Ketahui Anjuran dan Pantangan Makanan Saat Diare
Saat diare, sebaiknya hindari makanan berlemak dan produk olahan susu.
DAFTAR ISI
- Makanan yang Dianjurkan saat Diare
- Pantangan Makanan saat Diare
- Hubungi Dokter untuk Mengatasi Diare
Diare adalah masalah pencernaan yang umum terjadi, namun tidak boleh kamu abaikan. Sebab, diare yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi. Nah, salah satu cara mengatasi kondisi ini dengan memilih makanan dan minuman yang tepat.
Pasalnya, ada beberapa makanan yang justru bisa memperburuk diare. Di sisi lain, ada beberapa makanan yang justru dianjurkan untuk pengidap diare. Kira-kira apa saja makanan tersebut? Simak penjelasan berikut ini!
Makanan yang Dianjurkan saat Diare
Salah satu pola makan yang sering dokter anjurkan untuk pengidap diare adalah Diet BRAT. Nah, BRAT adalah singkatan dari pisang (Banana), beras (Rice), saus apel (Applesauce), dan roti panggang (Toast).
Berikut penjelasan mengenai diet BRAT dan jenis makanan lain yang dianjurkan saat diare:
1. Pisang (banana)
Buah yang satu ini mengandung kalium yang cukup tinggi sehingga dianjurkan untuk kamu konsumsi saat diare.
Pasalnya, kalium merupakan elektrolit yang banyak hilang selama kondisi ini terjadi.
Kandungan lain seperti pektin dan serat larutnya juga membantu mengentalkan tinja.
Bukan itu saja, kandungan gula alami dalam pisang mampu memberikan sumber energi yang mudah dicerna.
Selain pisang, ketahui Berbagai Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi saat Diare berikut ini.
2. Beras (rice)
Nasi putih adalah sumber karbohidrat yang mudah untuk dicerna. Rendahnya kandungan serat juga mengurangi beban pada usus, terutama saat sedang sensitif akibat diare.
Kandungan pati dalam nasi juga membantu menyerap kelebihan cairan dalam usus, membuat tinja lebih padat.
Bukan hanya itu, nasi juga merupakan sumber energi yang baik karena mengandung karbohidrat kompleks.
3. Saus apel (applesauce)
Saus apel bisa membantu memenuhi serat larut untuk mengatur gerakan usus. Makanan ini juga bisa memberikan rasa manis alami tanpa tambahan gula berlebihan.
Apel juga mengandung pektin yang mengatur gerakan usus dan membentuk lapisan pelindung pada dinding usus.
Saus apel juga sangat mudah dicerna, cocok untuk sistem pencernaan yang sedang sensitif selama diare.
Kandungan serat larutnya membantu memperbaiki keseimbangan usus tanpa menambah beban pada saluran pencernaan.
Andaikan cara-cara alami tak efektif, kamu bisa menggunakan obat-obatan untuk mengatasi diare. Berikut rekomendasinya:
- Ini 7 Rekomendasi Obat Diare yang Ampuh dan Aman untuk Anak.
- Ini 7 Pilihan Obat Diare yang Ampuh untuk Orang Dewasa.
4. Roti panggang (toast)
Roti putih panggang juga termasuk karbohidrat ringan yang memberikan energi dan bertindak sebagai bahan pengikat.
Jenis roti yang satu ini cenderung memiliki kandungan serat yang lebih rendah ketimbang roti gandum utuh.
Serat rendah membantu mengurangi iritasi pada usus, sehingga cocok kamu konsumsi saat mengalami diare.
Namun, hindari tambahan mentega atau selai yang dapat memperburuk kondisi perut.
5. Sup kaldu ayam
Sup ayam yang hangat dapat menjadi pilihan makanan yang nyaman saat diare.
Selain mengandung nutrisi yang baik, sup ayam juga memberikan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
Pasalnya, pengidap diare rentan mengalami dehidrasi akibat kehilangan cairan melalui buang air besar.
6. Yoghurt
Saat diare, dokter umumnya menyarankan untuk tidak mengonsumsi susu dan turunannya.
Namun, yoghurt menjadi pengecualian dari larangan tersebut. Alasannya karena makanan ini kaya akan probiotik.
Nah, probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu mempercepat penyembuhan usus.
Jika ingin mengonsumsi yoghurt, sebaiknya pilih yang plain atau tidak ada tambahan gulanya.
