Ketahui 4 Jenis Infeksi Kulit yang Disebabkan Bakteri
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan sepelekan rasa gatal yang kamu alami selama beberapa hari pada bagian kulit. Gatal yang disertai dengan ruam kemerahan bisa menjadi salah satu gejala infeksi kulit. Ada banyak penyebab infeksi kulit yang dapat kamu alami, salah satunya disebabkan oleh bakteri. Untuk itu, ketahui jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri agar kamu dapat melakukan penanganan dengan tepat.
Baca juga: 5 Faktor Risiko yang Dapat Sebabkan Infeksi Kulit
1.Bisul
Tentunya sudah banyak yang mengenal kondisi bisul. Bisul atau yang dikenal juga sebagai furunkel menjadi salah satu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Ada beberapa bagian tubuh yang sangat rentan mengalami bisul, seperti wajah, leher, ketiak, bahu, bokong, hingga paha.
Umumnya, bisul disebabkan oleh Staphylococcal bacteria yang dapat masuk melalui luka pada kulit dan berkembang pada folikel rambut. Bisul sangat rentan dialami oleh pengidap diabetes, seseorang yang memiliki kekebalan imun rendah, kurang nutrisi, hingga kurang menjaga kebersihan kulit.
Bisul akan diawali sebagai benjolan keras pada kulit yang berkembang menjadi merah dan nyeri. Kondisi ini akan semakin membengkak dan membentuk kantong nanah pada bagian atas. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika bisul menyebabkan demam, kulit di sekitar bisul mengalami kemerahan, bisul tidak mengering dalam beberapa hari, dan muncul beberapa bisul lainnya berdekatan.
2.Impetigo
Impetigo merupakan salah satu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan cukup umum terjadi pada anak-anak maupun bayi. Kondisi impetigo biasanya akan muncul sebagai luka merah pada wajah, terutama pada bagian hidung dan mulut anak.
Luka dapat berupa lepuhan yang dapat pecah dan menyebabkan penularan atau penyebaran bakteri penyebab impetigo. Terkadang kondisi ini akan menimbulkan rasa gatal dan nyeri yang terbilang ringan. Bakteri akan menyebabkan gejala setelah 4–10 hari berada pada kulit.
Untuk mencegah impetigo menyebar pada tubuh dan menyebabkan penularan, sebaiknya ibu rutin bersihkan kulit anak yang mengalami kondisi impetigo. Hindari menggunakan handuk atau pakaian bersama dengan pengidap impetigo untuk menghentikan penularan. Jangan lupa untuk ajak anak rutin mencuci tangan.
Baca juga: 3 Infeksi Kulit yang Rentan Terjadi setelah Melahirkan
3.Selulitis
Kondisi ini merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan Streptococcus. Tidak hanya pada lansia, anak-anak pun rentan mengalami kondisi ini. Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap selulitis, seperti kemerahan pada bagian kulit yang terinfeksi. Selain itu, kulit juga akan terasa lebih kencang. Nyeri, bengkak, dan kulit terlihat lebih halus menjadi gejala lain dari selulitis.
Segera gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter jika gejala selulitis yang kamu alami disertai dengan panas dingin, gemetar, pusing, nyeri otot, hingga munculnya abses pada area yang terinfeksi. Ada beberapa tes yang perlu dilakukan untuk memastikan kondisi selulitis, seperti tes darah, tes kultur, dan juga CT Scan untuk mendeteksi penyebaran pada bagian tubuh lainnya.
4.Kusta
Kusta atau lepra menjadi infeksi kulit kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari pengidap ke orang lain melalui percikan air liur saat batuk atau bersin dalam waktu yang cukup lama. Meskipun menular, tetapi penularannya tidak mudah.
Penyakit kusta merupakan penyakit yang berkembang sangat lambat. Gejala awal dapat terlihat setelah 20–30 tahun setelah bakteri berkembang dalam tubuh. Biasanya, gejala akan dirasakan dengan mati rasa pada kulit, muncul lesi yang menebal pada kulit, melemahnya otot, rontoknya bulu mata dan alis, mata menjadi lebih kering, serta lebih sering mimisan.
Baca juga: Perawatan Rumahan untuk Mengatasi Infeksi Kulit Ringan
Pengobatan dapat dilakukan sesuai dengan jenis infeksi kulit. Namun, kondisi infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri umumnya akan diatasi dengan penggunaan obat antibiotik. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan tubuh dan kulit agar kondisi ini dapat segera membaik.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Hansen’s Disease (Leprosy).
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Need to Know About Cellulitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Impetigo.
Web MD. Diakses pada 2020. Boils.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan