Halodoc, Jakarta – Vesikula seminalis merupakan sepasang kelenjar di sepanjang bagian belakang kandung kemih pria. Kelenjar ini adalah bagian penting dari sistem genital pria. Fungsi utamanya yaitu menghasilkan cairan yang membentuk air mani, yang dikeluarkan saat ejakulasi.

Sistem reproduksi pria terdiri dari sekelompok organ yang terlibat dalam reproduksi dan proses pengeluaran urine. Sistem tersebut terdiri banyak organ, baik internal maupun eksternal. Nah, vesikula seminalis termasuk dalam sistem internal. Lantas, apa hubungannya fungsi vesikula seminalis dengan kesuburan pria?

Fungsi Vesikula Seminalis untuk Kesuburan Pria

Vesikula seminalis merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Vesikel sendiri memiliki jaringan kelenjar dan otot. Jaringan otot berkontraksi untuk memindahkan air mani dan sperma ke dalam uretra, dan keluar melalui penis.

Vesikula seminalis bekerja sama dengan bagian lain dari sistem reproduksi. Misalnya, vesikel dan vas deferens dan ampulanya (penyimpanan sperma). Semuanya terlibat dalam mendorong keluarnya ejakulasi ke dalam dan dari penis. 

Fungsi vesikula seminalis adalah untuk memproduksi dan menyimpan cairan yang nantinya akan menjadi air mani. Cairan yang dilepaskan saat ejakulasi, sebanyak 70 persen merupakan air mani. 

Cairan yang diproduksi di vesikula seminalis menyediakan lingkungan yang sangat penting untuk berfungsinya dan kelangsungan hidup sperma. Komponen utama dari cairan ini adalah:

• Fruktosa, gula yang memberi sperma energi.
• Cairan alkali, yang membantu menetralkan sifat asam dari uretra pria dan vagina pria.
• Protein. Seperti semenogelin, yang membentuk lapisan pelindung seperti gel di sekitar sperma. 
• Fosfor dan kalium, yang membantu sperma bergerak.
• Prostaglandin, hormon yang berperan dalam menurunkan respon imun wanita terhadap air mani.

Kondisi yang Dapat Memengaruhi Vesikula Seminalis

Beberapa kondisi dan gangguan dapat memengaruhi vesikula seminalis, antara lain:

• Batu vesikula seminalis.
• Infeksi. Ini terjadi lebih sering di tempat-tempat di mana tuberkulosis dan schistosomiasis umum terjadi. Infeksi vesikula seminalis disebut vesikulitis atau spermatocystitis.
• Kista, yaitu kantung berisi cairan.
• Tumor. Beberapa tumor pada vesikel dapat muncul di area lain pada tubuh. Misalnya usus besar atau prostat.
• Penyakit bawaan. Termasuk agenesis vesikula seminalis, artinya satu atau kedua vesikel hilang atau lebih kecil dari biasanya.
• Masalah yang berhubungan dengan kondisi seperti cystic fibrosis, diabetes, dan penyakit ginjal polikistik autosomal dominan.

Melihat fungsi vesikula seminalis yang berperan dalam memproduksi air mani, maka organ ini juga turut berperan penting dalam kesuburan pria. Untuk itu, kamu harus menjaga fungsi vesikula seminalis agar kualitas air mani terjaga dengan baik.

Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi tetap baik, yaitu:

• Berhenti merokok, vaping, atau menggunakan produk tembakau lainnya.
• Mengonsumsi makanan sehat, termasuk minum cukup air.
• Mencapai dan mempertahankan berat badan sehat.
• Mempraktikkan seks yang aman.
• Berolahraga secara rutin.
• Batasi konsumsi alkohol.
• Tidur yang cukup.

Perlu diingat, bahwa vesikula seminalis merupakan dua kelenjar kecil yang menyimpan dan menghasilkan sebagian besar cairan yang membentuk air mani. Selama ejakulasi, cairan dari vesikula seminalis dikeluarkan ke saluran ejakulasi, di mana ia dapat bercampur dengan sperma dan cairan reproduksi lainnya.

Gangguan terhadap vesikula seminalis cukup jarang terjadi. Namun, jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera kunjungi dokter. Kamu dapat membuat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Seminal Vesicle

Verywell Health. Diakses pada 2022. The Anatomy of the Seminal Vesicles

Healthline. Diakses pada 2022. What Are Seminal Vesicles and What is Their Purpose?