Ketahui Gejala Awal Munculnya Penyakit Kuning
Halodoc, Jakarta – Gejala awal penyakit kuning biasanya ditandai dengan menguningnya kulit dan bagian putih mata. Ini terjadi ketika tubuh tidak memproses bilirubin dengan benar yang dipicu oleh masalah hati.
Selain menguningnya tubuh, gejala awal lainnya penyakit kuning adalah urine yang berubah menjadi gelap dan rasa gatal di kulit. Sensasi gatal yang diakibatkan penyakit kuning biasanya sangat dahsyat sehingga pasien bisa menggaruk kulit sampai terluka dan mengalami insomnia. Informasi selengkapnya mengenai gejala penyakit kuning bisa dibaca di bawah ini!
Mendeteksi Penyakit Kuning
Terkadang, orang tersebut mungkin tidak memiliki gejala penyakit kuning. Tingkat keparahan gejala tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan seberapa cepat atau lambat penyakit berkembang.
Baca juga: Penyakit Kuning Bisa Disebabkan oleh Penyakit Hati?
Jika kamu memiliki kasus ikterus jangka pendek (biasanya disebabkan oleh infeksi), kamu mungkin memiliki gejala:
- Demam,
- Sensasi panas dingin,
- Sakit perut,
- Gejala mirip flu,
- Perubahan warna kulit,
- Urine dan feses berwarna gelap.
Jika penyakit kuning tidak disebabkan oleh infeksi, kamu mungkin memiliki gejala seperti penurunan berat badan atau kulit gatal (pruritus). Jika penyakit kuning disebabkan oleh kanker saluran pankreas atau empedu, gejala yang paling umum adalah nyeri perut.
Kadang-kadang, kamu mungkin memiliki penyakit kuning jika memiliki masalah kesehatan pada hati, seperti:
- Hepatitis kronis atau radang hati.
- Pyoderma gangrenosum (sejenis penyakit kulit).
- Hepatitis A akut, B, atau C.
- Polyarthralgias (radang sendi).
Penyebab Penyakit Kuning
Penyakit kuning salah satunya dapat disebabkan oleh masalah dalam proses produksi bilirubin di mana bilirubin meningkat secara abnormal. Berdasarkan penyebabnya, penyakit kuning bisa dibedakan atas tiga jenis:
Baca juga: Mitos dan Fakta Penularan Herpes yang Harus Diketahui
- Ikterus hepatoseluler yang terjadi akibat penyakit hati atau cedera.
- Penyakit kuning hemolitik, yang terjadi sebagai akibat dari hemolisis, atau percepatan kerusakan sel darah merah, yang mengarah ke peningkatan produksi bilirubin.
- Ikterus obstruktif, yang terjadi akibat obstruksi pada saluran empedu.
Peningkatan kadar bilirubin sebagai pemicu penyakit kuning juga dapat disebabkan oleh:
- Sekumpulan darah yang tersumbat atau sebagian tersumbat di bawah kulit.
- Anemia hemolitik (sel-sel darah dihancurkan dan dikeluarkan dari aliran darah sebelum umur normalnya berakhir).
- Virus, termasuk hepatitis A, hepatitis B dan C kronis, serta infeksi virus Epstein-Barr (infeksi mononukleosis).
- Alkohol.
- Gangguan autoimun.
- Kelainan metabolisme genetik yang langka.
- Obat-obatan.
- Penyumbatan batu empedu.
- Peradangan (pembengkakan) kantong empedu.
- Kanker kandung empedu.
- Tumor pankreas.
Informasi lebih detail penyebab penyakit kuning bisa ditanyakan lewat aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.
Faktor Risiko Penyakit Kuning
Pada kondisi-kondisi tertentu yang merupakan bawaan ataupun sebelumnya mengidap suatu penyakit bisa meningkatkan risiko penyakit kuning. Faktor-faktor tersebut adalah
- Sindrom Crigler-Najjar
Ini adalah kondisi yang diturunkan yang merusak enzim spesifik yang bertanggung jawab untuk memproses bilirubin.
- Sindrom Dubin-Johnson
Bentuk penyakit kuning kronis yang diwarisi yang mencegah bilirubin terkonjugasi agar tidak dikeluarkan dari sel-sel hati.
- Pseudojaundice
Ini adalah bentuk penyakit kuning yang tidak berbahaya. Kulit yang menguning dihasilkan dari kelebihan beta-karoten, bukan dari kelebihan bilirubin. Pseudojaundice biasanya muncul dari memakan wortel, labu, atau melon dalam jumlah besar.