Ketahui 4 Jenis-Jenis Nyeri Dada yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Nyeri dada adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan, karena memiliki berbagai kemungkinan penyebab. Pada banyak kasus, nyeri dada berkaitan dengan jantung. Selain itu, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh masalah di paru-paru, kerongkongan, otot, tulang rusuk, atau saraf.
Beberapa kondisi penyebab nyeri dada bisa serius dan mengancam jiwa. Nyeri dada bisa dirasakan di mana saja, mulai dari leher hingga perut bagian atas. Semua tergantung pada jenis-jenis nyeri dada, sensasinya bisa berupa sakit tajam, terasa tajam, menusuk, kencang, dan tertekan.
Baca juga: Benarkah Minyak Zaitun Baik untuk Kesehatan Jantung?
Ketahui Jenis-Jenis Nyeri Dada
Saat mengalami nyeri dada, kebanyakan orang berpikir mungkin sedang mengalami serangan jantung. Meskipun nyeri dada adalah gejala serangan jantung, namun bisa juga disebabkan oleh banyak kondisi lain. Berikut ini jenis-jenis nyeri dada yang perlu diketahui:
- Penyebab Terkait Jantung
Beberapa nyeri dada berhubungan dengan jantung, yaitu:
- Serangan jantung. Kondisi ini terjadi akibat aliran darah yang tersumbat, sering kali dari gumpalan darah ke otot jantung.
- Angina. Kondisi ini adalah istilah untuk nyeri dada yang disebabkan oleh aliran darah yang buruk ke jantung. Kondisi ini sering disebabkan oleh penumpukan plak tebal di dinding bagian dalam arteri yang membawa darah ke jantung. Plak mempersempit arteri dan membatasi suplai darah jantung, terutama selama aktivitas.
- Diseksi aorta. Kondisi yang mengancam jiwa ini melibatkan arteri utama yang berasal dari jantung (aorta). Jika lapisan dalam pembuluh darah terpisah, darah dipaksa berada di antara lapisan tersebut dan dapat menyebabkan aorta pecah.
- Perikarditis. Kondisi ini merupakan radang kantung yang mengelilingi jantung. Biasanya menyebabkan nyeri tajam yang semakin parah saat menarik napas atau saat berbaring.
Baca juga: 5 Penyebab Nyeri Dada pada Wanita
2.Nyeri Dada yang Disebabkan Pencernaan
Nyeri dada bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem pencernaan, seperti:
- Maag. Sensasi terbakar yang menyakitkan di belakang tulang dada ini terjadi ketika asam lambung keluar dari perut ke dalam saluran yang menghubungkan tenggorokan ke perut (kerongkongan).
- Gangguan menelan. Gangguan pada esofagus membuat menelan jadi sulit bahkan menyakitkan.
- Masalah kandung empedu atau pankreas. Batu empedu atau radang kandung empedu atau pankreas bisa menyebabkan sakit perut yang menjalar ke dada.
3.Penyebab Otot dan Tulang
Beberapa jenis nyeri dada berkaitan dengan cedera dan masalah lain yang memengaruhi struktur yang menyusun dinding dada, termasuk:
- Kostokondritis. Dalam kondisi ini, tulang rawan, tulang rusuk, jadi meradang dan nyeri.
- Sakit otot. Sindrom nyeri kronis, seperti fibromyalgia, bisa menyebabkan nyeri dada terkait otot yang persisten.
- Tulang rusuk yang terluka. Tulang rusuk yang memar atau patah bisa meyebabkan nyeri dada.
Baca juga: Benarkah Pengidap Anemia Tidak Boleh Mengonsumsi Timun?
4.Penyebab Terkait Paru-paru
Banyak kelainan paru-paru yang dapat menyebabkan nyeri dada, termasuk:
- Emboli paru. Terjadi ketika gumpalan darah bersarang di arteri paru-paru, menghalangi aliran darah ke jaringan paru-paru.
- Pleuritis. Jika selaput yang menutupi paru-paru meradang, maka dapat menyebabkan nyeri dada yang semakin parah saat menarik napas atau batuk.
- Paru-paru robek. Nyeri dada yang berkaitan dengan paru-paru robek biasanya terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama berjam-jam. Kondisi ini menyebabkan sesak napas.
- Hipertensi paru. Kondisi ini terjadi saat tubuh memiliki tekanan darah tinggi di arteri yang membawa darah ke paru-paru, yang dapat menyebabkan nyeri dada.
Itulah jenis-jenis nyeri dada yang perlu diwaspadai. Jika kamu atau orang terdekat mengeluhkan nyeri dada yang tidak tertahankan, sebaiknya segera mendatangi rumah sakit. Kamu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!