Ketahui Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual yang Sering Terjadi
“Banyak orang yang belum memahami perilaku apa saja yang masuk ke dalam kategori kekerasan seksual. Untuk mencegahnya, penting untuk memahami apa saja jenis kekerasan seksual.”
Halodoc, Jakarta – Kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pria dan wanita. Pelecehan seksual didefinisikan sebagai tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korbannya.
Beberapa kasus pelecehan seksual kerap diabaikan dan dianggap sepele oleh pelakunya. Padahal, perilaku ini tentu tidak bisa dibiarkan. Tidak sedikit korban pelecehan seksual yang mengalami trauma yang berkepanjangan.
Nah, berikut ini bentuk-bentuk pelecehan seksual yang perlu diwaspadai.
Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual
Sampai sekarang, banyak orang yang belum memahami perilaku apa saja yang masuk ke dalam kategori pelecehan seksual. Nah, berikut ini kategori pelecehan seksual yang perlu diketahui:
- Perkosaan.
- Intimidasi seksual termasuk ancaman atau percobaan Perkosaan.
- Pelecehan seksual.
- Eksploitasi seksual.
- Perdagangan manusia untuk tujuan seksual.
- Prostitusi paksa.
- Perbudakan seksual.
- Pemaksaan perkawinan, termasuk cerai gantung.
- Pemaksaan kehamilan.
- Pemaksaan aborsi.
- Pemaksaan kontrasepsi dan sterilisasi.
- Penyiksaan seksual.
- Penghukuman tidak manusiawi dan bernuansa seksual.
- Praktik tradisi bernuansa seksual yang membahayakan atau mendiskriminasi perempuan.
- Kontrol seksual, termasuk lewat aturan diskriminatif beralasan moralitas dan agama.
Namun, kelima belas bentuk kekerasan seksual ini bukanlah daftar final, karena ada kemungkinan sejumlah bentuk kekerasan seksual yang belum dikenali akibat keterbatasan informasi mengenainya.
Selain itu, Pelecehan seksual juga bisa dibedakan menurut perilakunya. Melansir dari Rainn Organization, bentuk pelecehan seksual menurut perilakunya antara lain:
- Komentar dan lelucon seksual tentang tubuh seseorang;
- Memberikan siulan pada orang lain di depan umum.
- Ajakan berhubungan intim atau tindakan seksual lainnya.
- Menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain.
- Menyentuh diri sendiri secara seksual di depan orang lain.
- Berbicara tentang kegiatan seksual dirinya sendiri di depan orang lain.
- Sentuhan seksual, yaitu menyentuh bagian tubuh seseorang tanpa izin.
- Menampilkan gambar, video, cerita, atau benda seksual pada orang lain.
Tips Menghadapi Kekerasan Seksual
Membiarkan pelecehan seksual bukanlah solusi yang baik. Sekecil apapun bentuknya, pelecehan seksual tidak boleh dibiarkan. Berikut ini adalah hal yang bisa dilakukan jika menghadapi pelecehan seksual:
- Jika mendapat ajakan seksual, katakanlah “tidak” secara tegas.
- Mencari tahu siapa yang bertanggung jawab untuk menangani pelecehan seksual di wilayahmu. Ini dilakukan untuk mencegah kasus pelecehan yang sama di kemudian hari.
- Jangan menyimpan pengalaman pelecehan seksual seorang diri. Ceritakan pada orang terdekat atau orang yang dipercaya. Cara ini dilakukan untuk mendapat dukungan moril dari orang lain, serta melindungi orang lain agar tidak menjadi korban berikutnya.
- Jika kamu mengalami tekanan psikologis setelah menghadapi pelecehan seksual, segeralah berbicara ke psikolog/psikiater.
Kalau kamu butuh pembicaraan medis dengan dokter mengenai pelecehan seksual, hubungi dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc.
Dengan begitu, bila ditemukan masalah kesehatan, perawatan bisa dilakukan segera sebelum kondisinya semakin bertambah parah.
Referensi :
Komnas Perempuan. Diakses pada 2020. 15 Bentuk Kekerasan Seksual.
Rainn Organization. Diakses pada 2020. Sexual Harassment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan