Ketahui Infeksi Kulit Akibat Tungau di Kasur
Halodoc, Jakarta – Membersihkan rumah menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan berbagai gangguan kesehatan. Bukan hanya perabot rumah tangga, sebaiknya lakukan pembersihan secara rutin pada peralatan tidur. Mulai dari selimut, bantal, hingga kasur. Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan kesehatan kulit yang disebabkan oleh tungau.
Baca juga: Kenali Skabies, Penyakit Kulit Akibat Kutu Hewan
Tungau sendiri merupakan jenis serangga yang ukurannya sangat kecil sehingga sulit ditemukan dengan kasat mata. Meskipun kecil, serangga ini cukup berbahaya karena dapat menggigit kulit yang menyebabkan gatal, perih, hingga iritasi pada kulit. Tidak hanya itu, keberadaan tungau yang tidak segera diatasi dapat meningkatkan berbagai risiko infeksi kulit pada manusia, loh. Untuk itu, simak ulasannya, di sini!
Infeksi Kulit yang Disebabkan Tungau Kasur
Tungau merupakan serangga yang sangat kecil (mikro), berbentuk pipih, dan berwarna cokelat. Ukurannya yang sangat kecil membuat serangga ini sangat sulit dilihat oleh mata. Kebanyakan orang akan menyadari lingkungan kamar atau rumahnya terdapat tungau setelah mendapati bekas gigitan pada kulit.
Sebaiknya jangan abaikan kondisi ini. Gigitan tungau nyatanya dapat meningkatkan berbagai infeksi kulit, seperti:
1.Skabies atau Kudis
Skabies akan ditandai dengan rasa gatal pada kulit khususnya pada malam hari. Selain itu, kondisi ini akan disertai munculnya bintik-bintik kecil yang menyerupai jerawat dan juga lepuhan kecil. Biasanya, tungau jenis Sarcoptes scabiei menjadi penyebab skabies atau yang dikenal sebagai kudis.
Tungau akan menggigit kulit dan masuk ke dalam permukaan kulit. Biasanya, kondisi yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan tungau berkembang biak pada kulit. Bahkan, tungau dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Skabies merupakan penyakit yang mudah menular. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan pengidap skabies atau penggunaan barang-barang pribadi bersama pengidap skabies. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami gejala skabies untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Waspada Tungau yang Sebabkan Kudis dan Gatal Kulit
2.Alergi Kulit
Alergi yang terjadi pada kulit biasanya disebabkan oleh tungau debu. Tungau debu atau yang dikenal juga sebagai tungau rumahan dapat berkembang biak pada lokasi yang hangat dan lembap. Mulai dari sofa, kasur, karpet, hingga tirai menjadi lokasi yang tepat bagi tungau debu berkembang biak.
Biasanya, tungau debu akan menggigit kulit dan mengonsumsi serpihan kulit mati manusia maupun hewan. Untuk itu, sangat penting membersihkan area rumah secara berkala agar terhindar dari gigitan tungau.
Alergi pada kulit akan terlihat ketika seseorang terpapar tungau debu secara tidak sengaja. Selain bersin, biasanya pengidap alergi akan mengalami ruam kemerahan dan gatal pada kulit. Parahnya lagi, kondisi ini dapat menyebabkan sesak napas jika tidak segera diatasi dengan baik.
3.Eksim
Tungau juga dapat menyebabkan eksim pada kulit. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh jenis tungau Demodex folliculorum. Tungau ini sering ditemukan pada bagian folikel rambut, kulit, hingga wajah.
Awalnya, gigitan tungau jenis ini akan menimbulkan iritasi, gatal, perih, dan kemerahan pada kulit. Namun, jika kondisi ini tidak segera diatasi, gigitan tungau dapat menjadi lebih parah dan berubah menjadi eksim.
Baca juga: 5 Tindakan untuk Mengatasi Gigitan Kutu Busuk pada Si Kecil
Itulah beberapa jenis infeksi kulit yang dapat terjadi akibat gigitan tungau. Gunakan Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter untuk penanganan pertama pada gigitan tungau. Download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Jangan lupa untuk rutin bersihkan area rumah dengan mencuci barang-barang yang menjadi lokasi berkembang biak tungau dengan air panas dan deterjen. Jangan lupa gunakan alat penghisap debu untuk menghilangkan tungau dari kasur, sofa, ataupun tirai dalam rumah.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dust Mite Allergy.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Scabies.
Healthline. Diakses pada 2020. Demodex Folliculorum: What You Should Know.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan