Ketahui Infeksi Pseudomonas yang Berbahaya bagi Tubuh
“Bakteri pseudomonas banyak ditemukan di lingkungan, seperti di tanah, air, dan tanaman. Infeksi bakteri ini bisa memengaruhi beberapa organ tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Infeksi Pseudomonas disebabkan oleh bakteri dari genus Pseudomonas. Bakteri ini banyak ditemukan di lingkungan, seperti di tanah, air, dan tanaman. Saat menginfeksi seseorang yang sehat, tingkat keparahannya biasanya ringan.
Namun, infeksi lebih parah terjadi pada orang yang sudah dirawat di rumah sakit dengan kondisi medis tertentu, atau memiliki sistem kekebalan yang lemah. Pseudomonas sendiri menjadi jenis patogen penyebab infeksi di rumah sakit atau nosokomial yang cukup umum.
Gejala Infeksi Pseudomonas
Infeksi pada kulit cenderung memiliki gejala yang lebih ringan, dibandingkan dengan infeksi yang terjadi pada darah atau paru-paru. Gejala yang muncul juga berbeda, bergantung pada organ yang terinfeksi.
- Darah
Infeksi bakteri pada darah disebut bakteremia. Infeksi darah adalah salah satu infeksi paling parah yang disebabkan oleh pseudomonas. Gejala mungkin termasuk:
- Demam.
- Merasa panas dingin.
- Kelelahan.
- Nyeri otot dan sendi.
Bakteremia dengan pseudomonas juga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah, yang dikenal sebagai syok hemodinamik. Kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan organ lain termasuk jantung, ginjal, dan hati.
- Paru-Paru
Sementara itu, infeksi bakteri yang menyerang organ paru-paru disebut pneumonia. Gejalanya meliputi:
- Panas dingin.
- Demam.
- Batuk dengan atau tanpa produksi sputum.
Infeksi bakteri pseudomonas pada paru-paru juga membuat pengidap mengalami kesulitan bernapas.
- Kulit
Ketika bakteri pseudomonas menginfeksi kulit, bagian yang paling sering terdampak adalah folikel rambut. Kondisi ini disebut dengan folikulitis. Gejala mungkin termasuk kemerahan pada kulit dan pembentukan abses di kulit.
- Telinga
Infeksi saluran telinga luar terkadang juga dapat dipicu oleh bakteri pseudomonas, dan mengakibatkan penyakit otitis eksterna. Gejala mungkin termasuk:
- Pembengkakan pada telinga.
- Sakit telinga.
- Gatal di dalam telinga.
- Keluar cairan dari telinga
Pengidap otitis eksterna atau swimmer’s ear juga berisiko mengalami kesulitan mendengar.
Siapa yang Lebih Berisiko?
Seseorang dengan kondisi tubuh yang sehat memiliki risiko infeksi yang rendah. Sementara itu, orang dengan sistem kekebalan yang lemah karena penyakit atau kondisi lain, akan memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Terutama untuk orang-orang yang dirawat di rumah sakit dalam waktu lama.
Bakteri dapat menyebar di rumah sakit melalui tangan petugas kesehatan, atau peralatan rumah sakit yang tidak dibersihkan dengan benar. Infeksi pseudomonas dianggap sebagai infeksi oportunistik. Ini berarti organisme hanya menyebabkan penyakit ketika sistem kekebalan seseorang sudah terganggu.
Nah, kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi meliputi:
- Memiliki luka bakar.
- Menjalani kemoterapi untuk kanker.
- Cystic fibrosis.
- HIV atau AIDS.
- Adanya benda asing, seperti ventilator mekanis atau kateter.
- Menjalani prosedur invasif, seperti operasi
Sementara itu, infeksi bisa menjadi lebih parah pada orang yang sistem kekebalannya sudah terganggu.
Penanganan dan Pencegahan Infeksi Pseudomonas
Infeksi pseudomonas diobati dengan antibiotik. Sayangnya, bakteri ini telah mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi antibiotik di lingkungan mereka. Hal ini disebut resistensi antibiotik.
Peningkatan resistensi antibiotik telah membuat pengobatan infeksi jauh lebih menantang. Infeksi pseudomonas sering kali dapat mengembangkan resistensi terhadap beberapa jenis antibiotik. Bahkan, kadang-kadang dapat mengembangkan resistensi selama pengobatan.
Biasanya, dokter akan mengirimkan spesimen ke laboratorium terlebih dahulu untuk dilakukan pengujian, agar mendapatkan diagnosis yang lebih akurat. Selanjutnya, dapat menentukan jenis antibiotik yang bekerja paling baik.
Sementara itu, mencuci tangan sesering mungkin dan membersihkan peralatan di rumah sakit secara berkala dapat membantu mencegah infeksi. Sedangkan di luar rumah sakit, hindari pemandian air panas dan kolam renang yang tidak dirawat dengan baik. Pastikan mandi dengan sabun setelah berenang dan keringkan telinga untuk mencegah otitis eksterna.
Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah infeksi jika telah selesai menerima perawatan di rumah sakit:
- Beritahu perawat jika salah satu pembalut luka longgar atau terlihat basah.
- Beri tahu perawat jika merasa ada selang infus yang terlepas.
- Pastikan kamu memahami perawatan atau prosedur yang diminta dokter.
- Jika mengidap diabetes, pastikan kamu mendiskusikan pengendalian gula darah dengan dokter sebelum menjalani pengobatan.
Nah, supaya lebih mudah mendapatkan rumah sakit terbaik, kamu bisa buat janji berobat lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa download Halodoc di App Store maupun Play Store.