Ketahui 4 Cara Mengatasi Biduran pada Bayi
Halodoc, Jakarta – Dibandingkan dengan orang dewasa, kulit bayi cenderung lebih sensitif dan rentan iritasi. Biduran adalah salah satu gangguan kulit yang kerap menyerang bayi. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan yang terasa gatal. Bercak atau benjolan mungkin terlihat merah dan bengkak.
Munculnya biduran pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti bersentuhan dengan alergen, infeksi, gigitan serangga, atau sengatan lebah. Biduran, di dalam dunia medis disebut urtikaria dapat hilang dalam beberapa jam, hari, atau minggu. Berikut penanganan yang bisa ibu lakukan untuk atasi biduran pada Si Kecil.
Baca juga: 3 Masalah Kulit Bayi yang Umum Terjadi & Cara Penanganannya
Cara Mengatasi Biduran pada Bayi
Meskipun dapat sembuh dengan sendirinya, ibu bisa melakukan perawatan berikut agar gejala biduran pada Si Kecil segera pergi, yaitu:
- Gunakan histamin. Antihistamin yang diformulasikan untuk anak-anak dapat membantu meredakan pembengkakan dan gatal-gatal. Pastikan obat histamin diresepkan oleh dokter.
- Hindari alergen. Apabila biduran yang dialami Si Kecil disebabkan oleh alergen, sebaiknya hindari atau bersihkan alergen yang memicu biduran tersebut. Jangan lupa basuh kulit Si Kecil dengan sabun dan air serta ganti pakaiannya.
- Rawat gatal. Oleskan lotion kalamin, krim hidrokortison untuk mengatasi gatal-gatal Si Kecil. Ibu juga bisa memandikan Si Kecil dengan air yang cukup dingin selama 10 menit atau menggunakan kompres dingin ke area yang gatal.
- Amati gejala. Jika gejala tampak semakin memburuk, seperti kesulitan bernafas, mengi, pingsan dan muntah-muntah sebaiknya segera bawa Si Kecil ke rumah sakit.
Apabila Si Kecil mengalami biduran, sebaiknya tanyakan kepada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan resep obat yang sesuai. Lewat aplikasi Halodoc, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Baca juga: Bayi Susah BAB, Waspada Alami 4 Gangguan Kesehatan Ini
Berbagai Penyebab Biduran yang Perlu Ibu Ketahui
Melansir dari Healthline, biduran terjadi ketika tubuh bayi melepaskan histamin sebagai reaksi dari kontak tertentu. Penyebabnya dapat meliputi:
- Infeksi virus seperti pilek, infeksi saluran pernapasan atas atau virus saluran pencernaan dapat memicu gatal-gatal.
- Infeksi bakteri.
- Makanan yang dikonsumsi Si Kecil yang menimbulkan reaksi juga bisa memicu biduran. Reaksi alergi ini seringnya disebabkan oleh kacang dan telur.
- Obat-obatan umum yang memicu gatal-gatal termasuk antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid.
- Lingkungan yang dingin dan panas atau perubahan pada lingkungan dapat memicu gatal-gatal.
- Gigitan serangga atau sengatan lebah.
- Alergen lain, seperti serbuk sari dan iritan seperti bahan kimia dan wewangian.
Apabila ibu menemukan benjolan berwarna merah di kulit, pembengkakan kulit dan terasa gatal-gatal setelah Si Kecil mengalami kondisi di atas, bisa dipastikan ia mengalami biduran. Benjolan biasanya muncul pada wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin.
Meskipun begitu, benjolan akibat biduran bisa muncul di mana saja di tubuh. Benjolan mungkin juga menghilang di satu tempat dan muncul di bagian lain dari tubuh hanya beberapa saat kemudian.
Baca juga: Ibu Bekerja, Ini Tips Cara Menyimpan ASIP Tanpa Basi
Ibu tetap perlu waspada karena gatal-gatal juga bisa menjadi salah satu tanda kondisi yang lebih serius yang disebut anafilaksis atau syok anafilaksis. Walaupun jarang terjadi pada bayi, syok anafilaksis adalah reaksi yang sangat parah dan bisa menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan tenggorokan, dan kehilangan kesadaran. Kondisi ini membutuhkan perawatan medis segera.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Hives on Baby: What You Need to Know.
WebMD. Diakses pada 2020. Hives (Children).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan