Ketahui 5 Penyebab Bayi Menangis saat Menyusui
Halodoc, Jakarta - Jika bayi menangis karena lapar, bosan, atau buang air, hal tersebut mungkin sudah biasa terjadi. Namun, bagaimana jika bayi menangis saat sedang menyusui? Apakah kondisi ini adalah hal yang wajar? Kira-kira, apa yang menjadi penyebab bayi menangis saat menyusui? Faktanya, beberapa bayi bisa saja rewel, menangis, bahkan menarik puting ibu saat menyusui. Kondisi ini biasanya dilakukan saat bayi menginjak usia 6–8 minggu.
Hal yang lebih membingungkan lagi adalah, bayi bisa saja menolak untuk disusui. Lantas, apa yang menjadi penyebab bayi menangis saat menyusui? Berikut ini beberapa alasan mengapa bayi kerap menangis saat disusui:
Baca juga: Benarkah Ibu Menyusui Tidak Berisiko Terkena Kanker Payudara?
1. Aliran ASI
Aliran ASI, baik yang terlalu cepat maupun lambat merupakan penyebab bayi menangis saat menyusui yang umum terjadi. Jika Si Kecil batuk atau tertahan saat mulai menyusui, kemungkinan ASI terlalu cepat. Hal ini bisa diatasi dengan mengubah posisi saat menyusui, sehingga bayi tidak menangis. Selain itu, ibu juga bisa pumping lebih sering untuk mengurangi derasnya ASI, agar ia lebih nyaman saat menyusui.
Namun jika bayi menarik, meremas payudara, serta melengkungkan punggungnya, saat mulai menyusui, kondisi ini menandakan jika berarti aliran ibu lambat. Hal ini bisa diatasi dengan mengompres payudara dengan air hangat guna memudahkan aliran ASI, sehingga bayi lebih nyaman menyusui.
2. Bayi Sakit
Saat bayi mengalami sakit, ia akan menunjukkan dengan menangis. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab bayi menangis saat menyusui. Salah satu penyakit yang rentan dialami bayi adalah flu dan pilek. Keduanya biasanya disertai dengan gejala hidung tersumbat, sehingga proses menyusui menjadi terhambat dan bayi menangis.
3. Perut Penuh Gas
Perut yang penuh dengan gas menjadi salah satu penyebab bayi rewel saat menyusui. Kondisi ini menunjukkan keinginan bayi untuk bersendawa atau kentut. Ibu bisa membantunya bersendawa sebelum pergantian dari payudara satu ke payudara yang lain. Membantu bersendawa dapat dilakukan dengan menggendong bayi arah vertikal. Kemudian, ibu dapat menepuk-nepuk area punggung belakang yang dekat dengan leher.
Baca juga: 7 Mitos Tentang Menyusui yang Perlu Diketahui
4. Bayi Mengalami Pertumbuhan
Seiring dengan pertumbuhannya, bayi bisa saja menyusu lebih banyak dari biasanya, yaitu hingga 18 kali dalam 24 jam. Saat tiba masa ini, ibu memerlukan asupan nutrisi dan gizi dari makanan guna menunjang kebutuhan ASI Si Kecil, agar aliran ASI tetap lancar. Selain itu, perhatikan juga kelekatan puting pada mulut anak. Pertumbuhan anak biasanya terjadi dalam beberapa kali selama satu tahun pertama kehidupannya, yaitu:
- Saat berusia dua minggu.
- Saat berusia tiga minggu.
- Saat berusia enam minggu.
- Saat berusia tiga bulan.
- Saat berusia enam bulan.
Ingat, angka tersebut tidak bisa menjadi patokan pasti, karena setiap anak akan memiliki pertumbuhan yang berbeda-beda.
5. Bayi Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi merupakan proses fisiologis normal yang terdiri dari pergerakan gigi intraoseus di rahang, hingga gigi muncul di rongga mulut. Proses ini akan menyakitkan dan membuat bayi merasa tidak nyaman, sehingga terus-menerus rewel meski sedang disusui. Ibu akan menyadari kondisi ini saat mereka menggigit puting.
Baca juga: Alasan Ibu Menyusui Perlu Hindari Makanan Tinggi Gula
Itulah beberapa penyebab bayi menangis saat menyusui. Jika anak ibu mengalaminya, disarankan untuk segera menemukan alasan mengapa bayi bisa menangis saat menyusui. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama, ibu disarankan untuk membawanya ke rumah sakit terdekat, untuk memeriksakan keadaan dan menemukan penyebab masalah menyusui yang dialami Si Kecil. Jangan dibiarkan, karena Si Kecil bisa saja kehilangan nutrisi yang diperlukannya dari ASI.