuhnya akan meningkatkan risiko infeksi. Hal ini lantaran bakteri vibrio yang mengontaminasi belum mati jika oyster tidak dimasak hingga matang.  

Jika seseorang terkena infeksi bakteri vibrio akibat konsumsi tiram mentah, maka dirinya akan merasakan sejumlah kondisi kesehatan sebagai gejalanya. Misalnya seperti mual dan muntah, diare, kram perut, demam, hingga septikemia atau infeksi darah serius. Meski gejalanya tergolong ringan, tapi menurut CDC infeksi vibrio dapat menyebabkan 1 dari 5 orang meninggal dunia. Nah, cukup mengkhawatirkan bukan?

Risiko Lain yang Juga Mengintai

Tak hanya ancaman infeksi bakteri vibrio yang mengintai dari konsumsi oyster secara mentah, makanan yang satu ini juga berpotensi membawa virus dan enterovirus tipe Norwalk. Perlu diketahui bahwa infeksi virus tersebut diketahui dapat memicu keracunan makanan dan sejumlah gangguan pada saluran pencernaan. Misalnya seperti peradangan di lambung dan usus hingga gastroenteritis akut.

Di samping itu, berdasarkan habitat aslinya oyster juga berpotensi tercemar dengan kontaminan kimia logam berat seperti timbal, merkuri, hingga kadmium. Maka dari itu, anak-anak, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, dan wanita hamil atau menyusui perlu menghindari konsumsi oyster secara mentah.

Oyster juga dikabarkan mengandung senyawa zinc yang sangat tinggi. Meski mineral tersebut penting bagi kesehatan tubuh, tetapi mengonsumsi zinc terlalu banyak dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Salah satu dampak negatifnya adalah melemahkan respon imun tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terserang peradangan. Selain itu, mereka yang memiliki alergi terhadap makanan laut juga perlu menghindari mengonsumsi oyster.

Itulah penjelasan mengenai risiko makan oyster mentah yang mengintai bagi kesehatan, yaitu infeksi bakteri vibrio pada oyster yang tercemar. Sebab, bakteri vibrio secara alami menghuni perairan pantai selayaknya oyster sebagai habitat alaminya.  Lebih parahnya lagi, tiram yang tercemar bakteri vibrio tidak dapat dibedakan dengan tiram yang sehat.

Kendati demikian, mengonsumsi oyster tidak sepenuhnya perlu dihindari, karena jika dimasak dengan matang, maka bakteri yang berkemungkinan mencemarinya akan mati. Oleh karena itu, masaklah tiram hingga matang agar manfaat kesehatannya dapat kamu peroleh dengan optimal.

Jika kamu merasakan gejala keracunan makanan seperti diare, mual dan muntah setelah mengonsumsi oyster, sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter pilihanmu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi:
Instagram Halodoc. Diakses pada 2022. Waspada! Risiko Makan Oyster Mentah.
CDC. Diakses pada 2022. Oysters and Vibriosis.
Healthline. Diakses pada 2022. Are Oysters Good for You? Benefits and Dangers. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan