Ketahui Kondisi yang Dapat Menyebabkan Kadar Limfosit Rendah

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Oktober 2023

“Limfosit diperlukan sebagai pertahanan tubuh dalam melawan infeksi penyakit. Beberapa kondisi yang memicu penurunan limfosit adalah kanker, terapi kanker, operasi, dan gangguan autoimun.”

Ketahui Kondisi yang Dapat Menyebabkan Kadar Limfosit RendahKetahui Kondisi yang Dapat Menyebabkan Kadar Limfosit Rendah

Halodoc, Jakarta – Kadar limfosit rendah dalam tubuh atau limfositopenia, merujuk pada kondisi kadar sel darah putih jenis limfosit di bawah batas normal. Batasan normal untuk kadar limfosit dapat bervariasi. 

Tetapi kadar normal limfosit pada orang dewasa adalah berkisar antara 1.000–4.800 sel/mikroliter darah.

Jumlah limfosit rendah dapat mengindikasikan terjadinya sejumlah kondisi yang memerlukan penanganan serius. Lantas, apa saja kondisi yang dapat menyebabkan kadar limfosit rendah? 

Kondisi yang Dapat Menyebabkan Kadar Limfosit Rendah

Limfosit adalah salah satu jenis sel darah putih (leukosit) yang penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Limfosit berfungsi untuk melawan infeksi dan membantu tubuh mengenali serta menghancurkan bahan asing seperti bakteri, virus, dan sel-sel yang terinfeksi atau tergantikan.

Ketika kadar limfosit rendah, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Salah satunya adalah peningkatan risiko infeksi karena limfosit berperan dalam melawan infeksi dan patogen. 

Nah, berikut adalah sejumlah kondisi yang dapat menjadi penyebab kadar limfosit rendah atau limfositopenia: 

1. Gangguan autoimun

Mengingat limfosit adalah bagian dari sistem kekebalan alias imun tubuh, gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat. Kondisi ini kemudian dapat menurunkan kadar limfosit dan seseorang menjadi rentan terhadap infeksi.

Penyakit lupus, rheumatoid arthritis, penyakit graves adalah beberapa contoh gangguan autoimun. Pengidap autoimun perlu mengonsumsi obat imunosupresan untuk mengobati gangguan autoimun yang dapat menyebabkan limfositopenia. 

2. Kanker dan pengobatannya

Penyakit kanker dan pengobatannya dapat menyebabkan penurunan sel darah putih. Kanker darah, kanker limfoma hodgkin, sarkoma kaposi, dan leukemia merupakan beberapa jenis kanker yang dapat menurunkan kadar limfosit dalam darah. 

Perawatan kanker seperti kemoterapi dan terapi radiasi juga menjadi faktor menurunkan jumlah limfosit.

3. Penyakit darah dan ginjal

Kelainan darah maupun penyakit yang memengaruhi sumsum tulang, seperti anemia aplastik, gangguan limfoproliferatif dan lain-lain, juga dapat menyebabkan kadar limfosit turun.

Tak hanya itu, masalah pada ginjal yang sudah mencapai stadium lanjut juga dapat menurunkan produksi limfosit-T dalam darah. 

Selain penurunan limfosit ketahui penyakit darah lain terkait sel darah putih pada artikel Inilah Kelainan Darah Terkait Sel Darah Putih.

4. Infeksi

Penyebab limfositopenia yang paling umum adalah infeksi virus, bakteri, parasit, dan jamur. Semua jenis infeksi serius seperti infeksi HIV, hepatitis, tuberkulosis, typhoid, sepsis dan lain-lain semuanya dapat menurunkan kadarnya.

5. Penyakit keturunan

Limfositopenia yang terjadi akibat penyakit keturunan sebenarnya adalah kondisi yang kurang umum. Sebab, beberapa penyakit keturunan yang bisa menurunkan kadar limfosit antara lain sindrom imunodefisiensi gabungan, sindrom Wiskott-Aldrich dan lain-lain.

