Kesehatan Seksual Bisa Memengaruhi Kesuburan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Juli 2018
Kesehatan Seksual Bisa Memengaruhi KesuburanKesehatan Seksual Bisa Memengaruhi Kesuburan

Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan seksual itu penting. Bukan sekadar untuk kepuasan saat berhubungan seks, melainkan juga bisa memengaruhi kesuburan. Sebab, kesehatan seksual yang tidak dijaga dengan baik bisa memicu infeksi dan berdampak pada kemandulan. Agar kamu lebih tahu, simak fakta tentang kesehatan yang memengaruhi fertilitas (kesuburan) berikut ini, yuk!

Baca juga: Inilah 7 Manfaat Hubungan Intim untuk Kesehatan

Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Kesuburan

Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Jika tidak ditangani dengan tepat, maka, IMS bisa memengaruhi kesuburan. Alasannya karena IMS yang tidak terdeteksi bisa berlanjut hingga kronis tanpa pengobatan dan menyebabkan kemandulan. Jadi, penting bagi kamu dan pasangan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk deteksi dini IMS.

Baca juga: 6 Tanda Fisik Jika Mengidap Penyakit Seksual

Berikut adalah beberapa IMS yang bisa memengaruhi kesuburan:

1. Klamidia

Klamidia adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Tak jarang, infeksi ini berkembang tanpa disertai gejala di saluran kelamin bagian atas. Dampaknya, infeksi ini baru diketahui setelah terjadi kerusakan permanen pada tuba falopi, rahim, dan organ lain yang penting untuk pembuahan. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan ketidaksuburan (infertilitas).

2. Gonore

Gonore atau kencing nanah adalah salah satu IMS yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus. Infeksi ini bisa menyebabkan jaringan parut yang menghalangi tuba falopi dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik, yaitu kehamilan yang berkembang di luar rahim.

3. HIV

HIV adalah infeksi yang disebabkan oleh Human immunodeficiency virus (HIV). Infeksi ini bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga pengidapnya rentan mengalami infeksi menular seksual lain yang bisa memengaruhi tingkat kesuburannya. Bahkan, infeksi ini juga bisa ditularkan pada bayi selama proses persalinan dan menyusui jika tidak ditangani dengan tepat.

4. Mycoplasma genitalium

Mycoplasma genitalium atau disebut juga dengan Mgen adalah infeksi bakteri yang berkaitan dengan nongonococcal pada pria dan bacterial vaginosis pada wanita. Komplikasi infeksi ini bisa menyebabkan penyakit radang panggul (PID) dan jaringan parut tuba falopi. Kedua hal inilah yang bisa menjadi faktor utama penyebab susah hamil hingga kehamilan ektopik.

Tips Menjaga Kesehatan Seksual

Kabar baiknya, tidak semua IMS menyebabkan susah hamil. Selama cepat terdeteksi dan ditangani dengan tepat, pengidap IMS juga memiliki kesempatan untuk hamil dan melahirkan bayi sehat. Nah, agar kamu terhindar dari risiko IMS, berikut adalah beberapa tips menjaga kesehatan seksual:

  • Rutin periksa ke dokter, terutama jika kamu memiliki riwayat berhubungan seks tanpa kondom dan/atau memiliki faktor risiko terhadap IMS lainnya. Ini dilakukan untuk deteksi dini IMS, sehingga kamu bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat jika positif mengidap IMS.
  • Berhubungan seks yang aman (safe sex), yaitu menggunakan kondom saat berhubungan seks. Sebisa mungkin, hindari bergonta-ganti pasangan (setiap pada satu pasangan) untuk meminimalkan risiko penularan IMS.
  • Terapkan gaya hidup sehat. Antara lain dengan memperbanyak konsumsi makanan bergizi (terutama buah dan sayuran), hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, olahraga teratur, perbanyak minum air putih, dan kelola stres.
  • Jaga kebersihan organ kelamin. Misalnya, rutin mengganti celana dalam, serta membersihkan organ kelamin dengan air bersih setelah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB).

Baca juga: Cara Merawat Miss V Sesuai Usia

Itulah fakta tentang kesehatan yang memengaruhi fertilitas. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar kesehatan seksual dan IMS, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui  Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!