Ketahui Fungsi Jantung dengan Pemeriksaan Treadmill

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 September 2020
Ketahui Fungsi Jantung dengan Pemeriksaan TreadmillKetahui Fungsi Jantung dengan Pemeriksaan Treadmill

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah pemeriksaan treadmill? Pemeriksaan ini dikenal dengan istilah exercise stress test yang berfungsi untuk mengetahui seberapa baik organ jantung merespons pada waktu seseorang tengah beraktivitas dalam intensitas yang berat. Prosedurnya sendiri dilakukan di atas treadmill, dengan alat yang terhubung ke mesin elektrokardiogram (EKG) guna memantau detak jantung seseorang. Begini prosedur selengkapnya mengenai pemeriksaan treadmill.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Usia Muda

Ini Alasan Pemeriksaan Treadmill Harus Dilakukan

Prosedur pemeriksaan treadmill dilakukan untuk memantau organ jantung seseorang apakah organ jantung menerima oksigen dan aliran darah yang cukup saat beraktivitas. Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh seseorang yang mengalami nyeri pada bagian dada atau gejala-gejala lain dari penyakit jantung koroner. Bukan itu saja, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan guna memantau tingkat kesehatan jantung seseorang.

Bukan hanya saat memiliki kondisi medis tertentu saja, pemeriksaan ini biasanya akan dilakukan saat seseorang memulai program olahraga yang baru digelutinya. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui apakah latihan yang dilakukan aman untuk organ jantungmu atau justru malah sebaliknya. Selain untuk memulai program olahraga baru, seorang perokok aktif juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini.

Apalagi saat usianya menginjak 40 tahun, dan memiliki sejumlah faktor risiko lain terkait dengan penyakit jantung. Jika kamu merupakan salah satunya, silahkan temui dokter di rumah sakit terdekat untuk mendiskusikan terkait dengan pemeriksaan ini, ya! Sayangi organ jantungmu dengan mengetahui fungsi normal jantung lewat pemeriksaan yang tepat.

Baca juga: Terapkan 7 Kebiasaan Ini untuk Kesehatan Jantung

Sebelum dan Selama Prosedur Dilaksanakan

Sama halnya dengan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya, sebelum prosedur dimulai, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik yang disusul dengan tanya jawab soal riwayat medis lengkap. Saat tanya jawab tersebut sebaiknya kamu memberitahu dokter tentang keluhan-keluhan yang kamu alami. Beritahu juga jika kamu mengalami masalah kesehatan yang tidak ada hubungannya dengan penyakit jantung, seperti nyeri sendi, dan lain lain.

Siapkan pakaian longgar sebelum melakukan prosedur, agar kamu merasa nyaman. Pastikan juga untuk memakai sepatu olahraga yang nyaman. Sebelum prosedur dilakukan, kamu wajib mematuhi beberapa aturan berikut ini:

  • Jangan makan.
  • Jangan merokok.
  • Jangan mengonsumsi kafein.
  • Jangan mengonsumsi obat.

Kemudian, beberapa bagian tubuhmu akan ditempel elektroda EKG yang akan dihubungkan langsung ke mesin EKG. Sebelum dimulai, detak jantung dan pernapasan akan diperiksa terlebih dulu. Kamu juga diharuskan untuk menghirup tabung guna menguji kekuatan paru-parumu.

Jika semua telah siap, kamu akan mulai berjalan secara perlahan di treadmil. Kecepatan berjalan pada treadmill akan ditingkatkan secara perlahan. Jika saat pelaksanaan kamu mengalami nyeri dada, atau gejala lainnya, segera berhenti. Kemudian, dokter akan memantau pernapasan dan detak jantung sementara waktu.

Baca juga: 9 Buah yang Berkhasiat untuk Pengidap Penyakit Jantung

Setelah Prosedur Dilaksanakan

Jika dinilai cukup, prosedur akan segera dihentikan, dan kamu akan diminta untuk beristirahat. Jika tekanan darah meningkat selama prosedur berlangsung, maka dokter akan memantaunya secara berkala. Beberapa hari kemudian, dokter akan meninjau hasil pemeriksaan. Hasilnya akan terungkap, apakah kamu memiliki sejumlah gejala penyakit arteri koroner atau penyakit jantung lainnya.

Jika dinilai organ jantung bermasalah, maka disinilah dokter akan menentukan langkah perawatan dengan melakukan sejumlah tes tambahan lainnya. Prosedur pemeriksaan treadmill aman dilakukan, karena dilaksanakan di bawah pengawasan ahli medis terlatih. Meski demikian, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, yaitu sakit dada, pingsan, detak jantung tak teratur, bahkan serangan jantung.

Referensi:
Heart.org. Diakses pada 2020. Exercise Stress Test.
Healthline. Diakses pada 2020. Exercise Stress Test.