Ketahui Gejala yang Umum Dirasakan Pengidap Bronkitis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 November 2020
Ketahui Gejala yang Umum Dirasakan Pengidap BronkitisKetahui Gejala yang Umum Dirasakan Pengidap Bronkitis

Halodoc, Jakarta - Bronkitis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial, yakni saluran yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Orang yang mengidap bronkitis umumnya sering batuk dengan lendir yang kental, yang bisa berubah warna. 

Seseorang juga bisa mengidap bronkitis akut atau kronis. Umumnya bronkitis akut berkembang dari flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya. Sementara itu, bronkitis kronis adalah suatu kondisi yang lebih serius, yang merupakan iritasi atau pembengkakan terus-menerus pada lapisan saluran bronkial, dan sering kali disebabkan oleh merokok.

Bronkitis akut, juga disebut flu dada, biasanya membaik dalam seminggu hingga 10 hari tanpa efek yang bertahan lama, meskipun batuk bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Namun, jika kamu mengalami serangan bronkitis berulang, kamu mungkin mengidap bronkitis kronis, yang memerlukan perhatian medis. Bronkitis kronis merupakan salah satu kondisi yang termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Baca juga: Bahaya Kabut Asap Bisa Sebabkan Bronkitis

Gejala Umum Bronkitis

Baik itu bronkitis akut atau bronkitis kronis, ada beberapa gejala umum yang mungkin terjadi, misalnya: 

  • Batuk.
  • Produksi lendir (dahak), yang bisa berwarna bening, putih, abu-abu kekuningan atau hijau - jarang, dapat bercak darah.
  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Demam ringan dan menggigil.
  • Ketidaknyamanan di area dada.

Jika kamu alami bronkitis akut, kamu mungkin mengalami gejala flu, seperti sakit kepala ringan atau nyeri tubuh. Meskipun gejala ini biasanya membaik dalam waktu sekitar satu minggu, kamu mungkin mengalami batuk terus-menerus selama beberapa minggu.

Bronkitis kronis didefinisikan sebagai batuk yang berlangsung setidaknya tiga bulan, dengan serangan berulang yang terjadi setidaknya selama dua tahun berturut-turut. Jika kamu mengidap bronkitis kronis, kamu cenderung mengalami periode ketika batuk atau gejala lainnya memburuk. 

Segera bicarakan dengan dokter di Halodoc jika kamu memiliki gejala batuk seperti:

  • Berlangsung lebih dari tiga minggu.
  • Batuk mulai mengganggu tidur.
  • Disertai demam lebih tinggi dari 38 derajat Celsius.
  • Adanya lendir yang berubah warna atau mengandung darah.
  • Mengalami mengi atau sesak napas.

Ingat, perawatan yang cepat dan tepat akan mencegahmu dari komplikasi akibat bronkitis yang tidak diinginkan.

Baca juga: Kapan Sebaiknya Memeriksakan Bronkitis ke Dokter?

Penyebab dan Faktor Risiko Bronkitis

Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus, biasanya virus yang sama yang menyebabkan pilek dan flu (influenza). Antibiotik tidak membunuh virus, jadi jenis obat ini tidak berguna pada kebanyakan kasus bronkitis.

Sementara itu, penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah merokok. Polusi udara dan debu atau gas beracun di lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi pada kondisi tersebut.

Ada juga beberapa faktor yang meningkatkan risiko bronkitis, antara lain:

  • Asap Rokok. Orang yang merokok atau tinggal bersama perokok berisiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.
  • Daya Tahan Tubuh Rendah. Ini mungkin disebabkan oleh penyakit akut lainnya, seperti pilek, atau dari kondisi kronis yang mengganggu sistem kekebalan. Orang dewasa yang lebih tua, bayi, dan anak kecil memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi.
  • Paparan Bahan Iritan saat Bekerja. Risiko terkena bronkitis lebih besar jika kamu bekerja di lingkungan yang mengandung banyak iritan seperti bekerja dalam pengolahan biji-bijian, tekstil, atau terpapar asap kimia.
  • Refluks Lambung. Serangan mulas parah yang berulang dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat kamu lebih rentan terkena bronkitis.

Baca juga: Apakah Bronkitis Sama dengan Pneumonia?

Mengatasi Bronkitis

Dalam kebanyakan kasus, bronkitis akut sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa perlu pengobatan. Sementara itu, kamu harus banyak minum dan banyak istirahat. Namun, dalam beberapa kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama. Jika gejala berlangsung setidaknya selama 3 bulan, itu dikenal sebagai bronkitis kronis.

Tidak ada obat untuk bronkitis kronis, tetapi beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu meringankan gejala, seperti:

  • Makan makanan yang sehat.
  • Olahraga sedang secara teratur.
  • Menghindari rokok.

Sementara itu, ada beberapa obat untuk meredakan gejala, antara lain:

  • Obat-obatan yang disebut bronkodilator dan steroid "membuka" saluran udara dan dapat diresepkan sebagai inhaler atau tablet.
  • Obat mukolitik mengencerkan lendir di paru-paru, sehingga memudahkan batuk.

Ada juga beberapa perawatan rumahan untuk bronkitis akut, antara lain:

  • Beristirahatlah yang banyak.
  • Minum banyak cairan. Ini membantu mencegah dehidrasi dan mengencerkan lendir di paru-paru, sehingga lebih mudah untuk batuk.
  • Obati sakit kepala, suhu tinggi, serta nyeri dan nyeri dengan parasetamol atau ibuprofen. Meskipun begitu, ibuprofen tidak dianjurkan jika kamu mengidap asma.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Bronchitis.
NHS UK. Diakses pada 2020. Bronchitis.
Web MD. Diakses pada 2020. Bronchitis.