Ketahui 5 Hal yang Sebabkan Retardasi Mental
Halodoc, Jakarta – Kesehatan tubuh seseorang memengaruhi kualitas hidup sehingga tidak ada salahnya untuk menjaga kesehatan fungsi otak. Bagian otak merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Gangguan pada perkembangan dan kondisi otak menyebabkan gangguan intelektual, dikenal juga dengan retardasi mental.
Baca juga: Inilah Cara Mencegah Terjadinya Retardasi Mental
Retardasi mental adalah gangguan pada perkembangan otak seseorang dan ditandai rendahnya IQ jika dibandingkan dengan orang normal lainnya. Tidak hanya itu, seseorang yang mengalami retardasi mental tidak memiliki kemampuan untuk melakukan keterampilan secara optimal.
Ketahui faktor-faktor yang menyebabkan seseorang rentan mengalami retardasi mental, yaitu:
1. Cedera
Seseorang yang pernah mengalami cedera khususnya pada bagian kepala atau otak berisiko mengalami kondisi retardasi mental.
2. Kelainan Genetik
Kelainan genetik menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini. Biasanya, seseorang yang mengalami kondisi down syndrome atau hipotiroidisme rentan dengan kondisi retardasi mental.
3. Penyakit pada Bagian Otak
Pengidap penyakit yang memengaruhi otak seperti tumor otak atau infeksi pada otak rentan mengalami retardasi mental. Hal ini karena penyakit tersebut memengaruhi fungsi kerja otak seseorang.
4. Gangguan Kehamilan
Kondisi ini rentan dialami oleh bayi yang baru dilahirkan. Biasanya, retardasi mental pada bayi yang baru dilahirkan disebabkan karena ada gangguan pada waktu proses kehamilan. Kekurangan nutrisi untuk janin serta ibunya, adanya infeksi pada tubuh, preeklamsia, dan penggunaan obat-obatan meningkatkan risiko mengalami gangguan otak. Tidak ada salahnya untuk rutin mengonsumsi makanan sehat dan perbanyak istirahat.
5. Gangguan Persalinan
Tidak hanya pada kehamilan, proses persalinan harus diperhatikan dengan baik. Sebaiknya kondisi persalinan agar bayi yang dilahirkan tidak kekurangan oksigen atau terlahir secara prematur. Kedua kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi dengan kondisi gangguan otak yang mengakibatkan retardasi mental.
Baca juga: 5 Faktor yang Dapat Meningkatkan Retardasi Mental
Ketahui Lebih Banyak Mengenai Retardasi Mental
Biasanya, pengidap retardasi mental memiliki gejala yang berbeda. Kondisi gejala muncul akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dari kondisi retardasi mental yang dialami. Sebaiknya ketahui tingkat keparahan pengidap retardasi mental berdasarkan nilai IQ.
Seseorang dengan nilai IQ sekitar 50-69 dinyatakan ringan. Sedangkan seseorang dengan nilai IQ 35-49 dikategorikan sedang. Kategori berat jika pengidap memiliki nilai IQ 20-34. Sedangkan seseorang dinyatakan mengalami retardasi mental yang sangat berat ketika seseorang memiliki nilai IQ di bawah 20.
Selain dilihat dari nilai IQ, ada beberapa gejala umum yang dialami oleh pengidap retardasi mental, yaitu:
-
Memiliki kesulitan dalam tahap berbicara.
-
Pengidap tidak akan mahir dalam kegiatan sehari-hari seperti berpakaian.
-
Tidak dapat mengendalikan emosi sehingga sangat mudah mengalami perubahan suasana hati.
-
Tidak dapat memahami arti dari konsekuensi.
-
Tidak dapat memecahkan masalah.
Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya diskusikan dengan dokter ahli yang bisa kamu temukan di aplikasi Halodoc. Kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi retardasi mental. Mudah, kan?
Selain memerhatikan nilai IQ, tes kesehatan lain yang dilakukan untuk memastikan seseorang mengalami kondisi ini adalah tes darah, tes urine, CT Scan atau MRI serta pemeriksaan aktivitas listrik pada bagian otak.
Namun jangan khawatir, kondisi ini bisa dicegah. Sebaiknya selalu berhati-hati jika sedang melakukan aktivitas agar tidak mengalami cedera bagian kepala. Selain itu, ibu hamil sebaiknya hindari paparan asap rokok dan jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Temukan informasi kesehatan lainnya tentang retardasi mental hanya di Halodoc. Yuk download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan