Ketahui 3 Jenis Susu dalam Kemasan
“Banyak sekali jenis susu kemasan yang beredar di pasaran. Hal tersebut acap kali membuat banyak orang bingung, karena khawatir nutrisi yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Padahal, ada banyak sekali jenis susu yang umum dikonsumsi, bahkan kerap dijadikan campuran sebagai bahan baku kue atau minuman.”
Halodoc, Jakarta – Susu lebih sering diminum saat sarapan. Padahal, tidak perlu waktu khusus untuk mengonsumsinya. Fungsi susu sendiri sama dengan air, yaitu mencegah dehidrasi pada tubuh.
Namun, susu disertai dengan kandungan nutrisi lengkap, yang juga perlu dikontrol jumlah konsumsi hariannya. Jika dulu mengonsumsi susu harus lebih dulu memerah sapi, kini sudah ada susu dalam kemasan.
Jangan khawatir akan kehigienisannya, karena susu kemasan yang saat ini beredar, sudah melalui proses yang terjamin mutunya. Selain higienis, susu kemasan juga mudah dikonsumsi di mana pun.
Namun, masih banyak yang bingung, karena ternyata begitu banyak jenis susu kemasan yang beredar di pasaran. Berikut ini jenis-jenis susu berdasarkan proses pembuatannya.
Baca juga: 5 Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi
Jenis Susu Berdasarkan Proses Pembuatannya
Ada 3 proses pembuatan susu yang umum dilakukan. Ketiganya aman dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk anak-anak yang berusia di atas satu tahun, remaja dalam masa pertumbuhan, wanita, dan para lansia yang membutuhkan banyak asupan kalsium untuk mencegah osteoporosis. Berikut ini jenis susu berdasarkan proses pembuatannya:
1. UHT
UHT, atau Ultra High Temperature merupakan proses pemanasan susu segar yang dilakukan setelah diperah langsung dari sapi. Pada proses pembuatannya, susu UHT dipanaskan dalam suhu tinggi, yaitu 140 derajat Celsius selama 2-3 detik. Tujuannya untuk membunuh bakteri jahat pada susu.
Faktanya, proses pemanasan dalam suhu tinggi tidak membuat susu UHT mengalami pengurangan nutrisi, karena dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Susu jenis ini dapat bertahan lebih lama ketimbang jenis susu lainnya. Meski demikian, disarankan untuk segera menghabiskan susu jika kemasannya sudah dibuka.
2. Pasteurisasi
Banyak yang menganggap proses pasteurisasi merusak kandungan baik dalam susu, seperti lemak, protein, dan nutrisi lainnya. Faktanya, pasteurisasi merupakan proses pembuatan susu yang dilakukan dengan memanaskan susu dalam suhu 71 derajat Celsius selama kurang lebih 15 detik.
Kemudian, susu didinginkan kembali ke suhu aslinya, yaitu 4 derajat Celsius. Faktanya, kadar kalsium dalam susu jenis ini tetap terjaga dengan baik. Setelah melalui sejumlah proses tersebut, susu ini sepenuhnya aman dikonsumsi, tanpa adanya risiko kesehatan. Pasteurisasi juga tidak membuat rasa dan tekstur susu mengalami perubahan, sehingga tetap nikmat dikonsumsi.
3. Sterilized
Sterilisasi susu dilakukan dengan memanaskan susu mencapai suhu di atas titik didih. Cara yang satu ini memerlukan peralatan khusus, tentunya dengan biaya yang cukup mahal. Kekurangannya adalah, proses pemanasan di atas titik didih dapat merusak kandungan baik di dalam susu.
Sterilisasi susu bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme yang ada, termasuk spora bakteri. Hal tersebut membuat produk susu yang dikemas dapat disimpan dalam waktu lama pada suhu kamar, tanpa pembusukan oleh mikroorganisme. Jika sterilisasi dilakukan dalam botol, susu dapat dilakukan dalam 3 cara, yaitu:
- Susu dipanaskan pada suhu 110 derajat Celsius dalam waktu 30 menit.
- Susu dipanaskan pada suhu 130 derajat Celsius dalam waktu 30 detik.
- Susu dipanaskan pada suhu 145 derajat Celsius dalam waktu 1 detik.
Pemanasan selama 30 menit pada suhu 110 derajat Celsius mampu menonaktifkan semua enzim susu, mengurangi kandungan beberapa vitamin, dan menurunkan kadar pH susu. Pada pemanasan selama 1 detik pada suhu 145 derajat Celsius, reaksi kimia hampir tidak terjadi, sebagian besar kandungan baik juga tidak berubah.
Baca juga: Minum Susu saat Hamil, Perlu Enggak sih?
Jangan Bingung, Ini Pilihan Susu yang Direkomendasikan
Jika masih bingung jenis susu apa yang mau dikonsumsi, kamu bisa mencoba dari merek Ultra Milk. Pelopor susu UHT di Indonesia ini dibuat dari susu sapi segar berkualitas tinggi, yang berisi sejumlah kandungan baik, seperti protein, karbohidrat, kalsium, magnesium, fosfor, dan vitamin A, D3, B2, serta B12. Dengan sejumlah kandungan baik tersebut, Ultra Milk sudah dapat dipastikan memiliki kandungan nutrisi seimbang yang dapat membantu daya tahan tubuh.
Sejumlah kandungan tersebut dinilai mampu mendukung tumbuh kembang anak-anak, serta dapat dikonsumsi oleh orang dewasa. Ultra Milk juga bisa dijadikan sebagai bahan baku memasak dan membuat kue. Susu ini direkomendasikan untuk dikonsumsi anak-anak berusia di atas satu tahun. Tidak perlu ragu, karena Ultra Milk sudah dipercaya selama hampir 50 tahun oleh keluarga Indonesia.
Kualitas dan konsistensi rasa yang bertahan hingga kini, membuat produk Ultra Milk termasuk ke dalam jajaran susu yang paling banyak dikonsumsi. Susu ini dibuat melalui proses yang higienis, dikemas secara praktis, dan diolah tanpa pengawet. Bahan baku dipanaskan dalam suhu tinggi mencapai 140 derajat Celsius dalam waktu 4 detik, tujuannya untuk membunuh seluruh bakteri patogen.
Baca juga: Kenalan dengan 4 Manfaat Susu Fermentasi
Singkatnya waktu pemanasan bertujuan untuk mencegah hilangnya sejumlah kandungan nutrisi, serta menjaga kesegaran susu. Sampai di sini, apakah kamu ingin mencobanya? Sehat itu pilihan, ambil pilihan sehatmu dengan mengonsumsi Ultra Milk. Dapatkan Ultra Milk pilihan kamu di toko kesehatan melalui aplikasi atau website Halodoc. Download aplikasinya di sini, ya.