Ketahui 7 Gejala Terserang Dislipidemia
Halodoc, Jakarta - Karena merupakan sejenis lemak dalam tubuh, kolesterol sepertinya selalu diidentikkan oleh obesitas atau kegemukan. Namun, tahukah kamu bahwa kadar kolesterol atau lemak yang tinggi juga bisa terjadi pada orang bertubuh ideal? Orang-orang mungkin menyebutnya kolesterol tinggi, padahal yang terjadi adalah ketidakseimbangan kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kondisi ini disebut dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah. Kelainan jenis lemak yang terjadi dapat berupa kenaikan kadar kolesterol total, LDL, dan triglierida. Kenaikan kadar 3 jenis lemak tersebut menyebabkan kondisi yang dinamakan dislipidemia.
Baca juga: Bisa Memicu Stroke, Inilah Fakta Dislipidemia
Inilah Gejalanya
Dislipidemia umumnya tidak menunjukkan gejala. Apalagi jika postur orang tersebut terlihat kurus atau ideal. Namun, ada beberapa gejala yang meski tidak begitu khas, sering ditemukan pada pengidap dislipidemia, yaitu:
-
Nyeri perut.
-
Pusing.
-
Nyeri dada.
-
Sesak napas.
-
Nyeri kepala, terutama di bagian tengkuk.
-
Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis.
-
Nyeri betis saat berjalan.
Baca juga: Mengidap Dislipidemia, Inilah Pilihan Pengobatannya
Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, supaya penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.
Faktor Risiko Terjadinya Dislipidemia
Kadar lemak dapat diketahui melalui pemeriksaan darah. Biasanya, seseorang disarankan berpuasa terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan ini. Lamanya puasa 10-12 jam. Kadar lemak dalam tubuh ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
-
Genetik. Faktor ini memiliki peranan paling penting untuk menentukan kadar kolesterol total seseorang. Kadar kolesterol seseorang dapat rendah atau tinggi sesuai kondisi genetiknya. Kondisi genetik ini sangat banyak, di antaranya hiperkolesterolemia familial, defisiensi lipoprotein lipase familial, dan defisiensi lipase hepatik.
-
Usia. Semakin bertambahnya usia, fungsi organ akan menurun pula. Fungsi organ yang menurun akan mempengaruhi proses metabolisme kolesterol seseorang.
-
Gaya hidup. Aktivitas fisik, diet tinggi lemak, merokok, dan konsumsi alkohol merupakan contoh perilaku yang secara bermakna mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Semakin sering melakukan hal tersebut, maka kadar kolesterol pun dapat meningkat tajam.
-
Obat anti-kolesterol. Penggunaan obat antikolesterol seperti simvastatin tentu akan memengaruhi kadar kolesterol darah seseorang. Simvastatin menurunkan kadar kolesterol melalui penghambatan dalam sintesis atau produksi kolesterol.
Bagaimana Mengatasinya?
Ketika didiagnosis mengidap dislipidemia, hal yang perlu dilakukan tentunya adalah menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
-
Batasi asupan lemak trans seperti makanan yang digoreng, biskuit asin (crackers), kue kering manis (cookies), roti, dan donat.
-
Batasi konsumsi karbohidrat.
-
Tingkatkan konsumsi omega 3 dan omega 6 dari ikan atau minyak ikan. Konsumsi makanan ini mampu meningkatkan HDL (kolesterol baik) dan menurunkan trigliserida.
-
Diet makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, buah, sayur dan sereal gandum yang memiliki efek hipokolesterolemik.
-
Tingkatkan aktivitas fisik.
-
Berhentilah merokok (jika merokok).
Baca juga: Olahraga Rutin Dapat Mencegah Dislipidemia
Selain menerapkan beberapa gaya hidup sehat tersebut, kamu juga bisa membantu penurunan kadar kolesterol dengan mengonsumsi obat anti kolesterol. Diskusikan terlebih dahulu dengan dokter terkait jenis dan dosis obat. Jika sudah mendapat rekomendasi obat, kamu bisa memesannya melalui aplikasi Halodoc. Kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan