Ketahui Perbedaan Migrain Kronis dan Migrain Episodik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Juni 2021
Ketahui Perbedaan Migrain Kronis dan Migrain EpisodikKetahui Perbedaan Migrain Kronis dan Migrain Episodik

Halodoc, Jakarta - Migrain yang menyerang tentu dapat menimbulkan masalah besar saat pekerjaan sedang banyak-banyaknya. Apabila gangguan ini lebih sering terjadi, tentu kamu harus benar-benar berhati-hati karena mungkin saja disebabkan oleh migrain kronis atau migrain episodik. Namun, apa sih perbedaan antara kedua gangguan ini yang perlu diketahui? Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut ini!

Beda Antara Migrain Kronis dan Migrain Episodik

Migrain secara signifikan dapat memengaruhi seseorang yang mengidap penyakit tersebut. Gangguan ini dapat terjadi akibat warisan gen yang mengatur fungsi dari sel otak, saraf, dan pembuluh darah di otak. Migrain diketahui lebih berisiko tiga kali lebih besar pada wanita dibandingkan dengan pria. Hal ini dapat disebabkan adanya perubahan kadar hormon di dalam tubuh.

Baca juga: Waspada, Ini 14 Tanda Sakit Kepala Berbahaya

Meski begitu, gangguan ini dapat memberikan dampak berbeda pada setiap orang. Hal yang membedakannya biasanya terkait seberapa sering seseorang mengalami migrain. Ada dua jenis migrain yang berhubungan dengan intensitas terjadinya, yaitu migrain episodik dan migrain kronis. Dengan mengetahui perbedaannya, kamu dapat mengetahui lebih pasti jenis mana yang kamu idap. Berikut penjelasannya!

Perbedaan Karakteristik

Migrain Episodik

Dokter dapat mendiagnosis seseorang dengan migrain episodik jika telah mengalami:

  • Paling tidak lima serangan selama hidupnya.
  • Sakit kepala yang menyerang kurang dari 15 hari setiap bulannya.
  • Sakit kepala biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.

Sejauh ini, belum ada tes tunggal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi migrain. Cara mendiagnosisnya, dokter akan menanyakan gejala yang selama ini dirasakan. Sakit kepala migrain kerap menimbulkan sensasi berdenyut yang mungkin disertai mual, muntah, sensitivitas cahaya, dan sensitivitas suara.

Pemicu dari migrain episodik yang umum, antara lain stres, menstruasi, dan perubahan cuaca. Dokter juga akan mengambil langkah yang tepat untuk menyingkirkan kemungkinan dari penyebab lainnya. Contohnya, kamu mungkin mengalami sakit kepala sebagai efek samping pengobatan atau gejala gangguan mata, hingga cedera pada otak.

Baca juga: Ini Pilihan Obat Migrain untuk Atasi Sakit Kepala Sebelah

Migrain Kronis

Jika kamu mengalami gejala migrain lebih dari 4 jam pada sekali serangan dan lebih dari 15 hari per bulan, dokter mungkin mendiagnosis kamu dengan migrain kronis. Seseorang yang mengidap gangguan ini mengalami migrain lebih sering dalam waktu sebulan dibandingkan seseorang yang mengalami migrain episodik. Selain itu, serangan yang terjadi umumnya lebih lama.

Mengacu pada studi dari Current Pain and Headache Reports, disebutkan jika seseorang yang mengidap migrain kronis mengalami sakit kepala dengan rata-rata 65,1 jam tanpa adanya pengobatan dan 24,1 jam jika melakukan pengobatan. Untuk perbandingan, pengidap migrain episodik alami masalah ini rata-rata 38,8 jam tanpa pengobatan dan 12,8 jam dengan pengobatan.

Selain itu, migrain episodik dapat meningkat selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun hingga menjadi migrain kronis. Belum jelas hal tersebut dapat terjadi, tetapi beberapa dugaan menyebut jika peradangan menyebabkan pembuluh darah di otak membengkak dan menekan saraf di sekitarnya, sehingga menimbulkan sakit kepala.

Peradangan berulang dapat menimbulkan perkembangan dari migrain episodik menjadi migrain kronis. Hal ini juga dapat menyebabkan beberapa sel saraf di otak menjadi sensitif dan menimbulkan rasa nyeri. Maka dari itu, ada baiknya untuk mengatasi masalah ini sejak masih migrain episodik sebelum berkembang menjadi jenis yang kronis.

Baca juga: Migrain Sebelah Kiri, Apakah Perlu Diwaspadai?

Jika kamu kerap mengalami migrain yang berulang, pembelian obat melalui aplikasi Halodoc dapat dilakukan. Cukup dengan memilih obat yang dibutuhkan, paket langsung diantar ke rumah. Sebelum pembelian obat, berdiskusi dengan dokter tentang cara pengobatan yang paling sesuai juga dapat dilakukan. Download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Health Grades. Diakses pada 2021. Episodic and Chronic Migraines: What's the Difference?
Healthline. Diakses pada 2021. Migraine vs. Chronic Migraine: What Are the Differences?
American Migraine Foundation. Diakses pada 2021. Chronic vs. Episodic Migraine Studied in Scientific Journal.