Ketahui 3 Cara Mendeteksi Dini Endometriosis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Juni 2021
Ketahui 3 Cara Mendeteksi Dini EndometriosisKetahui 3 Cara Mendeteksi Dini Endometriosis

Halodoc, Jakarta – Endometriosis terjadi karena ada gangguan pada jaringan yang membentuk lapisan dinding rahim, yaitu jaringan tumbuh di luar rahim. Jaringan ini disebut dengan istilah endometrium dan bisa tumbuh di indung telur, usus, saluran telur alias tuba falopi, atau di bagian akhir usus yang terhubung ke anus (rektum).

Dalam kondisi normal, endometrium akan menebal saat menjelang menstruasi. Endometrium akan menjadi tempat sel telur yang dibuahi. Namun, endometrium akan luruh jika tidak ada pembuahan lalu keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi. Penebalan juga berlaku pada jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim alias endometriosis.

Baca juga: Nyeri Haid Tak Tertahankan, Tanda Endometriosis?

Mengenal Gejala Endometriosis 

Pada pengidap endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim akan mengalami penebalan. Namun, jaringan ini tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Alhasil, kondisi ini memicu gejala seperti nyeri, rasa tidak nyaman, bahkan bisa meningkatkan risiko wanita mengalami kemandulan atau infertilitas. 

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengenal atau mendeteksi dini penyakit ini, di antaranya: 

  1. Memperhatikan Gejalanya 

Cara pertama untuk mendeteksi penyakit ini adalah dengan memperhatikan gejalanya. Endometriosis biasanya ditandai dengan rasa nyeri di perut bagian bawah dan sekitar panggul. Biasanya, rasa nyeri akan terasa memburuk saat menstruasi. Rasa nyeri pada saat menstruasi adalah hal yang wajar terjadi, akan tetapi pada wanita yang mengalami kondisi ini, nyeri akan terasa lebih parah. 

Selain nyeri, ada sejumlah gejala lain yang harus diwaspadai, yaitu kram perut selama menstruasi, volume darah haid yang berlebihan, sakit punggung, serta perdarahan di luar siklus menstruasi. Kondisi ini juga menyebabkan sakit saat buang air kecil atau besar, diare, kembung, sembelit, mual, serta mudah lelah pada saat menstruasi

Baca juga: Ini Tingkatan Endometriosis yang Perlu Diketahui

  1. Pemeriksaan ke Dokter 

Jika muncul gejala menyerupai penyakit ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui penyebab nyeri saat menstruasi dan kondisi tubuh. Pasalnya, gejala yang muncul akibat kondisi ini tidak selalu menandakan tingkat keparahan penyakit. Pada wanita yang mengalami endometriosis ringan, bisa muncul gejala yang parah, atau bahkan sebaliknya.

Biar lebih mudah untuk menemui dokter, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter dan menemukan daftar rumah sakit terdekat. Atur lokasi dan temukan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan. Download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play! 

  1. Pemeriksaan Penunjang 

Jika dokter mencurigai gejala yang muncul sebagai tanda endometriosis, biasanya akan dilakukan pemeriksaan penunjang. Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter biasanya akan menganjurkan tes laparoskopi. Pemeriksaan laparoskopi adalah satu-satunya cara yang digunakan untuk mendiagnosis endometriosis. 

Tes ini dimulai dengan memberi bius umum atau setengah badan, kemudian dokter akan mulai membuat beberapa sayatan kecil di sekitar area pusar. Setelah itu, tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera (laparoskop) akan dimasukkan melalui sayatan tersebut. Tabung ini akan membantu melihat bagian dalam perut dan mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk diteliti di laboratorium.

Baca juga: Endometriosis Penyebab Datang Bulan Enggak Teratur, Bahayakah?

Setelah didiagnosis mengidap endometriosis, dokter akan mulai merencanakan tindak pengobatan. Pemilihan cara pengobatan penyakit ini ditentukan oleh tingkat keparahan penyakit. Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan, seperti konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), terapi hormon yang bertujuan untuk menghentikan produksi hormon estrogen, serta prosedur operasi, seperti laparoskopi, laparotomi, histerektomi.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Endometriosis.
Healthline. Diakses pada 2021. Endometriosis.
Patient. Diakses pada 2021. Endometriosis.