Ketahui Pengaruh Gangguan Tidur pada Sistem Organ Tubuh
Halodoc, Jakarta - Gangguan tidur terjadi ketika seseorang tidak dapat tidur dengan baik atau secara teratur. Kondisi ini sering disebabkan karena stres, jadwal yang padat, dan pengaruh luar lainnya. Seseorang yang mengidap kondisi medis atau mental tertentu juga bisa mengalami gangguan tidur.
Perawatan yang diperoleh nantinya disesuaikan dengan masalah yang memicu gangguan tidur orang tersebut. Apabila kondisi ini terus diabaikan, bukan tidak mungkin gangguan tidur memengaruhi sistem organ tubuh pengidapnya dan bisa berakibat fatal.
Baca juga: Ini Dampak Kesehatan Akibat Tidur dengan Lampu Menyala
Pengaruh Gangguan Tidur pada Sistem Organ Tubuh
Melansir dari Healthline, ini dampak gangguan tidur pada sistem organ tubuh yang harus diwaspadai, yaitu:
- Gangguan Pada Sistem Saraf Pusat
Kalau boleh diibaratkan, sistem saraf pusat adalah jalur yang menghubungkan informasi atau sinyal-sinyal tubuh. Sistem ini akan bekerja dengan baik apabila kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup. Selama kamu tidur, sistem saraf pusat membentuk jalur-jalur baru di otak, sehingga membantu kamu untuk mengingat dan menyimpan informasi yang telah kamu pelajari.
Sedangkan ketika kamu kurang tidur, otak akan merasa lelah sehingga tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Pada akhirnya, proses pengiriman sinyal dan informasi tubuh akan terganggu. Kurang tidur juga berdampak negatif pada kemampuan mental dan emosi. Kamu mungkin menjadi lebih tidak sabar atau mengalami mood swing saat kurang tidur.
- Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Selama kamu tidur, sistem kekebalan tubuh bekerja menghasilkan zat pelindung, menghasilkan sitokin dan melawan infeksi. Nah, imun membutuhkan zat-zat ini untuk memerangi penjajah asing seperti bakteri dan virus. Sitokin juga membantu kamu agar tertidur nyenyak dan membuat sistem kekebalan tubuh agar lebih kokoh.
Ketika kamu kurang tidur, sudah pasti sistem kekebalan tubuh akan kesulitan untuk membangun kekuatannya. Akibatnya, kamu mungkin menjadi mudah sakit atau sembuh dari penyakit lebih lama.
- Mengganggu Sistem Pernapasan
Obstructive sleep apnea merupakan gangguan pernapasan yang kerap terjadi di malam hari. Kondisi ini dapat mengganggu waktu tidur dan menurunkan kualitas tidur karena dapat membangunkan pengidapnya secara tiba-tiba. Bukan itu saja, obstructive sleep apnea membuat pengidapnya lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pilek dan flu biasa. Kurang tidur juga dapat memperburuk penyakit pernapasan yang sudah ada, salah satunya bisa mengembangkan penyakit paru-paru kronis.
Baca juga: Benarkah Posisi Tidur Bisa Sebabkan Kaki Bengkak ?
- Mengganggu Sistem Pencernaan
Banyak orang yang mengira kalau obesitas hanya disebabkan karena makan berlebihan dan tidak berolahraga. Padahal, obesitas juga bisa disebabkan karena kurang tidur. Perlu diketahui bahwa tidur memengaruhi tingkat dua hormon, yaitu leptin dan ghrelin. Nah, kedua hormon ini bekerja untuk mengendalikan perasaan lapar dan kenyang.
Leptin berfungsi memberi tahu otak saat kamu sudah cukup makan. Kurang tidur dapat menurunkan produksi hormon leptin di otak dan meningkatkan ghrelin, yakni hormon yang menstimulasi nafsu makan. Itulah alasan mengapa orang yang mengalami insomnia cenderung lapar di malam hari, sehingga mereka cenderung suka ngemil di malam hari.
Kurang tidur juga bisa membuat kamu lelah dan malas berolahraga. Seiring waktu, kurangnya aktivitas fisik dapat membuat berat badan kamu naik karena kurangnya kalori yang dibakar.
- Memengaruhi Sistem Kardiovaskular
Tidur memengaruhi proses yang menjaga jantung dan pembuluh darah tetap sehat, termasuk yang memengaruhi kadar gula darah, tekanan darah, dan peradangan. Tidur juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah dan jantung. Itu sebabnya, orang yang tidak cukup tidur rata-rata mengalami penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
- Mengganggu Sistem Endokrin
Produksi hormon tergantung pada seberapa cukup waktu tidur yang kamu peroleh. Untuk memproduksi testosteron misalnya, kamu memerlukan setidaknya tidur selama tiga jam penuh. Ketika kamu kurang tidur, otomatis produksi hormon ini pun akan terganggu. Gangguan tidur juga memengaruhi produksi hormon pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja. Hormon-hormon ini membantu tubuh membangun massa otot dan memperbaiki sel dan jaringan, di samping fungsi pertumbuhan lainnya.
Baca juga: Kenali Diet Sirkadian untuk Mengatasi Susah Tidur
Kalau kamu mengalami gangguan tidur dan sulit mengatasinya, bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc terkait perawatan apa yang bisa kamu lakukan. Lewat aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.