Ketahui Penyebab Terjadinya Meningitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Maret 2019
Ketahui Penyebab Terjadinya MeningitisKetahui Penyebab Terjadinya Meningitis

Halodoc, Jakarta - Berbicara penyakit yang menyerang otak memang selalu membuat banyak orang yang mendengarnya merasa sangat khawatir. Alasannya jelas, otak merupakan organ yang mengatur segala fungsi tubuh. Sedikit saja terganggu, maka akan timbul sederet masalah pada tubuh kita.

Nah, salah satu masalah kesehatan yang bisa menyerang otak adalah meningitis. Kondisi ini merupakan peradangan pada meninges, lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang. Sayangnya, penyakit ini sulit dikenali, sebab gejala awalnya serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.

Baca juga:Bahaya Meningitis pada Bayi, Begini Cara Mendeteksinya

Pada dasarnya, gejala meningitis ini berbeda-beda pada tiap orang. Semuanya bergantung pada tipe, usia, dan keparahan kondisinya. Tapi, ada beberapa gejala umum yang muncul pada pengidapnya yang berusia di atas tahun. Misalnya, kejang, demam tinggi, sakit kepala berat, leher kaku, hingga sensitif terhadap cahaya.

Awasi Penyebab Meningitis

Sebenarnya enggak ada penyebab tunggal dalam kasus peradangan ini. Sebab, penyebab meningitis dibagi menjadi beberapa tipe:

  • Meningitis bakterialis. Jenis ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menular. Bakteri yang bisa memicunya, seperti Streptococcus pneumoniae (terdapat pada hidung, sinus), Neisseria meningitidis (menyebar melalui air liur atau lendir saluran pernapasan), dan Haemophilus influenza (bakteri yang bisa menyebabkan meningitis pada anak-anak). Di samping itu, ada pula bakteri Listeria monocytogenes (terdapat pada makanan, seperti melon, keju, dan sayur mentah) dan Staphylococcus aureus (pada kulit dan saluran pernapasan).

  • Meningitis virus. Biasanya jenis ini hanya menimbulkan gejala yang ringan, dan bisa pulih dengan sendirinya. Virus yang bisa menyebabkannya, meliputi virus kelompok enterovirus, HIV, virus West Nile, coltivirus, dan herpes simplex.

  • Meningitis jamur. Jenis ini masih jarang terjadi, dan biasanya menyerang orang dengan sistem imun yang rendah. Contohnya, pengidap kanker dan AIDS. Beberapa jenis jamurnya, seperti cryptococcus, histoplasma, dan coccidioides.

  • Meningitis parasit. Parasit penyebabnya, seperti Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis. Parasit ini banyak terdapat pada hasil bumi, kotoran, makanan, dan hewan, seperti siput, ikan, dan unggas.

Baca juga:Apakah Meningitis Dapat Menular?

Cari Tahu Metode Penangananya

Penanganan diberikan sesuai dengan penyebab dan etiologi. Meningitis virus umumnya self-limiting. Maka, diberikan terapi simptomatik, seperti analgetik, antipiretik, hidrasi, dan istirahat, Jika disebabkan oleh HSV, dapat diberikan antivirus.

Pada meningitis bacterial, diberikan antibiotik. Terapi kortikosteroid direkomendasikan untuk mengurangi inflamasi. Sementara meningitis TB dapat diberikan obat-obat anti TB (OAT).

Baca juga:Virus di Selaput Otak Bisa Sebabkan Meningitis

Selain penanganannya, ada baiknya juga untuk mengetahui cara pencegahannya. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi meningitis pada bayi agar dapat membentuk kekebalan tubuh. Vaksin yang dapat diberikan, seperti Haemophilus influenzae type b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7), Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV), Meningococcal conjugate vaccine (MCV4), dan MMR (Measles dan Rubella).  Imunisasi Hib Conjugate vaccine (HbOC atau PRP-OMP) dimulai sejak usia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan mengurangi kontak langsung dengan pengidap.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!