Ketahui Komplikasi Akibat Demam Berdarah

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   04 Juni 2019
Ketahui Komplikasi Akibat Demam BerdarahKetahui Komplikasi Akibat Demam Berdarah

Halodoc, Jakarta – Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular akibat infeksi virus dengue yang terbawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini bisa terjadi kapan saja, tapi lebih sering muncul saat musim hujan. Lantas, apa yang harus dilakukan ketika muncul gejala DBD? Mungkinkah DBD sebabkan komplikasi serius? Ketahui faktanya di sini.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar DBD

Pertolongan Pertama Saat Muncul Gejala DBD

Gejala DBD meliputi demam tinggi, sakit kepala berat, penurunan nafsu makan, nyeri di belakang mata, mual, muntah, kelenjar getah bening bengkak, ruam kemerahan, serta nyeri pada sendi, otot, dan tulang.

Pengidap juga dapat mengalami perdarahan, seperti pada hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Apabila kamu mengalami beberapa gejala di atas, berikut ini pertolongan pertama yang bisa dilakukan:

  • Perbanyak minum cairan, termasuk air putih dan jus. Hal ini bertujuan untuk menurunkan demam dan meringankan gejala yang muncul. Air yang dikonsumsi mampu membantu menghilangkan racun berlebih dalam tubuh melalui urine.

  • Minum obat pereda nyeri. Misalnya, paracetamol untuk meringankan nyeri dan menurunkan demam.

  • Konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti makanan yang direbus, sayuran hijau, dan buah-buahan. Salah satu buah yang direkomendasikan adalah jambu biji, karena mempercepat pembentukan trombosit baru.

  • Cukup istirahat untuk membantu proses pemulihan. Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas jika mulai merasakan gejala DBD.

Jika gejala tak kunjung membaik dan disertai gejala lain (seperti sesak napas atau keringat dingin), sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Biasanya, DBD diatasi dengan pemasangan infus untuk memberikan tambahan cairan.

Pemberian cairan infus sering dibarengi dengan pemantauan detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, dan jumlah urine yang keluar. Selain infus, transfusi darah juga dilakukan untuk menggantikan darah yang berkurang, serta memantau tekanan darah pengidap.

Baca Juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan

Waspada, Ini Komplikasi DBD

DBD yang tidak mendapat penanganan medis, setelah muncul gejala yang serius, berpotensi menyebabkan komplikasi. Salah satunya adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang memicu terjadinya perdarahan. Kondisi ini ditandai dengan mimisan, gusi berdarah, dan memar berwarna keunguan yang muncul tiba-tiba. Lambat laun, perdarahan menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis dalam waktu singkat, disebut dengan dengue shock syndrome (DSS).

Gejala DSS meliputi penurunan tekanan darah, pupil melebar, napas tidak beraturan, mulut kering, denyut nadi melemah, jumlah urine menurun, serta kulit basah dan terasa dingin. Pada kasus DSS, risiko kematian pengidap cenderung meningkat karena adanya kegagalan organ.

Baca Juga: Malaria dan DBD, Lebih Berbahaya yang Mana?

Itulah komplikasi DBD yang perlu diwaspadai. Kalau kamu mengalami gejala mirip DBD, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu hanya perlu membuka aplikasi Halodoc dan masuk ke fitur Talk to A Doctor untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!