Ketahui 3 Fakta seputar Kanker Darah Multiple Myeloma
“Multiple myeloma adalah jenis kanker yang terjadi pada sel plasma di sumsum tulang. Jenis kanker ini biasanya ditandai munculnya rasa nyeri pada tulang.”
Halodoc, Jakarta – Fahmi Idris, mantan Menteri Perindustrian Republik Indonesia menghembuskan napas terakhir pada Minggu (22/05) lalu. Ia diketahui telah mengidap kanker darah myeloma sejak tahun 2014.
Myeloma atau multiple myeloma adalah salah satu jenis kanker darah. Masalah kesehatan ini muncul ketika sel plasma abnormal tumbuh dan berkembang berlebihan serta mengganggu sel sehat yang ada di sekitarnya.
Tak hanya itu, sel kanker ini juga membuat antibodi yang tidak normal. Akibatnya, antibodi abnormal tidak hanya gagal melakukan tugasnya untuk melindungi tubuh, tetapi juga memicu kerusakan organ tertentu, termasuk ginjal.
Penyebab yang Belum Diketahui
Multiple myeloma muncul ketika sel plasma abnormal yang ada di sumsum tulang tumbuh dan berkembang pesat serta merusak sel sehat. Ini termasuk sel darah merah, sel darah putih, hingga keping darah yang ada di sekitarnya.
Normalnya, sel plasma akan membentuk antibodi yang bertugas sebagai pelindung tubuh atau disebut protein M. Ketika sel plasma berkembang menjadi myeloma atau sel kanker, antibodi yang dibuat tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, terjadi penumpukan protein M dan merusak beberapa organ tubuh, seperti tulang, ginjal, dan sistem saraf.
Sebenarnya, penyebab pasti kanker darah multiple myeloma belum bisa dipastikan. Meski demikian, gangguan kesehatan ini dikaitkan dengan Monoclonal Gammopathy of Undetermined Significance atau MGUS. Setidaknya, 1 dari 100 orang yang mengidap MGUS diduga akan mengalami multiple myeloma.
Mengenali Gejala Multiple Myeloma
Saat masih berada pada fase awal, pengidap kanker darah multiple myeloma kerap kali tidak menunjukkan adanya gejala.
Akan tetapi, seiring dengan perkembangan penyakit, gejala akan mulai terlihat, seperti:
- Nyeri pada tulang, terlebih pada tulang rusuk, panggul, dan tulang belakang.
- Lebih rentan mengalami patah tulang.
- Lebih berisiko terserang penyakit infeksi.
- Tungkai lemas hingga kebas.
- Rentan mengalami memar pada kulit, gusi berdarah, dan mimisan.
- Mual dan muntah.
- Hilang nafsu makan.
- Penurunan berat badan secara drastis.
- Mengalami anemia.
- Sembelit dan sakit perut.
- Kerap kelelahan dan lemas tanpa penyebab yang pasti.
- Sakit kepala.
- Pandangan mengabur.
- Sering linglung dan kebingungan.
Jika kamu merasakan gejala tersebut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat. Agar lebih mudah, booking rumah sakit bisa melalui aplikasi Halodoc. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc di ponsel kamu, ya!
Kanker darah multiple myeloma harus mendapatkan penanganan, terlebih jika sudah menunjukkan gejala. Penanganan yang terlambat rentan menimbulkan komplikasi kesehatan yang lebih serius.
Misalnya, seperti gagal ginjal, trombositopenia, anemia, rentan sakit atau terinfeksi, dan masalah pada tulang, seperti tulang keropos, sering nyeri, dan patah.
Adakah Tindakan Pencegahan yang Bisa Dilakukan?
Kanker darah multiple myeloma bisa terjadi pada siapa saja. Namun, beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan ini. Sayangnya, belum ada tindakan pencegahan khusus yang bisa dilakukan untuk kondisi tersebut.
Meski demikian, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut untuk menurunkan risiko terjadinya multiple myeloma:
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Terlebih jika kamu memiliki riwayat kanker di keluarga, terdiagnosis MGUS dan masalah pada sistem kekebalan tubuh.
- Ikuti protokol kesehatan yang ditetapkan di tempat kerja, terutama apabila kamu sering mengalami paparan bahan kimia.
- Pastikan disiplin membiasakan pola hidup dan makan yang sehat dengan kandungan gizi seimbang.
- Jaga berat badan tetap ideal dengan rutin berolahraga.
Sebagian besar jenis kanker memang bersifat genetik. Inilah mengapa pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan sedini mungkin. Jadi, kanker bisa ditangani tanpa memicu komplikasi.