Ketahui 6 Fakta tentang Benjolan di Kepala Belakang

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Oktober 2024

“Meski umumnya tidak berbahaya, adanya benjolan di kepala belakang juga dapat mengindikasikan masalah kesehatan serius. Misalnya seperti folikulitis hingga indikasi akan adanya tumor yang bersifat non kanker.”

Ketahui 6 Fakta tentang Benjolan di Kepala BelakangKetahui 6 Fakta tentang Benjolan di Kepala Belakang

DAFTAR ISI

  1. Berbagai Penyebab Benjolan Kepala Belakang 
  2. Diagnosis Benjolan di Kepala Belakang 
  3. Pengobatan Benjolan di Kepala Belakang
  4. Kapan Harus ke Dokter?
  5. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Benjolan di Kepala Belakang
    1. dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E
    2. dr. Lifea Sp.S

Halodoc, Jakarta – Ada sejumlah penyebab munculnya benjolan di kepala. Umumnya penyebab tersebut memang tidak berbahaya. Salah satunya adalah benjolan di kepala belakang.

Meski begitu, benjolan di kepala belakang juga perlu kamu waspadai. Sebab, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang memerlukan penanganan tepat.

Karena itu, ketahuilah berbagai macam penyebab kondisi ini agar segera menemukan penanganan yang tepat.

Berbagai Penyebab Benjolan Kepala Belakang 

Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor, yaitu:

1. Benjolan Alami

Setiap tengkorak manusia memiliki tonjolan atau benjolan alami pada bagian belakang kepalanya. Yakni, benjolan besar oksipital eksternal yang dikenal dengan nama Inion. 

2. Cedera kepala

Kepala yang terbentur benda keras sangat berisiko untuk mengalami cedera.

Benjolan yang muncul akibat cedera kepala menandakan bahwa kepala terluka sehingga tubuh sedang berusaha menyembuhkan luka tersebut. 

3. Rambut yang Tumbuh ke Dalam

Jika kamu mencukur rambut, mungkin saja hal ini dapat membuat rambut tumbuh ke dalam.

Kondisi tersebut dapat terjadi ketika rambut yang dicukur malah tumbuh ke dalam kulit, bukan melaluinya.

Alhasil, benjolan kecil berwarna merah dan padat dapat muncul. 

4. Indikasi akan Adanya Eksostosis

Eksostosis merupakan pertumbuhan tulang baru yang jinak di atas tulang yang normal.

Kondisi tersebut umumnya dialami seseorang yang masih berusia kanak-kanak dan dapat terjadi pada tulang apa pun. 

5. Indikasi Tumor

Umumnya, tumor yang tumbuh pada kepala bersifat jinak. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa tumor tersebut juga dapat berkembang menjadi kanker. 

6. Gejala dari Folikulitis

Folikulitis merupakan infeksi yang berkembang pada folikel rambut atau tempat rambut tumbuh. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri atau jamur.

Folikulitis dapat terlihat seperti jerawat dan menimbulkan benjolan bulat, meradang, gatal, serta menonjol.

Jika mengalami kondisi Folikulitis yang Bikin Gatal dan Nyeri, Ini Dokter Paham Pengobatannya.

Diagnosis Benjolan di Kepala Belakang

Sulit untuk menentukan sendiri apakah benjolan pada kepala perlu kamu khawatirkan atau tidak.

Meskipun banyak benjolan yang tidak memerlukan perhatian medis, beberapa mungkin merupakan tanda kondisi serius.

Karena itu, kamu harus berbicara dengan dokter jika benjolan tersebut menyebabkan rasa sakit, ukurannya berubah, mengeluarkan nanah atau cairan, atau terasa hangat saat kamu sentuh. 

Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan melibatkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan pendukung.

Adapun pemeriksaan pendukung yang dapat dokter lakukan adalah tes darah, biopsi, hingga pemeriksaan pemindaian seperti CT scan.

Baca juga: Benarkah Benjolan di Leher Termasuk Gejala Tumor?

Pengobatan Benjolan di Kepala Belakang

Perawatan tepat akan tergantung pada penyebabnya.

Seorang dokter akan membuat diagnosis sebelum merekomendasikan perawatan apa pun.

Jika penyebabnya adalah cedera, dokter dapat merekomendasikan pengobatan seperti: 

  • Kompres es untuk meredakan rasa sakit. 
  • Istirahat.
  • Penggunaan salep dan perban.

Sementara itu, apabila penyebabnya adalah infeksi seperti folikulitis, dokter mungkin meresepkan krim antibiotik.

Krim tersebut akan dioleskan ke area yang terinfeksi. Jika infeksi terus terjadi, dokter dapat merekomendasikan hair removal.

Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah hubungi dokter apabila benjolan yang muncul:

  • Tak kunjung membaik dalam 2 minggu dan tidak diketahui penyebabnya.
  • Ukuran benjolan semakin membesar.
  • Benjolan terasa sakit, merah, dan berdarah. 
  • Berubah menjadi luka terbuka.

Bila kamu mengalami benjolan di kepala belakang, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk membicarakan gejala yang kamu alami.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Benjolan di Kepala Belakang

Apabila kamu atau orang terdekat mengalami benjolan di kepala belakang yang mencurigakan, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc.

Mereka bisa memastikan penyebab adanya benjolan tersebut dan memberikan tindakan lebih lanjut apabila diperlukan.

Tenang saja, di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Untuk menangani kondisi ini, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit atau saraf di Halodoc.

Nah, berikut rekomendasi dokter spesialis kulit dan saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E

Pertama, kamu bisa menghubungi dokter spesialis kulit, yaitu dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2007 dan 2015.

Saat ini, dokter Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E sedang menjalani praktik di Manado, Sulawesi Utara. Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7121602320110894.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 16 tahun, dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait munculnya benjolan di kepala belakang yang berkaitan dengan penyakit kulit.

Chat dr. Thigita Aga Pandaleke Sp.D.V.E dari Rp 60.000,- di Halodoc. 

2. dr. Lifea Sp.S

Selain dokter kulit, kamu juga dapat menghubungi dokter spesialis saraf, yaitu dr. Lifea Sp.S.

Ia mendapatkan gelar dokternya di Universitas Udayana pada 1995. Kemudian, ia melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar spesialis di Universitas Airlangga dan lulus pada 2004.

Saat ini, dr. Lifea Sp.S berpraktik di Badung, Bali, dan termasuk anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dengan nomor STR 3521605421057492.

Dengan pengalaman selama 28 tahun, dr. Lifea Sp.S bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar penanganan benjolan di kepala belakang yang berkaitan dengan gangguan saraf.

Chat dr. Lifea Sp.S mulai dari Rp 100.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu penanganan terkait benjolan di kepala belakang.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apa lagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

chat dokter jika mengalami benjolan kepala di belakang
Referensi: 
Medical News Today. Diakses pada 2024. What can cause a bump on the back of the head? 
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Brain Tumors and Brain Cancer.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan