Ketahui Aturan Aman Berpuasa untuk Pengidap TBC
Halodoc, Jakarta - Puasa semakin dekat. Artinya, kamu mulai mengubah kebiasan agar tidak terlalu kesulitan beradaptasi nantinya. Ubah kebiasaan ini termasuk pola makan dan gaya hidup. Kamu tidak boleh lagi tidur terlalu malam atau begadang. Kamu tidak dianjurkan untuk makan terlalu banyak, dan mulai berlatih untuk tidak merokok atau bergantung dengan kafein setiap pagi.
Namun, puasa juga menjadi tantangan bagi mereka yang sedang mengidap penyakit tertentu dan harus menjalani perawatan dengan obat-obatan dalam jangka panjang, misalnya TBC. Pengidap gangguan paru ini harus mengonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 6 bulan. Ini berarti, obat masih harus dikonsumsi saat bulan puasa.
Anjuran Minum Obat TBC Ketika Berpuasa
Lalu, bagaimana aturan puasa bagi pengidap TBC yang konsumsi obat-obatan? Tentunya ada perubahan jadwal minum seiring dengan durasi puasa yang dilaksanakan. Pasalnya, TBC bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar, atau jika obat tidak dikonsumsi dengan dosis dan waktu yang tepat.
Baca juga: Puasa Tingkatkan Sistem Imun Pengidap TBC, Benarkah?
Obat untuk pengidap TBC adalah antibiotik yang harus dihabiskan sesuai dengan anjuran yang diberikan. Pada dasarnya, jenis obat TBC yang umum diresepkan oleh dokter. Pertama, adalah FDC atau obat anti-TBC fixed dengan kombinasi dosis atau dose combination. Jika obat ini tidak terpisah, maka bisa dikonsumsi ketika waktu sahur atau sekitar 2 (dua) jam setelah waktu berbuka puasa tiba. Namun, pastikan untuk tetap bertanya pada dokter untuk mendapatkan saran konsumsi obat dan puasa bagi pengidap TBC yang tepat.
Kamu perlu tahu bahwa obat TBC bisa menjadi racun untuk hati. Meski efek sampingnya tidak umum, jika hal tersebut terjadi, kamu harus waspada. Efek yang muncul adalah warna urine menjadi lebih gelap, demam, mengalami sakit kuning, mual dan muntah serta hilangnya nafsu makan.
Baca juga: Enggak Cuma Batuk, Ini Gejala TBC yang Menyesakkan
Kamu perlu menyelesaikan semua tahapan pengobatan yang dianjurkan, meski gejala TBC sudah dinyatakan hilang dan kamu telah sembuh. Pengobatan yang tidak tuntas bisa meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, seperti gangguan hati dan ginjal, meningitis, gangguan pada tulang belakang, dan masalah jantung.
Pun, ketika kamu menghentikan pengobatan atau konsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan, bakteri yang menyebabkan terjadinya masalah paru ini memiliki peluang yang sangat tinggi untuk melakukan mutasi atau berkembang. Kondisi ini memungkinkan untuk bersifat kebal terhadap obat yang paling efektif sekalipun. Kamu perlu tahu, strain yang resisten terhadap obat jauh lebih sulit untuk ditangani.
Baca juga: Waspada TBC, Batuk Parah yang Sebabkan Kematian
Bolehkah Puasa Bagi Pengidap TBC?
Puasa bagi pengidap TBC masih diperbolehkan. Meski begitu, pengidap harus mematuhi anjuran minum obat agar puasa tetap lancar, kondisi kesehatan pun bisa tetap terjaga. Minumlah obat lebih pagi, karena obat TBC biasanya dikonsumsi kala pagi hari. Kalau masih ada pertanyaan yang belum terjawab, kamu bisa menanyakan langsung pada dokter. Caranya dengan download aplikasi Halodoc di ponsel kamu. Tidak hanya bertanya jawab pada dokter seputar masalah kesehatan dan tips sehat, kamu pun bisa membeli obat dan melakukan cek kesehatan bulanan, cukup dengan sekali klik di aplikasi Halodoc.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan