Ketahui Gejala Hipoglikemia pada Ibu Hamil dan Menyusui

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Mei 2019
Ketahui Gejala Hipoglikemia pada Ibu Hamil dan MenyusuiKetahui Gejala Hipoglikemia pada Ibu Hamil dan Menyusui

Halodoc, Jakarta – Hipoglikemia adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kadar gula darah (glukosa) yang sangat rendah. Hipoglikemia sering berkaitan dengan pengobatan diabetes. Glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh, tapi ia tidak dapat memasuki sel-sel sebagian besar jaringan tanpa bantuan insulin, hormon yang dikeluarkan oleh pankreas.

Ketika kadar glukosa meningkat, sel-sel tertentu (sel beta) di pankreas melepaskan insulin. Ini memungkinkan glukosa untuk memasuki sel dan menyediakan bahan bakar sel, sehingga berfungsi dengan baik. Setiap glukosa tambahan disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.

Jika kamu belum makan selama beberapa jam dan kadar gula darah turun, hormon lain dari pankreas yang disebut glukagon memberi sinyal hati untuk memecah glikogen yang disimpan dan melepaskan glukosa kembali ke aliran darah. Ini menjaga kadar gula darah tetap dalam kisaran normal sampai kamu makan lagi.

Baca juga: Begini Pemeriksaan Hipoglikemia yang Perlu Diketahui

Hipoglikemia selama kehamilan cukup umum. Wanita dengan diabetes jauh lebih mungkin mengalami hipoglikemia dibandingkan wanita tanpa diabetes. Wanita dengan diabetes tipe 1 memiliki serangan hipoglikemik yang parah setidaknya sekali selama kehamilan, dan banyak yang memiliki beberapa. Serangan hipoglikemik yang parah adalah ketika gula darah turun sangat rendah, sehingga ibu hamil berisiko kehilangan kesadaran.

Hipoglikemia dapat terjadi kapan saja selama kehamilan. Hal-hal tertentu akan meningkatkan risiko. Ini termasuk:

  1. Mengidap Diabetes

Baik kehamilan dan diabetes menyebabkan tingkat insulin berfluktuasi. Untuk menghindari terlalu banyak atau terlalu sedikit gula, kamu harus dimonitor dengan hati-hati dan mungkin perlu menyesuaikan obat diabetes.

  1. Berada di Trimester Pertama

Hipoglikemia lebih sering terjadi selama trimester pertama ketika banyak ibu mungkin mengalami mual dan muntah. Dalam sebuah penelitian, wanita hamil dengan diabetes tipe 1 mengalami hipoglikemia berat tiga kali lebih sering pada trimester pertama dibandingkan periode sebelum kehamilan. Waktu yang paling mungkin untuk serangan hipoglikemia berat adalah antara 8 dan 16 minggu kehamilan. Waktu yang paling tidak memungkinkan adalah pada trimester kedua.

  1. Sedang Sakit

Banyak penyakit menyebabkan kurang nafsu makan, dan tanpa asupan makanan yang memadai atau teratur, ibu mungkin mengalami episode hipoglikemik.

  1. Menjadi Kurang Gizi

Penting untuk mengonsumsi kalori yang cukup selama kehamilan. Makanan yang kamu makan juga harus bergizi.

Baca juga: Perhatikan 6 Gejala dari Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai

Sejatinya, hipoglikemia tidak hanya terjadi pada ibu hamil melainkan juga pada ibu menyusui. Jika ibu mulai merasakan gejala hipoglikemia, berikut instruksi yang semestinya dilakukan:

  • Temukan Tempat yang Aman untuk Duduk atau Berbaring

Jika sedang mengemudi, menepilah.

  • Makan atau Minum Sekitar 15 Gram Karbohidrat

Karbohidrat sederhana umumnya memiliki kandungan gula yang tinggi. Contohnya adalah 4 ons jus buah (bukan diet atau gula dikurangi), setengah kaleng soda biasa, 4 tablet glukosa, dan satu sendok makan gula atau madu. Selalu simpan persediaan seperti ini dalam jangkauan ibu.

  • Buat Dokter Mengetahui Adanya Episode Hipoglikemik yang Ibu Alami

Jika ibu mengidap diabetes, dokter harus menyesuaikan obat-obatan untuk menstabilkan kadar gula darah tersebut. Jarang, ibu mungkin diberikan resep untuk apa yang disebut kit glukagon. Kit ini akan berisi bentuk sintetis dari hormon glukagon dan jarum suntik steril.

Saat disuntikkan, glukagon akan merangsang hati untuk melepaskan simpanan glukosa. Itu, pada gilirannya, meningkatkan kadar gula darah. Ini digunakan sebagai pengobatan penyelamatan untuk hipoglikemia berat.

Baca juga: Kenali Hipoglikemia, Komplikasi Akut pada Pengidap Diabetes

Kuncinya, bagaimanapun, adalah mengurangi risiko hipoglikemia sejak awal. Makanlah makanan kecil, sering, dan seimbang untuk menjaga kadar gula darah stabil. Ibu berpuasa saat tidur, jadi pastikan ibu menyimpan camilan di samping tempat tidur, sehingga ibu bisa makan jika bangun di malam hari atau hal pertama di pagi hari.

Berolahraga, kecuali dokter menyarankan untuk tidak melakukannya, tapi jangan melebihi tingkat normal. Efek dari olahraga berlebihan pada gula darah bisa bertahan hingga 24 jam. Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai gejala hipoglikemia saat hamil dan menyusui, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to a Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.