Ketahui Prosedur Terapi Radiasi untuk Penyakit Kanker
Halodoc, Jakarta - Saat dokter menemukan bahwa di dalam tubuh seseorang terdapat kanker, bukan berarti ia akan kehilangan kesempatan untuk hidup. Dengan pesatnya perkembangan teknologi di dunia medis, kini telah banyak ditemukan metode pengobatan untuk atasi kanker, salah satunya adalah terapi radiasi.
Melalui terapi radiasi, sinar energi berkekuatan tinggi diarahkan ke area dimana sel-sel kanker. Tujuannya untuk membunuh habis sel-sel kanker tersebut. Paling sering terapi ini menggunakan sinar-X, tetapi proton atau jenis energi lain juga bisa digunakan.
Baca juga: Ketahui 6 Persiapan Sebelum Melakukan Terapi Radiasi
Cara Kerja Terapi Radiasi Melawan Kanker
Pada dosis tinggi, terapi radiasi membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya dengan merusak DNA mereka. Sel-sel kanker yang DNA rusak setelah diperbaiki berhenti membelah atau mati. Ketika sel-sel yang rusak mati, mereka akan dipecah dan dihilangkan oleh tubuh.
Namun, terapi radiasi tidak langsung membunuh sel kanker. Dibutuhkan berhari-hari atau berminggu-minggu perawatan sebelum DNA rusak dan membuat keseluruhan bagian sel kanker mati. Kemudian, sel kanker akan mati perlahan, bisa berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah terapi radiasi berakhir. Terapi radiasi juga bertujuan untuk menghancurkan sel-sel normal dan sehat sesedikit mungkin. Selain itu, sel-sel normal dapat memperbaiki banyak kerusakan yang disebabkan oleh radiasi.
Baca juga: Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Melakukan Terapi Radiasi
Terapi Radiasi juga Punya Risiko
Efek samping terapi radiasi tergantung pada bagian mana dari tubuh yang terkena radiasi dan berapa banyak radiasi yang digunakan. Seseorang mungkin tidak mengalami efek samping, atau mungkin mengalami beberapa efek samping. Sebagian besar efek samping bersifat sementara, dan dapat dikontrol. Mereka juga umumnya hilang seiring waktu setelah pengobatan berakhir.
Melansir dari National Cancer Institute, ada beberapa efek samping yang umum terjadi:
-
Seluruh bagian tubuh secara umum: Bagian rambut rontok di area terapi radiasi dilakukan, iritasi kulit, kelelahan.
-
Kepala dan leher: Mulut kering, air liur menjadi lebih tebal, kesulitan menelan, sakit tenggorokan, perubahan saat merasakan makanan, mual, sariawan, kerusakan gigi.
-
Dada: Kesulitan menelan, batuk, sesak napas.
-
Perut: Mual, muntah, diare.
-
Pelvis: Iritasi kandung kemih, sering buang air kecil, disfungsi seksual.
Jika kamu mengidap kanker dan berencana melakukan terapi radiasi, tanyakan kepada dokter tentang efek samping yang mungkin akan kamu alami. Tanyakan efeknya, baik jangka pendek dan jangka panjang, atau yang mungkin terjadi setelah perawatan.
Kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc terkait ini. Ambil segera smartphone kamu, dan manfaatkan fitur chat untuk berbicara langsung dengan dokter, kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: 4 Penyakit Ini Memerlukan Terapi Radiasi
Terapi Radiasi Memiliki Beberapa Jenis
Ada dua bentuk terapi radiasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker, antara lain:
- Terapi Radiasi Sinar Eksternal
Ini adalah tipe yang paling umum. Terapi ini melibatkan mesin eksternal yang memancarkan sinar radiasi yang menargetkan area perawatan. Bentuk yang berbeda tersedia, tergantung kebutuhan seseorang. Misalnya, sinar berenergi tinggi dapat menargetkan kanker yang lebih dalam di dalam tubuh.
- Terapi Radiasi Internal
Ada berbagai jenis terapi radiasi internal dan biasanya melibatkan penanaman atau memasukkan zat radioaktif ke dalam tubuh. Brachytherapy melibatkan memasukkan implan radioaktif ke dalam atau dekat dengan jaringan kanker. Implan mungkin bersifat sementara atau permanen.
Jenis lain dari terapi radiasi internal bisa dilakukan secara oral atau suntikan cairan radioaktif. Tujuannya untuk membatasi sejauh mana jaringan sehat di sekitar kanker terpapar radiasi. Misalnya, dokter dapat merekomendasikan perawatan ini untuk kanker prostat atau ovarium.
Dokter juga dapat merekomendasikan menjalani kedua jenis terapi radiasi utama. Keputusan akan tergantung pada:
-
Jenis kanker;
-
Ukuran tumor;
-
Lokasi tumor, termasuk jenis jaringan di dekatnya;
-
Usia dan kesehatan keseluruhan orang tersebut;
-
Perawatan lain.
Hingga kini dan seterusnya, para ilmuwan terus mengeksplorasi cara meningkatkan teknik radiasi untuk mencapai hasil yang lebih efektif dengan risiko serendah mungkin.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Radiation Therapy.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to Know About Radiation Therapy?
National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Radiation Therapy to Treat Cancer.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan