Ketahui Penyebab Terjadinya Obstruksi Outlet Kandung Kemih

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Mei 2019
Ketahui Penyebab Terjadinya Obstruksi Outlet Kandung Kemih Ketahui Penyebab Terjadinya Obstruksi Outlet Kandung Kemih

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar masalah kesehatan bernama obstruksi outlet kandung kemih? Kondisi ini merupakan terjadinya penyumbatan di dasar kandung kemih, yaitu tempat di mana urine mengalir ke uretra untuk dikeluarkan dari tubuh.

Obstruksi outlet kandung kemih atau bladder outlet obstruction (BOO) ini bisa mengurangi atau menghentikan aliran urin menuju uretra, yakni saluran yang bertugas membuang urin dari dalam tubuh.

Masalah kesehatan yang satu ini bisa terjadi pada pria yang sudah berumur dan umumnya disebabkan karena benign prostatic hyperplasia atau (BPH) atau pembesaran prostat. Di samping itu, kanker kandung kemih juga bisa memicu terjadinya obstruksi outlet kandung kemih.

Baca juga: Bahaya Infeksi Saluran Kemih yang Diabaikan

Pertanyaannya apa saja sih penyebab obstruksi outlet kandung kemih?

Kenali Gejala-Gejalanya

Sebelum mengetahui penyebab obstruksi outlet kandung kemih, ada baiknya untuk mengetahui dahulu gejalanya. Pengidap gangguan kandung kemih ini bisa mengalami gejala berupa:

  • Kandung kemih selalu terasa penuh.

  • Sakit perut atau nyeri pada perut.

  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil atau sering buang air kecil.

  • Aliran urine menjadi lambat atau lemah.

  • Rasa nyeri saat buang air kecil

  • Masalah memulai buang air kecil (anyang-anyangan).

  • Harus buang air kecil di malam hari.

  • Aliran air kencing terputus putus

  • Lemas, mual, dan retensi cairan jika sudah terjadi gagal ginjal kronis.

  • Infeksi saluran kencing.

  • Sering terbangun tengah malam untuk berkemih

Baca juga: Ini Bedanya Infeksi Saluran Kemih dan Batu Kandung Kemih

Awasi Penyebab Obstruksi Outlet Kandung Kemih

Masalah kandung kemih ini enggak hanya bisa dipicu oleh satu-dua kondisi saja. Sebab, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan obstruksi outlet kandung kemih, seperti:

  • Benign prostatic hyperplasia [BPH] atau pembesaran prostat.

  • Batu kandung kemih atau batu ginjal.

  • Tumor di area panggul, seperti leher rahim, rektum, prostat, dan rahim.

  • Striktur uretra.

  • Kanker kandung kemih

  • Sistokel, yakni kandung kemih yang turun ke Miss V.

  • Spasme uretra.

  • Ada benda asing yang masuk.

  • Posterior urethral valves, yakni kelainan bawaan lahir pada pria.

  • Divertikulitis uretra.

Ketahui Pengobatan dan Efek Sampingnya

Pada dasarnya pengobatan BOO ini bergantung dari kondisi yang menyebabkannya. Namun, dalam banyak kasus, biasanya dokter akan memasukan kateter ke dalam uretra menuju kandung kemih untuk memperbaiki penyumbatan yang terjadi.

Terkadang dokter juga perlu melakukan kateter suprapubik, yaitu dengan cara memasukkan kateter lewat perut untuk mengosongkan urine dari dalam kandung kemih. Pemasangan kateter ini berbeda dengan pemasangan kateter dialisis.

Baca juga: Anyang-Anyangan Jadi Tanda Infeksi Saluran Kemih?

Operasi ini umumnya akan dibutuhkan dalam pengobatan jangka panjang. Namun, beberapa kondisi yang menjadi penyebab penyakit ini bisa ditangani juga dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Karena itu, cobalah diskusikan dengan dokter mengenai cara pengobatan terbaik untuk mengatasi penyakit ini.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!