Ketahui Fakta Kesehatan Tidur dengan Kipas Angin
Halodoc, Jakarta – Sebagian masyarakat memilih menggunakan kipas angin atau AC untuk membantu menjaga suhu ruangan supaya sejuk dan tidak terlalu panas. Sebagian orang ada yang beranggapan jika tidur dengan kipas angin menyala cenderung lebih berbahaya.
Hal ini disebabkan karena udara tidak segar bisa terperangkap dalam kamar sehingga memicu kamu mengalami kekurangan oksigen dan membuatmu lemas. apakah benar demikian? Selengkapnya ada di sini!
Kondisi Apa yang Membuat Tidur Pakai Kipas Angin Berbahaya?
Bagi kamu yang memiliki alergi dan asma sebaiknya waspada. Pasalnya, kipas angin bisa menyebar partikel-partikel debu dan potensi alergen lainnya yang menimbulkan iritasi.
Selain itu, bisa juga menyebabkan debu dan kotoran yang ada di ruangan menjadi berterbangan dan lebih mudah terhirup oleh saluran pernapasan manusia. Kondisi ini sangat membahayakan bila dialami oleh bayi dan anak-anak, terutama bila yang kondisi kekebalan tubuh mereka belum kuat.
Baca juga: Sering Berada di Ruang Ber-AC? Ini Dampaknya
Bila dibiarkan, bisa membuat seseorang lebih mudah mengalami kulit dan mata kering. Lebih parahnya lagi bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan, di antaranya faringitis (penyakit peradangan yang menyerang tenggorokan atau kerongkongan), pneumonia (paru-paru basah), rhinitis (peradangan atau iritasi yang terjadi pada hidung) atau bronkitis (suatu peradangan pada cabang tenggorok).
Bagi orang yang sensitif terhadap udara yang dingin, paparan suhu dingin yang berasal dari hembusan angin dari kipas angin pun bisa membuat kamu merasakan reaksi seperti alergi, ruam kulit, keluhan rasa sesak, mual atau keluhan lainnya.
Maka dari itu, ruangan perlu dijaga kebersihan, agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Selain itu, perlu juga mengikuti di bawah ini untuk meminimalisir dampak tidur dengan kipas angin.
Cara Mengatasi Dampak Tidur dengan Kipas Angin
Untuk meminimalkan risiko kambuhnya alergi, kamu perlu secara rutin membersihkan bilah kipas yang sudah berdebu secara rutin. Jangan terlalu mengarahkan kipas angin langsung ke arah tempat tidur atau tubuh agar melindungi diri dari debu dan zat alergen lainnya. Selain itu, perlu juga memasang penyaring udara di kamar tidur.
Berikut ini cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak negatif tidur pakai kipas angin:
-
Pastikan tidur dengan pakaian yang nyaman.
-
Pilih bantal dan posisikan senyaman mungkin.
-
Minum segelas air putih sebelum tidur.
-
Atur kecepatan kipas, sebaiknya jangan terlalu kencang.
-
Atur jarak tidur dengan kipas, jangan terlalu dekat.
Berdasarkan penjelasan di atas, sebenarnya tidur dengan menggunakan kipas angin tidak terlalu membahayakan. Yang terpenting, selama pemakaian kipas angin kamu merasa nyaman dan tidak merasakan keluhan kesehatan itu berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetapi, bila kamu memiliki alergi, asma, dan kulit kering, sebaiknya lebih berhati-hati dan bisa menerapkan tips di atas.
Baca juga: Benarkah Tidur dengan Kipas Angin Tak Baik untuk Kesehatan?
Itulah penjelasan terkait dampak tidur dengan kipas angin yang perlu kamu ketahui. Bila kamu mengalami keluhan akibat terlalu banyak menggunakan kipas angin, sebaiknya segera tanyakan pada dokter untuk mengecek masalah kesehatan yang kamu alami.
Kamu bisa mengandalkan aplikasi Halodoc untuk berdiskusi dengan dokter. Kamu bisa menggunakan layanan Contact Doctor dan berbicara dengan dokter melalui pilihan komunikasi Chat, Voice Call, dan Video Call, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Segera download Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.
Referensi:
Live Science. Diakses pada 2020. Is Sleeping with a Fan On Actually Bad for Your Health?
Sleep Advisor.org. Diakses pada 2020. Is Sleeping with a Fan on Safe?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan