Ketahui 2 Faktor Risiko Epidermolisis Bulosa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Januari 2019
Ketahui 2 Faktor Risiko Epidermolisis BulosaKetahui 2 Faktor Risiko Epidermolisis Bulosa

Halodoc, Jakarta – Epidermolisis Bulosa (EB) adalah gangguan kesehatan yang bisa terjadi, karena faktor genetik alias keturunan. Istilah medis ini digunakan untuk menggambarkan kelompok penyakit, yang menyebabkan kulit menjadi rapuh dan mudah melepuh. Bahkan, lepuhan bisa terjadi akibat cedera ringan, paparan cuaca panas, hingga gesekan atau sekadar garukan.

Lepuhan pada kulit biasanya dilihat sejak seseorang baru dilahirkan, namun bisa juga muncul pada masa remaja atau awal dewasa. Penyakit yang tergolong langka ini berhubungan dengan jaringan ikat, yaitu kondisi yang menyebabkan kulit membran melepuh akibat reaksi dari gesekan atau garukan kecil.

Baca juga: Kulit Sering Melepuh Bisa Jadi Epidermolisis Bulosa

Epidermolisis bolusa merupakan jenis penyakit keturunan yang terdiri dari berbagai klasifikasi yang tergantung pada lokasi lapisan kulit yang melepuh. Kondisi ini bisa terjadi pada lapisan terluar kulit (epidermis), lapisan bawah (dermis), ataupun di area pertemuan antara epidermis dan dermis, yaitu area membran basal.

Penyebab dan Faktor Risiko Epidermolisis Bulosa

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab seseorang bisa mengalami epidermolisis bulosa. Orang yang mengalami kondisi ini tidak memiliki protein pengikat di antara lapisan kulit atas dan kulit bawah. Hal itu yang kemudian menyebabkan kulit atas dan kulit bawah menjadi mudah bergesekan, sehingga kulit menjadi lebih rapuh dan mudah terkelupas. Bahkan, sebuah gesekan bisa menyebabkan munculnya lepuhan dan luka.

Penyakit ini dibedakan ke dalam beberapa jenis variasi tergantung penyebab dan gejala yang dimunculkan. Jenis yang bisa menyerang yaitu, epidermolisis bulosa simpleks, distrofik, junctional, sindrom kindler, serta epidermolisis bulosa acqusita.

Baca juga: Inilah 7 Komplikasi Akibat Epidermolisis Bulosa

Meski penyebab pastinya masih belum diketahui, namun ada dua faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah kesehatan yang satu ini.

  • Faktor Keturunan

Sebenarnya, faktor utama seseorang bisa mengalami ini adalah faktor genetik alias keturunan. Orangtua yang memiliki riwayat kondisi ini berpeluang menurunkannya pada anak yang dilahirkan. Epidermolisis bulosa simpleks adalah kondisi yang terjadi karena faktor keturunan dari salah satu orangtua. Sementara ada juga gangguan yang terjadi karena kelainan gen yang diturunkan dari kedua orangtua, yaitu epidermolisis bulosa junctional.

  • Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

Orang yang memiliki gangguan atau kelainan sistem kekebalan tubuh ternyata juga berisiko mengalami epidermolisis bulosa. Gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri yang masih sehat menjadi salah satu penyebab terjadinya jenis acqusita.

Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk menjaga dan melindungi tubuh dari serangan virus serta infeksi. Namun, ada kelainan yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh malah berbalik menyerang diri sendiri dan menyebabkan gangguan kesehatan salah satunya epidermolisis bulosa. Kondisi ini bisa menyebabkan munculnya lepuhan kulit di seputar tangan, kaki, hingga membran mukosa atau lapisan kulit dalam.

Baca juga: Apakah Epidermolisis Bulosa Bisa Disembuhkan?

Kabar buruknya, karena bersifat keturunan, penyakit ini sulit untuk dicegah. Namun, kamu tetap bisa melakukan pencegahan untuk mengurangi efek dan meredakan gejala yang muncul. Langkah perawatan terbaik untuk pengidap epidermolisis bulosa harus selalu dibicarakan dan sesuai dengan saran dokter.

Cari tahu lebih lanjut seputar epidermolisis bulosa dan faktor risikonya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!