Ketahui Peran dan Dampak CO2 pada Tubuh Manusia
“Sebagai zat sisa metabolisme, CO2 atau karbon dioksida memiliki peran penting dalam tubuh. Namun, kekurangan ataupun kelebihan CO2 bisa berdampak serius pada kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – Karbon dioksida atau CO2 adalah sejenis gas yang merupakan limbah sisa metabolisme sel-sel di dalam tubuh manusia. Gas inilah yang juga dilepaskan lewat embusan napas.
Meski merupakan gas limbah, peran CO2 bagi tubuh tetap penting. Jika kadarnya kurang dari yang semestinya, akan ada dampak yang akan dirasakan tubuhmu. Lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini!
Peran CO2 dalam Tubuh
Ketika bernapas, tubuh menghirup oksigen yang kemudian disalurkan ke seluruh jaringan melalui sistem peredaran darah. Setelah itu, darah akan mengangkut sisa metabolisme atau zat limbah untuk dikeluarkan dari tubuh, salah satunya adalah karbon dioksida.
Peran CO2 bagi tubuh ternyata penting, terutama dalam mengatur tingkat keasaman (pH) darah dan mendukung proses pernapasan. Jika kadar CO2 terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka bisa terjadi gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida.
Ada dua bentuk CO2 di dalam tubuh manusia, yaitu gas (PCO2) dan senyawa bikarbonat (HCO3). Senyawa bikarbonat adalah bentuk kimia dari CO2 yang terikat dalam darah.
Normalnya, kadar CO2 dalam tubuh adalah 23-29 mmol per liter darah. Jika lebih rendah atau lebih tinggi dari itu menunjukkan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, baik asidosis maupun alkalosis. Nah, keduanya merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan CO2
Walaupun penting, kadar CO2 dalam tubuh tidak boleh terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Kekurangan CO2 dapat menyebabkan munculnya beberapa gejala, seperti:
- Sesak napas.
- Pusing.
- Dada berdebar.
- Kelelahan.
- Mual dan muntah.
- Kulit pucat dan kebiruan.
- Kejang.
- Koma.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan tubuh kekurangan CO2. Salah satu yang paling umum adalah gangguan pernapasan, di mana pembuangan CO2 melebihi jumlah gas yang dihasilkan oleh tubuh. Ini dapat memicu gangguan keseimbangan asam basa yang disebut alkalosis.
Kekurangan CO2 juga bisa menjadi tanda berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit ginjal, ketoasidosis diabetes, penyakit Addison, serta keracunan obat aspirin.
Sebaliknya, kadar CO2 yang terlalu banyak juga berbahaya. Salah satunya adalah dapat menyebabkan keracunan karbon dioksida.
Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, yang disebut asidosis. Sebab, ini dapat menyebabkan oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, sehingga tubuh kekurangan oksigen.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya keracunan CO2, yaitu:
- Gagal napas akibat gangguan pada paru-paru, seperti misalnya asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan pneumonia.
- Cedera berat.
- Penggunaan alat bantu napas atau ventilator.
- Kerusakan otak yang menyebabkan gangguan pernapasan. Misalnya akibat penyakit distrofi otot, ALS, ensefalitis, dan myasthenia gravis.
- Efek samping obat-obatan, seperti obat golongan benzodiazepine dan opioid.
- Hipotermia.
- Kebiasaan menyelam, seperti scuba diving.
Keracunan CO2 dapat menyebabkan gejala seperti:
- Mual.
- Muntah.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Detak jantung meningkat.
- Kejang.
- Koma.
Nah, itulah pembahasan mengenai peran dan dampak CO2 pada tubuh manusia. Jadi, meski ia tergolong sebagai limbah hasil metabolisme, ia tetap punya peran penting di dalam tubuh. Baik kekurangan ataupun kelebihan CO2 sama-sama dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
Untuk mengukur kadar CO2 dalam tubuh, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah. Jika kamu merasakan gejala kekurangan atau kelebihan CO2 seperti yang dijelaskan tadi, segera download Halodoc untuk membuat janji medis dengan dokter, ya.