“Hentikan kebiasaan merokok karena meningkatkan risiko kanker paru. Gejala kanker paru ditandai dengan beberapa ciri, seperti batuk yang tidak kunjung membaik, batuk darah, perubahan suara menjadi serak, hingga infeksi paru berulang. Lakukan pemeriksaan jika kamu mengalami gejala terkait kanker paru.”

Halodoc, Jakarta – Jika kamu memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya mulai batasi dan hentikan kebiasaan ini. Merokok menjadi salah satu kebiasaan buruk yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah kanker paru. 

Kanker paru terjadi ketika muncul sel-sel abnormal yang tidak terkendali pada paru-paru. Pengidap kanker paru akan mengalami beberapa gejala, seperti batuk darah. Jika kamu mengalami salah satu gejala terkait kanker paru, segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.

Gejala Kanker Paru

Paru-paru adalah organ penting dalam tubuh yang berfungsi sebagai alat pernapasan. Kanker paru menjadi salah satu jenis kanker yang banyak menyebabkan kematian pada pengidapnya.

Merokok adalah penyebab utama dari penyakit ini. Saat kamu menghisap rokok, nyatanya banyak kandungan dalam rokok (karsinogen) yang memicu iritasi atau kerusakan pada sel dalam paru. 

Jika kondisi ini terjadi sesekali, paru dapat memulihkan kondisi ini sendirinya. Namun, jika kamu perokok aktif dan terjadi iritasi terus-menerus, kondisi ini bisa memicu perubahan pada sel sehingga bermutasi dan memicu perkembangan sel abnormal yang tidak terkendali.

Selain merokok, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu kanker paru, seperti menghirup polusi udara, bekerja atau tinggal di lingkungan yang tercemar zat kimia, hingga memiliki riwayat keluarga dengan penyakit serupa.

Kanker paru tidak menunjukkan gejala yang signifikan di awal perkembangannya. Untuk itu, kamu perlu mengetahui beberapa gejala kanker paru agar lebih waspada terhadap kondisi kesehatan. Berikut ini gejala kanker paru yang kerap dialami, yaitu:

• Batuk yang tidak kunjung membaik dalam waktu 2 – 3 minggu.
• Batuk darah.
• Nyeri dada yang akan semakin memburuk ketika kamu menarik napas dalam, batuk, hingga berbicara.
• Perubahan suara yang menjadi serak.
• Mengalami penurunan nafsu makan.
• Penurunan berat badan terus-menerus.
• Napas yang menjadi lebih pendek.
• Infeksi pada paru, seperti pneumonia.
• Sakit kepala.
• Nyeri tulang
• Kelelahan terus menerus.

Itulah gejala kanker paru yang perlu diwaspadai. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang jarang dialami oleh pengidap kanker paru. Gejala penyakit kuning dapat dialami pengidap kanker paru ketika sel kanker sudah menyebar ke bagian hati. 

Pengidap kanker paru juga berisiko mengalami horner syndrome. Horner syndrome dapat memengaruhi saraf pada mata dan wajah. Gejala terkait dengan horner syndrome adalah lemahnya salah satu kelopak mata (menjadi turun), pupil mengecil, dan wajah yang tidak bisa memproduksi keringat.

Segera tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu mengalami beberapa gejala terkait kanker paru. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store dan Google Play!

Pengobatan Kanker Paru

Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kanker paru akan disesuaikan dengan kondisi pasien, tingkat keparahan, hingga riwayat kesehatan. 

Pengobatan melalui tindakan bedah bisa dilakukan dengan beberapa metode, seperti mengangkat bagian kecil paru yang terpapar sel kanker, mengangkat sebagian besar paru, mengangkat seluruh lobus satu paru, hingga pengangkatan seluruh paru-paru.

Selain tindakan bedah, pengobatan bisa dilakukan dengan terapi radiasi, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, hingga radiosurgery. Itulah beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker paru.

Sebaiknya selalu jaga kesehatan paru agar terhindar dari berbagai penyakit. Caranya, hentikan kebiasaan merokok, perbanyak olahraga, hingga mengonsumsi berbagai makanan sehat. Dengan begitu, paru-paru kamu menjadi lebih sehat dan mampu bekerja secara optimal.

Referensi:

NHS UK. Diakses pada 2021. Lung Cancer.

American Cancer Society. Diakses pada 2021. Lung Cancer.

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Lung Cancer.