Ketahui 4 Reaksi Kulit yang Bisa Dipicu Vaksin COVID-19

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 September 2021

“Reaksi kulit menjadi salah satu efek samping setelah mendapatkan suntik vaksin COVID-19. Reaksi tersebut tidak perlu dikhawatirkan dan sebaiknya jangan dijadikan alasan untuk menghindari vaksin COVID-19.”

Ketahui 4 Reaksi Kulit yang Bisa Dipicu Vaksin COVID-19Ketahui 4 Reaksi Kulit yang Bisa Dipicu Vaksin COVID-19

Halodoc, Jakarta – Suntik vaksin COVID-19 bisa menyebabkan efek samping. Munculnya efek samping sebenarnya disebabkan karena tubuh memberi respon terhadap vaksin dengan membentuk kekebalan.

Nyeri di area suntikan, demam, nyeri otot, kelelahan dan sakit kepala ringan jadi efek samping yang umum. Sedangkan reaksi kulit, seperti gatal-gatal, ruam, biduran hingga bengkak menjadi efek samping yang jarang terjadi.

Reaksi Kulit, Efek Samping Vaksin COVID-19 yang Jarang Terjadi

Sebuah penelitian dipimpin oleh ahli alergi di Massachusetts General Hospital. Ini menemukan hampir 2 persen dari 49.197 karyawan mengalami reaksi kulit. Efek samping tersebut terjadi setelah menerima vaksin mRNA COVID-19.

Ini terjadi setelah suntikan dosis pertama. Efek samping berupa ruam dan gatal-gatal rata-rata dialami oleh orang yang berusia 41 tahun. 

Sedangkan reaksi kulit lebih sering terjadi pada wanita (85 persen) daripada pria (15 persen). Ini juga terjadi bervariasi berdasarkan ras (62 persen kulit putih, 7 persen hitam dan 12 persen Asia).

Namun, kabar baiknya, penelitian yang dipublikasikan di JAMA Dermatology memberikan indikasi bahwa reaksi kulit jarang terjadi. Jika terjadi pada vaksinasi COVID-19 dosis pertama, reaksi kulit jarang terjadi setelah dosis vaksin kedua.

Ada 609 orang yang melaporkan reaksi kulit pada dosis pertama. Sebanyak 508 orang atau 83 persen melaporkan tidak ada reaksi kulit berulang. 

Mereka yang tidak mengalami reaksi kulit setelah dosis pertama, hanya 2 persen yang melaporkan reaksi kulit setelah dosis kedua. Reaksi kulit yang paling umum terjadi setelah dosis kedua vaksin COVID-19 adalah ruam dan gatal-gatal.

Reaksi Kulit yang Bisa Muncul Setelah Vaksin COVID-19

Ada 4 jenis reaksi kulit yang bisa dipicu oleh vaksin COVID-19. Ini ditandai dengan ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan dan hives. 

Menurut Dr Michele S. Green, dokter kulit di Lenox Hill Hospital di New York, iritasi atau pembengkakan di tempat suntikan bisa terjadi akibat hipersensitivitas kulit. Ini merupakan respons sel kekebalan tubuh terhadap komponen vaksin. 

Sementara ruam dan gatal-gatal bisa terjadi di area kulit yang tidak disuntik. Selain itu, hives atau biduran juga dilaporkan banyak dialami pasca pemberian vaksin COVID-19. 

Hives adalah ruam kulit yang gatal, menonjol dan berwarna kemerahan. Masalah kulit ini bisa muncul di satu bagian tubuh atau menyebar di area yang lain. 

Ini beberapa jenis reaksi kulit yang juga bisa dialami:

  • Pruritus, sensasi iritasi yang membuat kamu ingin menggaruk kulit.
  • Erupsi morbilliform, ruam seperti campak.

Meskipun masih belum jelas penyebabnya, Green mengungkapkan bahwa reaksi kulit bukan kontraindikasi terhadap vaksin atau vaksinasi ulang. Ini tentu tidak perlu dikhawatirkan. 

Untuk meredakan ketidaknyamanan akibat reaksi kulit, Green menganjurkan untuk menggunakan steroid topikal. Selain itu, kamu bisa mengaplikasikan kompres hangat atau mengonsumsi obat pereda nyeri. 

Itulah reaksi kulit yang bisa dipicu vaksin COVID-19. Disarankan untuk tetap waspada terhadap COVID-19 dengan meningkatkan imunitas tubuh. Kamu bisa mendapatkan kebutuhan vitamin di aplikasi Halodoc dan hemat s.d 40 persen!

Download Halodoc segera dan cek kebutuhan vitamin di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Massachusetts General Hospital. Diakses pada 2022. Skin reactions after COVID-19 vaccination: rare, uncommonly recur after second dose.

Healthline. Diakses pada 2022. Some People Get a Rash after a COVID-19 Vaccine: Here’s Why It’s Not a Big Deal