Halodoc, Jakarta –  Keputihan adalah kondisi yang normal dan bahkan menjadi bagian penting dalam sistem reproduksi perempuan. Keputihan adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim dan berfungsi membawa sel-sel mati dan bakteri. 

Keputihan dapat menjaga vagina tetap bersih dan membantu mencegah infeksi. Keputihan yang normal berwarna putih hingga putih susu. Aromanya bisa berbeda tergantung siklus menstruasi. 

Keputihan tidak normal akan berbau tidak enak dan bisa menyebabkan gatal. Menjaga kebersihan dan mengatur pola hidup termasuk tidak stres, dapat mengatasi keputihan abnormal.

Mengatasi Keputihan Abnormal dengan Menjaga Kebersihan Vagina 

Keputihan tidak normal biasanya berwarna hijau, cokelat, dan mengeluarkan bau tidak sedap. Selain itu, keputihan abnormal terkadang juga memberikan rasa gatal.

Keputihan abnormal tidak selalu disebabkan oleh infeksi menular seks. Bisa jadi karena tidak menjaga kebersihan. Simak cara mengatasi keputihan abnormal di sini!

1. Menjaga Kebersihan

Keputihan bisa dipicu oleh kurangnya menjaga kebersihan area genital. Bisa dengan jarang mengganti celana dalam, jarang membasuh genital, atau jarang mandi. 

Sangat penting menjaga kebersihan vagina untuk menghindari keputihan abnormal. Basuh vagina dari depan ke belakang. Ketika kamu sedang mengalami keputihan abnormal, cobalah untuk membasuhnya dengan air hangat. 

2. Jangan Memasukkan Sabun Beraroma

Terkadang yang sering terjadi adalah orang-orang termakan korban iklan yang belum tentu valid secara medis. Malahan bisa menyebabkan iritasi dan membuat keputihan semakin parah.

Yang paling direkomendasikan secara kesehatan adalah membersihkan vagina dengan air, dan kalaupun menggunakan sabun, pakailah sabun bayi. Sabun dengan aroma bisa meningkatkan risiko keputihan lebih parah.

3. Mendapatkan Penanganan Dokter

Bila kondisi keputihan tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab keputihan. Apakah infeksi jamur atau bakteri. Sebab, kedua infeksi ini membutuhkan penanganan yang berbeda. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk buat janji pemeriksaan ke rumah sakit.

Infeksi jamur biasanya diobati dengan obat antijamur yang dimasukkan ke dalam vagina dalam bentuk krim atau gel. Vaginosis bakterial diobati dengan pil atau krim antibiotik. Trikomoniasis biasanya diobati dengan obat metronidazol (Flagyl) atau tinidazole (Tindamax). 

4. Mengenakan Pakaian Dalam yang Nyaman

Jenis pakaian dalam juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami infeksi, salah satunya adalah keputihan abnormal. Kalau saat ini kamu sedang mengalami keputihan abnormal, coba perhatikan jenis pakaian dalammu. Apakah nyaman dan punya sirkulasi udara yang baik atau tidak

Celana dalam berenda bisa membuat gatal-gatal dan iritasi. Kamu disarankan untuk mengenakan celana dalam berbahan katun dan tidak ketat. Bila keputihan sedang meradang, ada baiknya juga kamu menghindari dulu penggunaan celana dalam ketika berada di dalam rumah.

5. Menghindari Stres dan Menjaga Pola Makan

Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi keputihan abnormal adalah dengan menghindari stres dan menjaga pola makan. Stres dapat memengaruhi siklus menstruasi dan perkembangan bakteri di daerah genital. Stres juga dapat memengaruhi nafsu makan sehingga lebih banyak mengonsumsi makanan manis.

Makanan manis dapat menambah berat badan yang berujung pada risiko obesitas. Ketika berat badan meningkat, muncullah penumpukan lemak di area paha yang pada akhirnya menghambat sirkulasi udara di sekitar genital. Kondisi ini bisa memicu keputihan abnormal.

Terkait jenis makanan, kamu direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan fermentasi yang bagus untuk perkembangan bakteri baik di area vagina. Yogurt adalah salah satu makanan yang baik untuk kesehatan vagina.

Itulah informasi mengenai cara mengatasi keputihan abnormal. Informasi selengkapnya seputar kesehatan reproduksi bisa kamu dapatkan lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga!  

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2022. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?

Womenshealthmag.com. Diakses pada 2022. Excessive Discharge: What You Need to Know about What’s Going On Down There