Ketahui Fakta Seputar Kontrasepsi IUD
"Tak sedikit wanita yang lebih memilih KB IUD ketimbang alat kontrasepsi lainnya. Pasalnya, jenis KB ini diklaim minim efek samping dan lebih efektif mencegah kehamilan."
DAFTAR ISI
- Apa itu IUD?
- Bagaimana Cara Kerja dari IUD?
- Bagaimana Cara Memasang IUD? Apakah Sakit?
- Apakah IUD Memengaruhi ASI?
- Adakah Efek Samping dari Kontrasepsi IUD?
- Jika Belum Memiliki Anak, Bolehkan Memasang IUD?
- Hubungi Dokter Obgyn di Halodoc untuk Info Lengkap Terkait IUD
Halodoc, Jakarta – Kontrasepsi IUD mungkin menjadi salah satu alat kontrasepsi yang mungkin dipikirkan pertama kali oleh para wanita. Pasalnya, jenis kontrasepsi ini yang dianggap cukup aman untuk sebagian besar wanita dan dapat bertahan lama untuk mencegah kehamilan.
Sayangnya, masih cukup banyak wanita yang belum mengenal tentang alat kontrasepsi ini. Oleh karena itu, simak beberapa fakta seputar KB IUD berikut ini!
Apa itu IUD?
IUD, singkatan dari “Intrauterine Device“ yang berbentuk seperti “T” dan sedikit berukuran sekitar 3 cm.
Alat ini dipasang dalam rahim dan mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma untuk mencapai dan membuahi sel telur.
Nah, alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan hingga jangka waktu delapan tahun tergantung merek yang digunakan.
Bagaimana Cara Kerja dari IUD?
Pada dasarnya, IUD terdiri dari ada dua jenis, yaitu IUD hormonal dan non-hormonal.
Jenis hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin sedikit demi sedikit setiap hari.
Hormon ini kemudian akan mengentalkan cairan di bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke dalam rahim.
Kalaupun berhasil terjadi pembuahan, hormon ini akan menipiskan lapisan rahim sehingga membuat sel telur yang dibuahi susah untuk menempel. Penggunaan jenis hormonal diduga bisa membuat menstruasi seorang wanita jadi lebih ringan.
Sementara itu, jenis non-hormonal memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya. Tembaga ini yang akan mengeluarkan zat yang menimbulkan peradangan di dalam rahim yang kemudian merusak sel sperma dan sel telur sebelum keduanya sempat bertemu.
Namun, penggunaan jenis non-hormonal diduga bisa sebabkan menstruasi yang terjadi lebih berat.
Siapa Saja yang Tidak Cocok Menggunakan IUD?
Pada dasarnya IUD cocok digunakan oleh semua wanita. Namun pada beberapa kondisi, IUD disarankan untuk tidak digunakan karena kemungkinan adanya ketidakcocokan.
Beberapa kondisi yang dapat membuat IUD menjadi tidak cocok:
- Merasa hamil.
- Memiliki riwayat Penyakit Menular Seksual (PMS) yang tidak diobati.
- Mengalami pendarahan tanpa sebab di antara fase menstruasi atau setelah berhubungan seksual.
- Memiliki permasalahan pada rahim.
Selain kondisi di atas, wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan pemasangan IUD.Ketahui juga, Bagaimana Cara Penyakit Seksual Menular.
Apakah IUD Bisa Benar-Benar Mencegah Kehamilan?
Dilansir dari NHS UK, alat kontrasepsi yang satu ini paling efektif selain implan. Kurang dari 1 orang yang gagal dari 100 pengguna, alias lebih dari 99 persen efektif mencegah terjadinya kehamilan.
Berapa Lama Efektivitasnya Bertahan?
Jenis hormonal mampu mencegah kehamilan hingga lima tahun, sementara IUD tembaga mampu mencegah kehamilan hingga 8 tahun.
Pada wanita di atas 40 tahun yang memilih kontrasepsi ini bisa digunakan sampai masa menopause atau diartikan bahwa ia tidak lagi membutuhkan kontrasepsi.
Bagaimana Cara Memasang IUD? Apakah Sakit?
Dokter kandungan atau bidan yang berpengalaman umumnya akan memastikan kamu sedang tidak dalam kondisi hamil saat memasangnya.
Lalu, mereka akan menginformasikan tahap-tahap pemasangan sebelum prosesnya dilakukan.
Selama proses pemasangan memang ada rasa tidak nyaman dan kamu diperbolehkan meminum obat pereda nyeri setengah jam sebelumnya.
Hal ini karena alat ini harus dimasukkan ke dalam rongga rahim, sementara jalur masuknya adalah leher rahim berbentuk seperti lorong sempit.
Untuk itu, dokter akan menggunakan bantuan spekulum untuk menahan leher rahim agar tetap terbuka selama proses pemasangan. Proses ini hanya memakan waktu sekitar 5-10 menit.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Memasang IUD?
IUD bisa dipasang kapan saja baik pada saat menstruasi maupun tidak. Jika dipasang pada saat menstruasi, maka pastikan seorang wanita sedang tidak hamil.
Pemasangan lebih mudah dan tidak terlalu nyeri jika dilakukan saat menstruasi karena saat haid kondisi serviks sedang terbuka.
Sebenarnya, kelebihan pemasangan saat kamu tidak haid adalah memudahkan untuk melihat ketika terdapat infeksi.
Catat, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan IUD.
Apakah IUD Bisa Dipasang Setelah Proses Persalinan?
Alat ini bisa dipasangkan 48 jam setelah persalinan. Namun, juga bisa dipasang 6-8 minggu setelah persalinan.
Apakah IUD Mempengaruhi ASI?
Kabar baiknya, pemasangan alat ini tidak memengaruhi ASI. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) hanya memberikan efek di rahim saja sehingga tidak mempengaruhi organ lain dan produksi ASI.
Harga KB IUD
Kelebihan IUD yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu yang cukup lama membuat harga KB IUD relatif lebih mahal dibanding KB suntik dan pil.
Perlu diingat bahwa biaya ini dikeluarkan hanya sekali dalam rentang 5 hingga 12 tahun pemakaian.
Di rumah sakit, harga pemasangan KB IUD bisa mencapai lebih dari Rp 500.000, sementara di puskesmas bisa jauh lebih murah bahkan gratis, tergantung kebijakan pemerintah daerah yang bersangkutan. Harga ini bervariasi tergantung merk, jenis, dan biaya dokter.
Adakah Efek Samping dari Kontrasepsi IUD?
Pada IUD non-hormonal, efek samping yang sering muncul adalah haid yang lebih banyak dan lebih nyeri.
Sementara pada IUD hormonal yang terjadi sebaliknya, yaitu haid menjadi tidak teratur bahkan tidak haid sama sekali.
Tidak hanya itu, keputihan dan flek juga bisa muncul. Namun, keluhan ini bisa menghilang dengan sendirinya seiring dengan adaptasi tubuh kita terhadap alat kontrasepsi ini.
Jika Belum Memiliki Anak, Bolehkan Memasang IUD?
Jika kamu ingin menggunakan IUD tetapi belum punya anak, hal ini diperbolehkan.
Namun, karena rahim wanita yang belum pernah melahirkan berukuran lebih kecil daripada yang sudah memiliki anak, sangat memungkinkan jika alat ini keluar dengan sendirinya.
Jika Ingin Kembali Hamil, Berapa Lama Bisa Kembali Subur?
IUD dapat dilepas atau dikeluarkan kapan saja oleh dokter. Begitu dikeluarkan dari rahim, kamu bisa langsung subur kembali.
Lantas, Pentingkah “Masa Jeda” pada Rahim saat Ingin Menggunakan IUD?
Kita bisa melepas IUD yang lama sekaligus memasang yang baru di dalam rahim. Hal ini karena risiko infeksi jadi lebih kecil daripada melakukan dua prosedur terpisah.
Selain itu, proses pelepasan dan penggantian secara sekaligus juga disarankan karena dikhawatirkan jika terdapat jeda, seorang wanita bisa saja hamil.
Apabila berencana menunda kehamilan, kamu bisa mendapatkan produk kontrasepsi yang tersedia di toko kesehatan Halodoc.
Kamu juga bisa mendapatkan alat tes kehamilan ataupun berkonsultasi dengan dokter spesialis dengan banyak promo menarik di aplikasi Halodoc.
Hubungi Dokter Obgyn di Halodoc untuk Info Lengkap Terkait IUD
Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait IUD, kamu bisa menghubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc. Mereka bisa memberikan berbagai informasi terkait IUD.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter yang bisa kamu hubungi:
Dengan menggunakan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, privasi kamu juga pasti aman dan terjaga di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2024. Intrauterine Device (IUD).
U.S. Department of Health & Human Services. Diakses pada 2024. Intrauterine Device (IUD).
WebMD. Diakses pada 2024. Birth Control and IUD.
Yale Medicine. Diakses pada 2024. Intrauterine Devices (IUDs): What Women Need to Know.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan