Ketahui 6 Gejala Awal Munculnya Kanker Serviks
“Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian paling umum perempuan secara global dan menempati urutan ke-4 dari semua kanker. Mengetahui gejala awal kanker membantu meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. Beberapa gejala awal munculnya kanker serviks adalah menstruasi yang berat, nyeri saat berhubungan intim, dan nyeri panggul yang tidak bisa dijelaskan.”
Halodoc, Jakarta – Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali di lapisan serviks. Serviks adalah bagian dari sistem reproduksi wanita dan terletak di bagian bawah rahim dan membentuk lubang dari rahim ke vagina.
Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian paling umum perempuan secara global dan menempati urutan ke-4 dari semua kanker. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh UICC Global Cancer Control, menyebutkan bahwa pada tahun 2020, statistik kematian dunia akibat kanker serviks meningkat menjadi lebih dari 340.000. Kemungkinannya, angka ini akan terus bertambah.
Baca juga: Kenali 7 Tanda dan Gejala Kanker Serviks
Kenali Gejala Awal Kanker Serviks
Data saat ini menunjukkan bahwa 90 persen dari semua kasus terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang sebagian besar karena akses yang buruk ke skrining dan deteksi dini serta pengobatan pra-kanker dan kanker. Itulah sebabnya, sangat penting mendeteksi dan mengetahui gejala awal munculnya kanker serviks. Lantas, apa sajakah gejala awal kanker serviks?
- Terdapat bercak darah atau perdarahan ringan di antara periode menstruasi.
- Perdarahan menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya.
- Mengeluarkan darah setelah berhubungan intim.
- Keputihan yang abnormal, seperti mengalami perubahan warna menjadi hijau, putih kekuningan, atau cokelat.
- Mengalami nyeri saat berhubungan seksual.
- Nyeri panggul yang tidak diketahui penyebabnya
Jika kamu mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Semakin cepat dideteksi maka akan semakin cepat pula penanganan yang diberikan. Jika kamu punya pertanyaan seputar kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks, tanyakan langsung ke Halodoc. Bila perlu pemeriksaan lebih lanjut, segera buat janji ke dokter lewat aplikasi Halodoc.
Baca juga: Ini Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks
Kanker serviks adalah terjadinya pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada leher rahim. Leher rahim adalah saluran sempit di bagian bawah rahim yang menghubungkan antara rahim dengan vagina.
Lambatnya penanganan akan kanker serviks dapat menyebabkan komplikasi yang bisa berakibat fatal. Penanganan yang cepat dan tanggap dapat membuat penyakit ini bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik dan peluang untuk sembuhnya juga lebih besar.
Umumnya, pengidap kanker serviks akan mengalami gejala awal ketika kanker tersebut sudah memasuki stadium awal. Jika sudah mengidap kanker stadium lebih lanjut gejala yang dialami akan lebih parah, tetapi ini tergantung tempat penyebarannya.
Baca juga: Mengidap Kanker Serviks, Bisakah Disembuhkan?
Jika seseorang sudah didiagnosis mengidap kanker serviks, pengobatan segera benar-benar harus dilakukan. Pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah pembedahan, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasinya. Pemilihan perawatannya tergantung beberapa faktor, seperti stadium kanker, usia, hingga faktor kesehatan.
Pengobatan yang dilakukan untuk kanker serviks stadium awal memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Semakin parah penyebaran sel kanker di tubuh, maka semakin rendah tingkat keberhasilannya.
Pembedahan adalah metode yang umum dilakukan sebelum penyebarannya meluas pada leher rahim. Setelah itu, terapi radiasi akan digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Cara ini juga meminimalisir risiko untuk kambuh. Cara lainnya untuk mengatasi agar sel kanker lebih mudah dioperasi adalah dengan kemoterapi.
Apabila kanker yang menyerang sudah menyebar ke luar serviks, maka pembedahan bukan menjadi pilihan utama. Ketika kondisi kanker sudah invasif atau telah menyebar ke bagian tubuh lain, pengobatan yang bisa dilakukan berupa terapi radiasi atau dikombinasikan dengan kemoterapi. Selain itu, terapi paliatif juga dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup pengidapnya.