Ketahui Dosis dan Cara Pakai Dexamethasone yang Tepat
“Obat dexamethasone sering digunakan untuk mengatasi peradangan dalam tubuh. Dosis pemakaian untuk setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis obat, usia, dan keparahan penyakit. Ketahui dosis dan cara pemakaian dexamethasone yang tepat supaya terhindar dari efek samping.”
Halodoc, Jakarta – Dexamethasone adalah obat kortikosteroid yang berfungsi mencegah pelepasan zat yang menyebabkan peradangan dalam tubuh. Obat ini sering digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan seperti alergi dan masalah kulit. Selain itu, dexamethasone juga sering digunakan untuk mengobati kolitis ulserativa, radang sendi, lupus, psoriasis, dan gangguan pernapasan.
Pastikan kamu mengonsumsi dexamethasone sesuai dosis yang dianjurkan untuk mencegah efek samping. Berikut dosis dan cara pemakaian dexamethasone yang perlu kamu ketahui.
Dosis dan Cara Pemakaian Dexamethasone
Dosis dexamethasone berbeda-beda tergantung bentuk obat, usia dan kondisi kesehatan pengidapnya. Di Indonesia, dexamethasone umumnya tersedia dalam bentuk tablet seberat 0,5 miligram. Dalam satu strip tablet berisi 10 butir obat. Selain itu, dexamethasone juga tersedia dalam bentuk injeksi atau obat suntik sebanyak 5 miligram per mililiter sebanyak 100 ampul berukuran 1 ml. Berikut anjuran dosis dexamethasone berdasarkan bentuk obatnya:
1. Tablet
Dosis dexamethasone dalam bentuk tablet biasanya disesuaikan dengan umur dan keparahan penyakit. Untuk orang dewasa, pemberian dosisnya bisa berkisar 0,5–0,9 miligram per hari yang diminum 2–4 kali sehari, tergantung kondisi penyakit. Sementara untuk anak-anak, dosis awal yang dianjurkan adalah 0,02–0,03 miligram per kilogram berat badan yang diminum 3–4 kali sehari.
2. Injeksi
Pada umumnya, dosis awal pemberian dexamethasone dalam bentuk injeksi adalah 0,75 miligram sehari, tergantung dengan keparahan penyakit. Untuk kasus yang lebih ringan, dosisnya akan disesuaikan lagi dan umumnya lebih rendah.
Selalu gunakan dexamethasone sesuai anjuran dokter. Ikuti semua petunjuk pada label resep dan baca semua panduan pengobatan yang tertera pada lembar instruksi. Kebutuhan dosis juga dapat berubah karena pembedahan, penyakit, stres, atau keadaan darurat medis.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Konsumsi Dexamethasone
Sebelum mengonsumsi dexamethasone, pastikan kamu tidak memiliki riwayat alergi obat terhadap kandungan dexamethasone. Selain itu, individu dengan kondisi kesehatan di bawah ini umumnya tidak dianjurkan untuk mengonsumsi dexamethasone:
- Penyakit hati (seperti sirosis);
- Penyakit ginjal;
- Gangguan tiroid;
- Malaria;
- Tuberkulosis;
- Osteoporosis;
- Gangguan otot seperti miastenia gravis;
- Diabetes;
- Glaukoma atau katarak;
- Infeksi herpes pada mata;
- Tukak lambung;
- Kolitis ulserativa;
- Divertikulitis;
- Penyakit radang usus;
- Depresi atau penyakit mental;
- Gagal jantung kongestif;
- Tekanan darah tinggi.
Obat steroid bekerja dengan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu mungkin lebih berisiko terkena infeksi saat mengonsumsinya. Steroid juga dapat memperburuk atau mengaktifkan kembali infeksi yang sudah pernah kamu alami. Oleh sebab itu, beri tahu dokter tentang penyakit atau infeksi apa pun yang kamu alami sebelum mengonsumsi obat ini. Ibu hamil dan ibu menyusui juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi dexamethasone.
Waspadai Efek Samping Penggunaan Dexamethasone
Dexamethasone jarang menimbulkan efek samping apabila digunakan sesuai dosis dan anjuran dokter. Namun, kamu tetap perlu waspada terhadap efek samping berikut ini:
- Gatal-gatal dan ruam;
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah dan tenggorokan;
- Ketegangan otot, kelemahan, atau perasaan lemas;
- Penglihatan kabur, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu;
- Sesak napas;
- Penambahan berat badan yang cepat;
- Depresi berat, pikiran atau perilaku yang tidak biasa;
- Kejang;
- Tinja berdarah atau lembek, batuk darah;
- Detak jantung cepat atau lambat;
- Sakit parah di perut bagian atas menyebar ke punggung, mual dan muntah;
- Kram kaki;
- Sembelit;
- Peningkatan rasa haus atau buang air kecil.
Interaksi Dexamethasone
Dexamethasone dapat berinteraksi dengan obat lain. Penggunaan obat pada saat yang bersamaan dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan atau meningkatkan risiko efek samping. Berikut adalah beberapa produk obat yang dapat berinteraksi dengan dexamethasone:
- Warfarin.
- NSAID.
- Obat antidiabetik.
- Obat imunosupresan.
- Obat antiretroviral.
- Antibiotik.
- Obat antihipertensi.
Kontraindikasi Dexamethasone
Kontraindikasi adalah suatu kondisi, penyakit, atau situasi yang menyebabkan seseorang tidak diperbolehkan menjalani perawatan atau pengobatan tertentu.
Seseorang dengan kondisi berikut ini tidak dianjurkan dokter untuk mengonsumsi dexamethasone:
- Infeksi sistemik.
- Penyakit diabetes.
- Penyakit jantung.
- Penyakit ginjal.
- Penyakit Gastrointestinal.
- Osteoporosis.
Apabila punya pertanyaan lain seputar obat ini atau keluhan kesehatan lainnya, tanya dokter melalui aplikasi Halodoc saja. Jangan tunda untuk menghubungi dokter agar kamu tidak keliru dalam menggunakan obat ini, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2022. Dexamethasone.
WebMD. Diakses pada 2022. Dexamethasone.
Drugs. Diakses pada 2022. Dexamethasone.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan