Ketahui Prosedur Layanan Terapi Okupasi
Halodoc, Jakarta - Terapi Okupasi adalah sebuah perawatan terhadap kondisi fisik dan psikologis pada seseorang yang dilakukan melalui kegiatan bermakna yang dipilih secara khusus. Terapi ini ditujukan untuk membantu orang yang terpengaruh untuk mencapai tingkat fungsi dan kemandirian maksimum dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Terapis akan menilai dan mengatasi kemandirian dalam perawatan diri, tugas domestik, kegiatan terkait pekerjaan, kemampuan fungsional, dan sosialisasi.
Terapi okupasi ini akan mengajarkan kamu sebuah cara untuk beradaptasi. Cara ini dapat membantu kamu untuk melakukan segala jenis aktivitas sehari-hari di sekolah, tempat kerja, atau pun di rumah. Kamu akan belajar cara menggunakan alat bantu yang dapat memudahkan kamu jika memang membutuhkannya.
Awalnya, kamu akan bertemu dengan seorang profesional kesehatan yang disebut ahli terapi okupasi yang dapat menemukan cara untuk mengubah gerak tubuh kamu. Dengan begitu, pengidap dapat menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, mengurus diri sendiri atau lingkungan sekitar, berolahraga, atau beraktivitas.
Selain itu, terapi okupasi juga dapat membantu kamu melakukan hal-hal tertentu seperti:
-
Makan tanpa bantuan orang lain.
-
Ikut serta dalam kegiatan rekreasi.
-
Melakukan pekerjaan kantor.
-
Mandi dan berpakaian.
-
Mencuci atau membersihkan di sekitar rumah.
Baca Juga: Kenapa Terapi Okupasi Harus Dilakukan?
Selain itu, beberapa orang yang mengidap penyakit tertentu sangat membutuhkan terapi okupasi agar dapat memudahkan kegiatannya setiap hari. Hampir semua orang yang mengalami gangguan pada tubuhnya harus berjuang untuk melakukan tugas apapun mungkin membutuhkannya. Jika kamu memiliki salah satu masalah kesehatan ini, tanyakan kepada dokter apakah terapi okupasi dapat membantu kamu, yaitu:
-
Artritis dan nyeri kronis.
-
Benturan.
-
Kerusakan otak.
-
Penggantian sendi.
-
Cedera tulang belakang.
-
Penyakit Alzheimer.
-
Keseimbangan yang buruk.
-
Kanker.
-
Diabetes.
-
Sklerosis multipel.
-
Cerebral palsy.
-
Masalah kesehatan atau perilaku mental.
Selain itu, terapi okupasi juga dapat membantu anak-anak mengalami cacat lahir, ADHD, artritis remaja, autisme, atau cedera parah atau luka bakar untuk dapat berkegiatan sehari-hari.
Baca Juga: Tahapan yang Dilakukan Saat Terapi Okupasi
Prosedur Terapi Okupasi
Prosedur dari terapi okupasi yang dilakukan biasanya melibatkan tiga tahap, yaitu:
-
Evaluasi
Hal yang pertama dilakukan ketika seseorang akan melakukan terapi okupasi adalah evaluasi fisik tubuhnya dan kebutuhan terhadap aktivitas sehari-harinya, sehingga dapat menunjang hal tersebut. Pada tahap ini, dokter umumnya akan melakukan wawancara dengan orang yang mengalaminya dan orang-orang terdekatnya. Setelah itu, dokter akan meringkas tentang kekuatan, kelemahan, dan kebutuhan orang tersebut, sehingga memutuskan apa yang harus dilakukan.
-
Konsultasi
Setelah dilakukan evaluasi, dokter akan melakukan hal yang lebih terfokus. Contohnya, apabila seseorang mengalami kesulitan untuk menjaga keseimbangan ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain, maka hal yang akan dilakukan adalah bagaimana menjaga keseimbangan dengan melakukan latihan untuk melatih hal-hal tersebut.
-
Perawatan
Hal ini dapat dilakukan di klinik, bangsal rumah sakit, pusat perawatan perumahan atau di rumah, sekolah, atau tempat kerja orang tersebut. Tujuannya selalu untuk meningkatkan keterampilan untuk hidup orang tersebut agar tidak bergantung pada orang lain. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan intervensi tambahan, seperti reposisi otot, menstimulasi indra orang tersebut, atau menawarkan menggunakan alat bantuan.
Baca Juga: Langkah Terapi Okupasi pada Anak Berkebutuhan Khusus
Itulah pembahasan tentang prosedur terapi okupasi yang umumnya dilakukan oleh ahli medis. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal terapi ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan