Ketahui Kondisi Kesehatan yang Dapat Ditangani dengan Obat Analsik
“Analsik bukanlah jenis obat untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi ia diresepkan untuk mengatasi rasa sakit ataupun nyeri. Analsik biasanya direkomendasikan untuk dikonsumsi setelah operasi, mengalami cedera seperti patah tulang, mengatasi nyeri akut seperti pergelangan kaki terkilir atau sakit kepala.”
Halodoc, Jakarta – Analsik adalah jenis obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit, mulai dari sakit kepala, cedera hingga radang sendi. Ada beberapa jenis obat analsik, analsik anti-inflamasi digunakan untuk mengurangi peradangan, dan analsik opioid dikonsumsi untuk mengubah cara otak merasakan rasa sakit.
Analsik biasanya direkomendasikan untuk dikonsumsi setelah operasi, mengalami cedera seperti patah tulang, mengatasi nyeri akut seperti pergelangan kaki terkilir atau sakit kepala. Selain itu, analsik juga digunakan untuk mengatasi kram menstruasi, nyeri otot, radang sendi, kanker, dan nyeri punggung. Informasi selengkapnya mengenai penyakit yang dapat ditangani analsik bisa dibaca di sini!
Manfaat Obat Analsik
Analsik adalah obat yang digunakan dalam manajemen dan pengobatan nyeri. Beberapa kelas obat yang termasuk analsik adalah acetaminophen, obat antiinflamasi nonsteroid, antidepresan, antiepilepsi, anestesi lokal, dan opioid. Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan obat analsik adalah:
- Nyeri pasca operasi.
- Nyeri akut.
- Nyeri haid.
- Sakit kepala.
- Sakit gigi.
- Keseleo atau ketegangan otot.
- Patah tulang.
- Luka bakar.
- Gigitan atau sengatan.
- Nyeri kronis yang terkait kondisi fibromyalgia, radang sendi, kanker, dan sakit saraf.
Analsik bekerja untuk menghilangkan rasa sakit, dan tidak mematikan saraf. Tidak seperti obat yang digunakan untuk anestesi selama operasi, analsik mengubah kemampuan untuk merasakan lingkungan atau mengubah kesadaran akan rasa sakit tersebut.
Efek Samping Penggunaan Jangka Panjang
Analsik bisa sangat efektif dalam mengelola nyeri artritis dan dapat digunakan dengan aman sesuai dengan resep dokter. Ia tidak selamanya bisa digunakan untuk mengatasi nyeri, untuk nyeri akut yang parah, besar kemungkinan memerlukan obat opioid yang lebih kuat. Obat analsik tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi jangka panjang untuk menghindari ketergantungan.
Analsik umumnya aman dikonsumsi. Namun jika terlalu lama menggunakannya bisa menyebabkan beberapa efek samping, yaitu:
- Kerusakan organ dalam, seperti hati atau ginjal.
- Diare atau sembelit.
- Masalah jantung.
- Respon hipersensitivitas, yang seperti reaksi alergi.
- Mual, sakit perut atau mulas.
- Telinga berdenging, atau bahkan tuli.
- Sakit maag.
- Kesulitan membentuk gumpalan dalam darah, yang dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan.
Analsik tidak cocok untuk semua orang, jadi, segera hentikan pengobatan jika tak berapa lama setelah mengonsumsi analsik kamu mengalami:
- Reaksi alergi seperti ruam atau pembengkakan di bagian tubuh mana pun.
- Buang air besar berwarna hitam (juga disebut kotoran atau tinja).
- Darah atau sesuatu yang terlihat seperti bubuk kopi ketika muntah.
- Perubahan dalam penglihatan atau pendengaran.
- Sakit perut yang parah atau sakit kepala.
- Kesulitan buang air kecil, atau kencing yang keruh atau berubah warna.
- Kulit atau mata kekuningan (jaundice).
- Kenaikan berat badan yang tidak biasa.
Informasi selengkapnya mengenai aturan minum obat analsik bisa ditanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2022. Types of Analgesics to Treat Arthritis Pain.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What to know about analgesics.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Analgesics.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan