Ketahui Penanganan Stroke Berdasarkan Jenisnya
Halodoc, Jakarta - Stroke disebut-sebut salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat Indonesia. Bahkan, penyakit ini termasuk peringkat tiga besar dari seluruh gangguan yang dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu, setiap orang yang mengidap penyakit stroke perlu mendapatkan penanganan sesegera mungkin agar masalah yang ada tidak menimbulkan sesuatu yang membahayakan. Ketahui cara penanganan stroke berdasarkan jenisnya di sini!
Penanganan Stroke Tergantung dari Jenisnya
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau saat adanya sumbatan dalam suplai darah ke otak. Pecahan atau sumbatan dapat mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak. Berkurang hingga tidak adanya oksigen dan nutrisi lainnya dapat membuat jaringan otak rusak hingga mati, sehingga beberapa bagian tubuh dapat terpengaruh.
Diketahui jika stroke terbagi menjadi dua jenis yang utama, antara lain:
1. Stroke Iskemik
Pada stroke jenis ini, arteri yang memasok darah ke otak menyempit atau tersumbat. Sumbatan ini disebabkan adanya pembekuan darah atau aliran darah yang menurun drastis. Masalah ini juga dapat disebabkan oleh potongan-potongan plak akibat aterosklerosis yang pecah sehingga menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah.
Ada dua jenis stroke iskemik yang rentan terjadi, yaitu trombotik dan emboli. Pada stroke trombotik terjadi saat gumpalan darah terbentuk di salah satu arteri yang memasok darah ke otak. Gumpalan tersebut melewati aliran darah dan tersangkut sehingga menghalangi aliran darah. Pada stroke emboli terjadi saat gumpalan darah atau kotoran lain terbentuk di bagian tubuh lain, kemudian pindah ke otak.
2. Stroke Hemoragik
Gangguan stroke ini terjadi saat arteri di otak pecah atau bocor. Darah dari arteri tersebut menciptakan tekanan berlebih di tengkorak dan menimbulkan pembengkakan yang akhirnya merusak sel dan jaringan otak. Jenis yang paling rentan terjadi adalah intraserebral dan subarachnoid. Pada stroke intraserebral terjadi ketika jaringan di sekitar otak terisi darah setelah arteri pecah. Lalu, pada stroke subarachnoid terjadi saat adanya perdarahan di area antara otak dan jaringan yang menutupinya.
Jika penyakit stroke dibiarkan dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti penggumpalan darah, kesulitan untuk berbicara, mengalami kelemahan otot, masalah berkomunikasi dan berpikir, kejang, pembengkakan pada otak, hingga kematian. Maka dari itu, setiap orang yang mengidapnya perlu mendapatkan penanganan segera. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan tergantung jenisnya, antara lain:
Stroke Iskemik
Pada seseorang yang mengidap stroke iskemik, dokter harus sesegera mungkin untuk memulihkan aliran darah ke otak. Penanganan yang paling utama untuk dilakukan adalah pemberian obat yang dapat memecah gumpalan dan harus diberikan dalam kurun waktu 4,5 jam sejak gejala awal dirasakan melalui intravena. Semakin cepat obat diberikan, semakin baik penanganannya. Perawatan cepat tidak hanya dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup, tetapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Metode lainnya yang dapat dilakukan adalah:
- Menghilangkan bekuan dengan stent retriever: Dokter dapat menggunakan perangkat yang terpasang dengan kateter untuk mengeluarkan gumpalan dari pembuluh darah yang menyebabkan sumbatan di otak. Prosedur ini sangat bermanfaat jika ditemukan gumpalan besar yang tidak dapat larut seutuhnya dengan obat.
Stroke Hemoragik
Pada perawatan darurat untuk mengatasi stroke hemoragik, penanganannya berfokus pada pengendalian perdarahan dan pengurangan tekanan di otak yang disebabkan oleh kelebihan cairan. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
- Tindakan darurat: Jika seseorang mengonsumsi obat pengencer darah untuk mencegah penggumpalan darah, kamu mungkin diberi obat atau transfusi produk darah untuk melawan efek pengencer darah. Dokter mungkin juga memberikan obat penurun tekanan di otak, tekanan darah, serta pencegah kejang.
- Operasi: Jika area perdarahan yang terbentuk besar, dokter mungkin melakukan operasi pengeluaran darah dan mengurangi tekanan pada otak. Pembedahan juga dapat digunakan untuk memperbaiki masalah pembuluh darah yang terkait dengan stroke hemoragik. Dokter mungkin merekomendasikan salah satu metode operasi, seperti pemotongan beda, embolisasi endovaskular, pengangkatan AVM dengan pembedahan, serta bedah radio stereotaktik.
Jika mau didiagnosis penyakit stroke, ada baiknya untuk tahu beberapa metode yang paling tepat untuk pengobatan bergantung jenisnya. Dengan begitu, penanganan yang tepat bisa dilakukan agar masalah yang dapat menghilangkan nyawa tersebut dapat dihentikan. Selain itu, kamu juga perlu untuk melakukan pemesanan pemeriksaan fisik setiap tahunnya agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
Pemesanan pemeriksaan fisik dapat dilakukan di beberapa rumah sakit yang bekerja sama dengan Halodoc. Hanya dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan hanya dengan penggunaan smartphone. Maka dari itu, jangan ragu lagi untuk unduh aplikasinya sekarang juga!