Ketahui Cara Penggunaan AED untuk Kondisi Darurat
“Automated External Defibrillators (AED) adalah perangkat medis yang digunakan untuk menyadarkan kembali orang yang mengalami serangan jantung mendadak. AED portabel bisa digunakan di rumah bila terjadi kondisi darurat dengan mengikuti petunjuk penggunaan.”
Halodoc, Jakarta – Bila kamu pernah menonton film yang berlatar belakang dunia medis, kamu mungkin pernah melihat adegan orang yang pingsan, dan disadarkan kembali dengan menggunakan alat yang memberikan sentakan listrik ke dada orang tersebut. Nah, alat atau mesin yang digunakan tersebut adalah automated external defibrillators (AED).
AED adalah alat yang sangat membantu bagi mereka yang mengalami serangan jantung mendadak. Selain itu, sentakan listrik yang mengagetkan juga bisa mengembalikan irama jantung yang tidak normal menjadi normal kembali.
Nah, penggunaan AED ternyata tidak hanya terbatas di rumah sakit saja. Alat yang portabel dan ringan tersebut juga bisa digunakan sendiri di rumah. Yuk, ketahui cara penggunaan AED untuk kondisi darurat di sini.
Ketahui Manfaat AED
Automated External Defibrillators atau AED adalah perangkat medis terkomputerisasi. Perangkat tersebut bertenaga baterai dengan bantalan defibrilator yang diterapkan ke dada, untuk memungkinkan arus listrik melewati jantung untuk mengatur ulang arus listrik normal jantung. Irama listrik yang normal dan teratur melalui jantung berperan penting agar otot bisa berkontraksi dan memompa darah ke tubuh.
AED merupakan alat yang penting untuk kondisi darurat medis di mana defibrilasi diperlukan, seperti serangan jantung mendadak. Kondisi gawat darurat tersebut biasanya terjadi ketika aktivitas listrik jantung mengalami gangguan, sehingga menyebabkan detak jantung yang sangat cepat (takikardia ventrikel) atau detak jantung yang cepat dan tidak teratur (fibrilasi ventrikel).
Salah satu dari irama jantung yang tidak normal tersebut membuat jantung tidak bisa memompa secara efektif, bahkan bisa berhenti. Ketika hal itu terjadi, otak dan organ vital lainnya tidak mendapatkan darah dan oksigen yang mereka butuhkan. Bila tidak mendapat penanganan dalam beberapa menit, maka bisa menyebabkan kematian.
Melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) juga bisa menjaga aliran darah ke jantung dan otak untuk sementara waktu. Namun, sering kali hanya AED yang bisa mengembalikan irama jantung. Bila dikombinasikan, kedua perawatan ini bisa meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.
Cara Menggunakannya Pada Kondisi Darurat
Berikut cara menggunakan AED pada orang yang pingsan:
- Pertama-tama, periksa dulu apakah orang tersebut masih bernapas dan memiliki denyut nadi.
- Bila kamu tidak bisa merasakan denyut nadi dan orang tersebut tidak bernapas, segera hubungi bantuan darurat. Bila ada satu orang lain di dekatmu, minta orang tersebut menelpon 112, sementara kamu menyiapkan AED. Namun, bila kamu sendirian, hubungi 112 dulu agar bantuan segera datang.
- Nyalakan AED sesuai petunjuk pada kemasan perangkat. AED bisa memberimu petunjuk suara langkah demi langkah. Alat tersebut akan memberitahumu cara memeriksa pernapasan, dan denyut nadi serta cara memposisikan bantalan elektroda di dada telanjang orang tersebut.
- Berikan kejutan. Saat bantalan sudah terpasang, AED secara otomatis mengukur irama jantung orang tersebut dan menentukan apakah kejutan perlu diberikan. Bila ya, mesin memberitahu pengguna untuk mundur dan menekan tombol untuk memberi kejutan. Perlu diketahui, AED diprogram untuk tidak memberi kejutan bila hal itu tidak diperlukan.
- Lakukan CPR. Lakukanlah CPR setelah kejutan listrik diberikan bila pasien belum sadar atau irama jantungnya belum kembali normal. Tindakan pertolongan pertama ini bisa diulang sampai bantuan medis darurat datang.
AED portabel untuk dipakai di rumah biasanya sudah dilengkapi dengan instruksi yang memberitahu cara menggunakan dan memelihara perangkat tersebut. Kamu dan semua orang di rumah bisa membaca petunjuk dan melihatnya lagi secara berkala.
Itulah cara menggunakan AED yang perlu diketahui. Bila kamu atau anggota keluargamu memiliki faktor risiko untuk penyakit jantung, sebaiknya periksakan kondisi kesehatan secara berkala.
Kamu bisa memeriksakan kesehatanmu dengan buat janji medis di rumah sakit pilihanmu melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, masalah jantung bisa diketahui lebih awal dan perawatan pencegahan bisa dilakukan. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Automated external defibrillators: Do you need an AED?.
American Heart Association. Diakses pada 2022. What Is an Automated External Defibrillator?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan