Ketahui Pengobatan untuk Atasi Sarkoma Kaposi
Halodoc, Jakarta - Gangguan pada kulit dapat menjadi gejala munculnya suatu penyakit. Salah satu gangguan yang dapat menyebabkan gangguan pada kulit kamu adalah sarkoma kaposi. Penyakit kanker tersebut juga menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, dan organ lainnya.
Seseorang yang mengalami sarkoma kaposi akan mengalami lesi berwarna ungu yang terbentuk dari sel kanker. Mengingat penyakit ini disebabkan oleh kanker, maka pengobatan dari sarkoma kaposi harus segera dilakukan. Berikut adalah beberapa cara pengobatan sarkoma kaposi yang dapat dilakukan!
Baca juga: Ketahui Pencegahan dari Sarkoma Kaposi
Pengobatan Sarkoma Kaposi yang Efektif
Sarkoma kaposi adalah penyakit kanker yang menyebabkan lesi tumbuh di kulit. Gangguan ini juga menyerang selaput lendir yang melapisi mulut, hidung, dan tenggorokan. Penyakit ini terbilang berbeda dengan kanker lainnya karena lesi dapat diawali lebih dari satu tempat tubuh di saat yang bersamaan.
Gangguan sarkoma kaposi yang menyebabkan lesi tersebut disebabkan oleh Human herpesvirus-8 (HHV-8). Virus tersebut disebut juga dengan sarkoma herpesvirus. Umumnya, virus ini menyebabkan gangguan pada seseorang yang sistem kekebalannya melemah karena penyakit, seperti HIV atau setelah mendapat transplantasi organ.
Seseorang yang terserang oleh penyakit yang menyebabkan lesi ini harus mendapat perawatan sebelum gangguannya semakin parah. Pengobatan sarkoma kaposi dapat digabungkan dengan perawatan sindrom imunodefisiensi (AIDS). Berikut beberapa pengobatan sarkoma kaposi yang umum dilakukan, yaitu:
-
Terapi Antiretroviral
Salah satu pengobatan sarkoma kaposi yang umum dilakukan adalah terapi antiretroviral. Hal ini adalah kombinasi dari beberapa obat yang digunakan untuk mengurangi kerusakan sistem kekebalan yang disebabkan oleh infeksi dari HIV. Pada kebanyakan pengidap gangguan lesi pada kulit ini, terapi antiretroviral umumnya cukup untuk mengobati penyakit yang terjadi. Beberapa lainnya mungkin mengombinasikannya dengan perawatan lainnya.
Baca juga: Jangan Sepelekan, Ini Penyebab Sarkoma Kaposi
-
Terapi Radiasi
Pengobatan sarkoma kaposi lainnya yang dapat dilakukan adalah terapi radiasi. Perawatan kanker pada kulit ini akan menggunakan sinar-X dengan energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker agar tidak tumbuh kembali. Terapi yang dilakukan mungkin saja dilakukan secara eksternal dan internal. Hal tersebut dapat mengobati lesi yang terbentuk karena virus HHV-8.
Lalu, jika kamu ingin melakukan pemeriksaan terkait sarkoma kaposi, kamu dapat melakukan pemesanan secara online melalui aplikasi Halodoc. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu miliki!
-
Kemoterapi
Kemoterapi juga dapat menjadi salah satu pengobatan untuk sarkoma kaposi. Cara ini dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cara membunuh sel tersebut atau menghentikan pembelahannya. Ketika kemoterapi diminum atau disuntikkan ke pembuluh darah, obat akan mengalir ke sel kanker di seluruh tubuh.
Walau begitu, cara kemoterapi diberikan tergantung lokasi lesi dari sarkoma kaposi yang terjadi. Pada elektrokemoterapi, cara yang digunakan adalah mengirim getaran listrik ke tempat gangguan tersebut terjadi. Denyut nadi akan membuat celah di sekitar sel tumor dan memungkinkan kemoterapi untuk masuk.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Sarkoma Kaposi
-
Terapi Biologis
Alternatif pengobatan sarkoma kaposi lainnya adalah terapi biologis. Pengobatan ini akan menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Zat yang dihasilkan oleh tubuh akan digunakan untuk meningkatkan atau memulihkan pertahanan alami tubuh terhadap gangguan kanker. Terapi ini umumnya menggunakan interferon alfa dan interleukin-12 untuk mengobati lesi pada kulit tersebut.
Itulah beberapa pengobatan sarkoma kaposi yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kanker yang menyerang tubuh kamu tersebut. Perlu diingat bahwa gangguan ini adalah kanker, maka perawatan segera harus dilakukan agar kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindari.