Halodoc, Jakarta - Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di dalam rongga (ventrikel) di dalam otak. Cairan berlebih meningkatkan ukuran ventrikel, sehingga memberikan tekanan pada otak. Cairan serebrospinal biasanya mengalir melalui ventrikel dan membasahi otak dan tulang belakang. 

Tingginya tekanan akibat terlalu banyaknya cairan serebrospinal yang terkait dengan hidrosefalus dapat merusak jaringan otak dan memicu berbagai gangguan pada fungsi otak. Apa sajakah faktor risiko terjadinya hidrosefalus?



Cedera Otak sampai Komplikasi Kehamilan

Ada beberapa penjelasan mengapa seseorang bisa mengalami hidrosefalus. Berikut adalah faktor risiko terjadinya hidrosefalus, yaitu:

1. Cedera Otak

Hidrosefalus adalah komplikasi serius dari cedera otak. Jika kamu mengalami cedera otak baik karena kecelakaan, benturan, atau apa pun yang mengakibatkan otak mengalami cedera, bisa memicu terjadinya hidrosefalus. Jika tidak diobati hidrosefalus bisa menyebabkan kematian. 

2. Pendarahan di Otak

Pendarahan di otak menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Bekuan darah ini dapat menghalangi jalannya cairan serebrospinal dan menyebabkan hidrosefalus obstruktif.

Baca juga: Bukan Cuma Bayi, Orang Dewasa Juga Bisa Terkena Hidrosefalus

3. Infeksi

Otak memiliki selaput yang disebut meninges. Ketika selaput otak membengkak mengakibatkan kondisi yang disebut meningitis. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan parut pada meninges. Risiko hidrosefalus meningkat sebagai akibat dari jaringan parut.

4. Tumor Otak

Tumor otak dapat menyebabkan penyumbatan aliran cairan serebrospinal dan menyebabkan hidrosefalus. Risikonya semakin meningkat jika metastasis tumor terjadi di jaringan otak periventrikular.

5. Perkembangan Janin yang Tidak Sesuai

Perkembangan sistem saraf pusat yang tidak tepat, termasuk otak, dapat menyebabkan terhalangnya aliran cairan serebrospinal yang menyebabkan terjadinya hidrosefalus.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Otak dengan Kemampuan Bilingual

6. Kelahiran Prematur

Bayi dengan kelahiran prematur berisiko tinggi mengalami perdarahan ventrikel yang selanjutnya dapat menyebabkan hidrosefalus.

7. Komplikasi Kehamilan 

Komplikasi kehamilan termasuk infeksi rahim bisa menyebabkan hidrosefalus dan pembengkakan jaringan saraf janin. Informasi selengkapnya mengenai hidrosefalus bisa ditanyakan pada dokter di Halodoc.

Fungsi Cairan Serebrospinal

Tadi sudah disebutkan hidrosefalus disebabkan oleh ketidakseimbangan antara berapa banyak cairan serebrospinal yang diproduksi dan seberapa banyak yang diserap ke dalam aliran darah. Cairan serebrospinal diproduksi oleh jaringan yang melapisi ventrikel otak dan mengalir melalui ventrikel melalui saluran interkoneksi. Cairan akhirnya mengalir ke ruang di sekitar otak dan tulang belakang yang kemudian diserap oleh pembuluh darah di jaringan dekat dasar otak.

Baca juga: Ketahui Manfaat Puasa untuk Kesehatan Otak

Sebenarnya cairan serebrospinal berperan penting dalam fungsi otak dan berikut ini adalah fungsi dari cairan serebrospinal:

1. Menjaga otak tetap mengapung dan berada tetap pada posisinya.

2. Bantalan otak untuk mencegah cedera.

3. Menghilangkan produk limbah metabolisme otak.

4. Mengalir bolak-balik antara rongga otak dan tulang belakang untuk mempertahankan tekanan konstan di dalam otak –serta mengkompensasi perubahan tekanan darah di otak.

Adapun penyebab kelebihan cairan serebrospinal di ventrikel terjadi dikarenakan salah satu alasan berikut:

1. Halangan pada otak. Masalah yang paling umum adalah obstruksi parsial aliran normal cairan serebrospinal, baik dari satu ventrikel ke ventrikel lain atau dari ventrikel ke ruang lain di sekitar otak.

2. Penyerapan yang buruk. Penyebab kurang umum adalah masalah dengan mekanisme yang memungkinkan pembuluh darah menyerap cairan serebrospinal. Ini sering dikaitkan dengan peradangan jaringan otak akibat penyakit atau cedera.

3. Produksi berlebih. Sangat jarang, tetapi jika produksi cairan serebrospinal dibuat berlebih dapat mengurangi penyerapannya karena diproduksi melebihi kapasitas yang seharusnya. Itulah penjelasan mengenai hidrosefalus dan faktor risiko terjadinya hidrosefalus.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hydrocephalus.

Yashoda Hospitals. Diakses pada 2021. Hydrocephalus, a most common reason for brain surgery in kids.