Ketahui Perbedaan Sakit Maag dan Penyakit Batu Empedu
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu akhir-akhir ini merasakan nyeri lambung dan berpikir ragu jangan-jangan nyeri yang kamu rasakan bukan sakit maag tapi sakit batu empedu? Supaya jangan salah, orang dengan penyakit batu empedu akan mengalami gejala nyeri yang tiba-tiba dan intens di bagian kanan atas perut, nyeri di bawah tulang dada, sakit di antara antara tulang belikat, nyeri di bahu kanan, serta mual dan muntah.
Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk di kantung empedu. Orang yang mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas membutuhkan operasi pengangkatan kantung empedu. Informasi selengkapnya mengenai perbedaan sakit maag dan penyakit batu empedu bisa dibaca di sini!
Maag dan Penyakit Batu Empedu Kondisi yang Berbeda
Terkadang orang salah menafsirkan gejala nyeri di kanan atas perut sebagai kondisi maag padahal penyakit batu empedu atau sebaliknya. Padahal, jelas-jelas kedua kondisi ini berbeda. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit batu empedu memicu gejala nyeri yang intens dan gejala mual dan muntah.
Mual dan muntah adalah gejala umum dari semua jenis masalah kandung empedu. Namun, hanya penyakit kandung empedu kronis yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti refluks asam dan gas—suatu gejala yang mirip dengan penyakit maag.
Baca juga: 8 Fakta tentang Batu Kandung Kemih yang Bikin Susah ke Toilet
Menggigil atau demam yang tidak diketahui penyebabnya mungkin menandakan bahwa kamu sudah mengalami infeksi. Di kandung empedu. Jika mengalami infeksi, kamu memerlukan pengobatan sebelum kondisi memburuk dan komplikasi. Soalnya infeksi bisa saja mengancam jiwa jika menyebar ke bagian tubuh lain.
Orang dengan penyakit batu empedu bisa saja mengalami diare kronis. Jika kamu mengalami lebih dari empat buang air besar per hari selama setidaknya tiga bulan mungkin merupakan tanda penyakit kandung empedu kronis.
Kulit berwarna kuning, atau ikterus, mungkin merupakan tanda adanya penyumbatan atau batu di saluran empedu yang umum. Saluran empedu umum adalah saluran yang mengarah dari kantung empedu ke usus kecil. Selain itu, kotoran berwarna lebih terang dan urine gelap adalah kemungkinan tanda-tanda penyumbatan saluran empedu.
Baca juga: Perlukah Operasi untuk Atasi Batu Ginjal?
Mengetahui gejala-gejala yang diuraikan di atas jelas sudah kalau kondisi penyakit batu empedu lebih kompleks ketimbang sakit maag. Sakit maag biasa tidak akan membuat kamu mengalami ikterus ataupun diare kronis.
Kalau kamu masih ragu dengan perbedaan sakit maag dan penyakit batu empedu, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Kamu bisa menanyakan masalah kesehatan apapun ke Halodoc dan dokter terbaik di bidangnya akan memberikan solusi. Caranya cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bahkan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Bagaimana Mengobati Penyakit Batu Empedu?
Pengobatan penyakit batu empedu akan dilakukan berdasarkan indikasi gejala. Pilihan pengobatan untuk batu empedu meliputi:
1. Pembedahan untuk mengangkat kantung empedu (kolesistektomi). Dokter bisa jadi merekomendasikan operasi untuk mengangkat kantung empedu ketika gejala sudah cukup intens. Setelah kantung empedu diangkat, empedu dapat mengalir langsung dari hati ke usus kecil dan tidak lagi disimpan di kantung empedu.
Kamu tidak memerlukan kantung empedu untuk hidup, dan pengangkatan kantung empedu tidak memengaruhi kemampuan mencerna makanan. Hanya saja pengangkatan ini dapat menyebabkan diare, yang biasanya bersifat sementara.
Baca juga: Sakit Ginjal Tanda Sakit Batu Kandung Kemih?
2. Obat untuk melarutkan batu empedu. Obat yang kamu minum dapat membantu melarutkan batu empedu. Tetapi mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun pengobatan untuk melarutkan batu empedu. Terkadang ketika obat-obatan tidak berhasil, satu-satunya jalan adalah dengan operasi.
Kamu dapat mengurangi risiko batu empedu jika kamu makan tepat waktu, tidak obesitas, konsumsi makanan berserat tinggi, dan olahraga teratur. Yuk, tetap jaga kesehatan!