Ketahui Perbedaan Nyeri Sendi karena Asam Urat dan Rematik
Halodoc, Jakarta – Dikarenakan sama-sama ditandai dengan nyeri pada sendi, asam urat dan rematik sering dianggap sebagai penyakit yang sama. Padahal, kedua penyakit ini tidaklah sama. Perbedaan dari kedua kondisi ini adalah lokasi peradangan yang terjadi. Biar lebih jelas, simak penjelasan seputar perbedaan penyakit asam urat dan rematik pada artikel berikut ini!
Tidak sedikit orang yang terkecoh dan tidak bisa membedakan antara penyakit asam urat dengan rematik. Kedua penyakit ini sering dianggap sama karena memiliki gejala serupa, seperti nyeri sendi, bengkak, serta kemerahan pada area sendi yang diserang. Tak hanya gejala yang serupa, kedua penyakit ini juga sama-sama bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Ketahui Penyebab dan Penanganan Asam Urat di Rumah
Perbedaan Asam Urat dan Rematik
Mengetahui perbedaan dari kedua penyakit ini bisa membantu menentukan jenis pengobatan atau perawatan yang dilakukan. Rematik alias rheumatoid arthritis merupakan jenis penyakit yang terjadi karena ada peradangan dan pembengkakan pada sendi. Penyakit kronis ini kemudian menimbulkan rasa nyeri pada sendi.
Sementara asam urat adalah radang sendi yang bersifat akut. Peradangan terjadi karena ada endapan asam urat pada sendi. Perbedaan utama pada kedua penyakit ini adalah lokasi terjadinya peradangan. Dikarenakan berbeda penyebab dan lokasinya, maka sensasi nyeri yang muncul pun biasanya akan berbeda pula.
Pada penyakit asam urat, kadar asam urat mengalami peningkatkan dan berkumpul pada sendi, tulang, dan jaringan tubuh. Nyeri yang menjadi tanda penyakit ini biasanya akan muncul secara mendadak. Nyeri asam urat bisa dirasakan pada jempol kaki atau persendian kaki. Selain itu, nyeri juga bisa dirasakan hanya pada salah satu atau kedua kaki.
Berbeda dengan asam urat, nyeri pada rematik biasanya akan terasa pada kedua sisi sendi tubuh yang diserang. Selain itu, rasa nyeri yang muncul juga disertai dengan kekakuan pada sendi. Rematik juga bisa disertai pembengkakan, merah, dan area sendi yang panas saat diraba. Namun gejala tersebut juga bisa ditemukan pada orang yang mengidap asam urat.
Selain pada gejala nyeri sendi, kedua penyakit ini juga memiliki penyebab yang berbeda. Rematik merupakan penyakit autoimun yang umumnya disebabkan oleh faktor genetik, tetapi hingga kini masih belum diketahui pasti apa penyebabnya. Sedangkan asam urat, umumnya terjadi karena kebiasaan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung purin, seperti daging, jeroan, ikan, kerang, roti gandum, dan sereal.
Baca juga: Sering Diabaikan, Inilah Penyebab Utama Asam Urat
Pengobatan untuk kedua kondisi ini juga berbeda. Sebenarnya, hingga kini rematik masih belum bisa disembuhkan. Namun, pengobatan tetap perlu dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul. Konsumsi obat-obatan tertentu bisa digunakan untuk mengatasi masalah ini. Asam urat juga diatasi dengan konsumsi obat, tetapi jenis obat yang digunakan akan berbeda.
Penyakit asam urat dan rematik kadang bisa mirip satu sama lain, tetapi pada dasarnya kedua kondisi tersebut disebabkan oleh hal yang berbeda dan membutuhkan jenis obat serta perawatan yang berbeda pula. Selalu bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat, terutama jika memiliki riwayat penyakit asam urat atau rematik.
Jika ragu, kamu bisa bertanya seputar perbedaan asam urat dan rematik pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa harus ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!