6. Kekurangan nutrisi

Malnutrisi atau kurang gizi juga termasuk penyebab umum limfositopenia. Fakta ini termuat di dalam jurnal ilmiah yang terbit dalam Clinics Journal. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kurangnya protein dan nutrisi lain yang diperlukan untuk memproduksi limfosit. 

Nah, gangguan makan, seperti anoreksia nervosa juga dapat menyebabkan penurunan produksinya. 

7. Gangguan pada gastrointestinal

Masalah pada dinding usus dapat memengaruhi penyerapan nutrisi tubuh yang pada gilirannya bisa menurunkan kadar limfosit. 

Selain itu, sejumlah kondisi gastrointestinal juga dapat menurunkan produksi limfosit dalam darah. Mulai dari amiloidosis, penyakit celiac dan penyakit crohn 

8. Penggunaan obat-obatan

Di samping pengobatan kanker, penggunaan obat tertentu dapat mereduksi jumlah sel darah putih. Beberapa jenis obat yang dapat mengurangi kadar limfosit. Mulai dari cimetidine, kortikosteroid, interferon, opioid, dan juga terapi bifosfonat yang digunakan dalam penanganan osteoporosis.

9. Trauma dan pembedahan

Luka dan kondisi medis yang memerlukan perawatan segera seperti kegagalan jantung bisa mengakibatkan penurunan jumlah limfosit. Selain cedera, tindakan bedah seperti operasi jantung bypass juga bisa menyebabkan penurunan jumlah limfosit.

Tanda-tanda bahwa jumlah sel ini menurun termasuk merasakan tubuh semakin lemah dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Jika kamu sering mengalami sakit, penting untuk mengawasi kemungkinan penurunan jumlah limfosit.

10. Toksisitas alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan limfopenia. Menurut data kesehatan di jurnal Progress in Neuro-Psychopharmacology & Biological Psychiatry, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menurunkan frekuensi limfosit dan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan virus.

Karena itu, jika kamu memilih untuk mengonsumsi alkohol, konsumsilah secara bijak. Pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan dan tidak melewati batas amannya. 

Jika ingin tahu mengenai batas aman konsumsi alkohol, simak penjelasannya dalam artikel: Berapa Batasan Aman Mengonsumsi Minuman Beralkohol? 

11. Mengidap HIV/AIDS

Berdasarkan fakta medis yang dipublikasikan oleh jurnal Current Molecular Medicine berjudul How Does HIV Cause Depletion of CD4 Lymphocytes? A Mechanism Involving Virus Signaling Through its Cellular Receptors, orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) biasanya memiliki jumlah limfosit yang rendah. 

HIV menyerang dan menginfeksi sel-sel CD4 yaitu sub-kelompok dari limfosit, dan merusak sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, jumlah limfosit, termasuk sel-sel CD4, biasanya akan menurun secara bertahap seiring perkembangan infeksi HIV menuju AIDS.

Meski begitu, rendahnya jumlah limfosit bukanlah diagnosis definitif untuk HIV. Tes darah khusus, seperti tes jumlah sel CD4 dan tes HIV lainnya penting untuk mengonfirmasi keberadaan virus ini dalam tubuh.

Selain jenis tes darah yang sudah disebutkan tadi, hematologi adalah jenis tes pemeriksaan untuk mengetahui secara spesifik penyakit gangguan darah.

Kamu atau anggota keluargamu ingin melakukan tes darah atau pemeriksaan kesehatan lainnya? Gunakan saja aplikasi Halodoc. Klik gambar berikut untuk memesannya sekarang:

Homelab Halodoc
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2023. What Are Lymphocytes?
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Lymphocytopenia?
Medical News Today. Diakses pada 2023. What are lymphocytes and what are healthy levels to have?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Lymphocytopenia.
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2023. Lymphopenia Symptoms.