Pantangan Makanan saat Diare
Kamu sebaiknya menghindari jenis makanan berikut agar tidak memperburuk kondisi diare.
Sebab, ada beberapa makanan yang bisa meningkatkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan. Nah, berikut pantangan makanannya:
1. Makanan berlemak
Hindari makanan berlemak tinggi seperti yang digoreng, berminyak, atau yang dibumbui dengan saus. Semua makanan ini dapat memperburuk kondisi diare. Sebab, tingginya kandungan lemak bisa semakin mengiritasi lambung dan mempercepat pergerakan usus.
Alhasil, diare bisa semakin parah. Menghindari makanan berlemak membantu mengurangi beban pada sistem pencernaan selama fase diare.
2. Susu dan produk olahannya
Beberapa orang yang mengalami diare disebabkan oleh intoleransi laktosa. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam produk susu.
Nah, meskipun diare yang kamu alami belum tentu karena intoleransi laktosa, kamu sebaiknya tetap menghindari produk susu, seperti susu, mentega, es krim, dan keju.
Yoghurt adalah produk susu yang dikecualikan dan justru dianjurkan saat diare. Sebab, kandungan probiotiknya membantu menyeimbangkan bakteri di usus dan meredakan gejala diare.
3. Alkohol, kafein, dan soda
Selanjutnya, kamu juga wajib menghindari alkohol, kafein dan soda saat diare. Alkohol dan kafein dapat menyebabkan dehidrasi.
Nah, pemicu dehidrasi ini tentu saja bisa memperburuk diare.
Sementara itu, kandungan fruktosa dalam soda memicu gejala, seperti gas dan perut kembung.
Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan memperparah kondisi yang ada.
4. Pemanis buatan
Beberapa orang mungkin mengalami efek pencahar dari pemanis buatan seperti sorbitol.
Selama diare, sebaiknya hindari permen karet tanpa gula, minuman ringan, dan pengganti gula untuk mencegah iritasi usus.
Selain menghindari makanan ini, kamu juga perlu tahu 10 Penanganan Pertama saat Mengalami Diare.
5. Makanan yang menyebabkan gas berlebih
Saat mengalami diare, sebaiknya hindari sayuran yang dapat meningkatkan gas usus seperti kubis, kacang-kacangan, brokoli, dan kembang kol.
Begitu juga dengan buah-buahan seperti persik, pir, plum, dan buah kering seperti aprikot, plum, dan kismis.
Itulah anjuran dan pantangan makanan saat mengalami diare.
Jika gejala diare menimbulkan ketidaknyamanan atau tak kunjung mereda, kamu perlu mengonsumsi obat diare. Pilih obat diare yang mengandung attapulgite.
Kandungan tersebut mampu mengatasi ketidaknyamanan akibat diare melalui beberapa mekanisme.
Attapulgite bekerja dengan menyerap kelebihan air dalam usus dan membantu mengentalkan tinja yang otomatis mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan.
Efek menenangkan attapulgit pada usus juga bisa meredakan kram perut dan ketidaknyamanan yang sering menyertai gejala diare.
Jika kamu butuh obat diare, segera cek di Toko Kesehatan Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, kamu bisa memesan obat kapan saja dan di mana saja!
Hubungi Dokter untuk Mengatasi Diare
Apabila diare masih terus terjadi, hubungi dokter di Halodoc saja.
Mereka bisa meresepkan obat untuk menghentikan diare dan mengurangi gejalanya.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Bendy Dwi Irawan
Dokter Bendy Dwi Irawan mendapatkan gelar dokternya di Universitas Malahayati Lampung pada 2019.
Saat ini, ia berpraktik di Lampung Utara dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.
Dengan pengalaman selama 5 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan bisa memberikan informasi di Halodoc seputar penanganan diare.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan mulai dari Rp 22.500,- di Halodoc.
2. dr. Rama Dani Putra
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Rama Dani Putra. Ia mendapatkan gelar dokternya di Universitas Baiturrahmah pada 2016.
Saat ini, ia berpraktik di Batam, Riau, dan termasuk anggota aktif dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.
Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Rama Dani Putra bisa memberikan informasi di Halodoc seputar cara mengobati diare.
Chat dr. Rama Dani Putra mulai dari Rp 75.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter yang bisa dihubungi terkait pengobatan diare.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!