Kesehatan Mental Pengaruhi Kesuburan? Ini Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Oktober 2024

Kesehatan mental dapat memengaruhi siklus haid dan kesuburan wanita.

Kesehatan Mental Pengaruhi Kesuburan? Ini Fakta Menarik yang Perlu Kamu TahuKesehatan Mental Pengaruhi Kesuburan? Ini Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu

DAFTAR ISI

  1. Ketahui Ciri-Ciri Telat Haid Karena Stres
  2. Apa Kata Ahli tentang Pengaruh Kesehatan Mental pada Kesuburan?
  3. Tips Tingkatkan Kesuburan Wanita

Kesehatan mental dan kesuburan memiliki hubungan yang lebih kompleks daripada yang sering kita sadari, terutama dalam hal kelancaran menstruasi.

Stres dan masalah emosional dapat mengganggu keseimbangan hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi dan program kehamilan. 

Ketika kesehatan mental terganggu, bisa muncul gangguan menstruasi, seperti siklus yang tidak teratur atau bahkan amenore, yang dapat mengurangi peluang untuk konsepsi.

Dengan mengelola stres dan menjaga kesejahteraan emosional, wanita dapat meningkatkan kesehatan reproduksi mereka dan menjaga siklus menstruasi dan kehamilan dengan sehat. 

Lalu, apa sajakah ciri-ciri telat menstruasi yang disebabkan oleh gangguan kesehatan mental? Mari simak dengan baik penjelasan berikut ini!

Ketahui Ciri-Ciri Telat Haid Karena Stres

Keterlambatan haid yang disebabkan oleh stres seringkali mirip dengan keterlambatan yang diakibatkan oleh faktor lain.

Oleh karena itu, kamu harus mewaspadai ciri-ciri berikut ini: 

1. Siklus Haid yang Panjang 

Haid atau menstruasi yang normal biasanya berlangsung antara 21 hingga 35 hari, terhitung dari hari pertama menstruasi terakhir. 

Namun, ketika seseorang mengalami stres berat, siklus ini bisa melampaui 35 hari.

Peningkatan hormon kortisol dalam tubuh selama periode stres dapat berkontribusi terhadap perpanjangan siklus menstruasi. 

Ketidakseimbangan kadar estrogen dan progesteron akibat stres juga bisa menyebabkan keterlambatan siklus haid.

2. Kram Perut 

Nyeri atau kram di area perut juga bisa menjadi salah satu indikasi keterlambatan menstruasi akibat stres.

Siklus menstruasi yang memanjang menyebabkan lapisan dinding rahim meluruh lebih lambat, yang berpotensi menyebabkan kram. 

Stres dapat meningkatkan produksi prostaglandin, yang menyebabkan otot rahim berkontraksi dan mengakibatkan nyeri haid yang kuat sebelum menstruasi tiba.

3. Perdarahan yang Berlebihan 

Ketika menstruasi akhirnya terjadi setelah keterlambatan akibat stres, volume perdarahan bisa lebih banyak dari biasanya.

Hal ini sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

4. Proses Ovulasi Terganggu

Stres yang berlangsung lama dapat mengganggu proses ovulasi, sehingga pelepasan sel telur ke dalam rahim terhambat. Akibatnya, siklus menstruasi dapat menjadi tidak teratur atau telat.

5. Suhu Tubuh Menjadi Tidak Konsisten

Umumnya, suhu tubuh akan meningkat saat ovulasi. Namun, ketika stres melanda, perubahan suhu bisa menjadi tidak tetap atau tidak konsisten, menunjukkan adanya masalah dalam proses ovulasi.

6. Emosi Berubah Signifikan 

Seseorang yang mengalami keterlambatan menstruasi karena stres sering kali mengalami perubahan suasana hati yang signifikan.

Mudah marah, sedih, atau tersinggung bisa menjadi reaksi yang umum, dipicu oleh tingginya kadar hormon kortisol.

Tak hanya itu, stres juga dapat memengaruhi nafsu makan, baik mengurangi maupun meningkatkannya.

Ketika stres melanda, seseorang mungkin kehilangan nafsu makan karena fokus yang berlebihan pada masalah yang dihadapi.

Di sisi lain, ada pula yang mencari pelarian dari stres dengan makanan, sehingga nafsu makan meningkat.

Apa Kata Ahli tentang Pengaruh Kesehatan Mental pada Kesuburan?

Sebuah riset yang dipublikasikan oleh Journal of Affective Disorders, para peneliti mengkaji hubungan antara kesehatan mental dan ketidakteraturan siklus menstruasi pada remaja perempuan Korea Selatan.

Riset ini melibatkan 808 remaja perempuan (12-18 tahun) dari Survei Kesehatan dan Gizi Nasional Korea (2010-2012). Data terkumpul melalui kuesioner dan analisis regresi logistik.

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara masalah kesehatan mental dan ketidakteraturan siklus menstruasi pada remaja perempuan Korea Selatan. 

Penelitian ini menunjukkan pentingnya memperhatikan kesehatan mental untuk meningkatkan keteraturan siklus menstruasi dan mencegah masalah kesehatan di masa depan.

Tips Tingkatkan Kesuburan Wanita

Infertilitas memengaruhi banyak wanita di seluruh dunia, dan proses untuk hamil bisa menjadi stres bagi sebagian pasangan. 

Namun, dengan beberapa perubahan gaya hidup dan pengetahuan tentang cara meningkatkan kesuburan, kamu dan pasangan dapat meningkatkan peluang kehamilan.

Nah, berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan kesuburan wanita:

  • Atur Berat Badan: Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat memengaruhi kesuburan. Menjaga berat badan ideal membantu menyeimbangkan hormon.
  • Konsumsi Vitamin: Mengambil suplemen multivitamin, terutama yang mengandung vitamin D dan asam folat, dapat mendukung kesuburan.
  • Lakukan Yoga: Yoga mampu mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan, yang baik untuk kesuburan.
  • Akupunktur: Terapi akupunktur bisa meningkatkan aliran darah ke area reproduksi dan membantu menyeimbangkan hormon.
  • Perbaiki Pola Makan: Mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan olahan membantu mengatur kadar insulin dan hormon.
  • Olahraga Rutin: Aktivitas fisik yang cukup dapat meningkatkan kesehatan secara umum. Namun, hindari olahraga berlebihan yang bisa memengaruhi siklus haid.
  • Batasi Kafein dan Alkohol: Mengurangi asupan kafein dan alkohol dapat meningkatkan peluang kehamilan.
  • Kelola Stres: Temukan aktivitas atau hobi yang bisa kamu nikmati untuk mengurangi stres dan memberi waktu untuk bersantai, seperti menonton film dan berjalan santai.
  • Pantau Ovulasi: Memantau ovulasi membantu menentukan hari-hari paling subur setiap bulan, sehingga kamu bisa merencanakan hubungan intim dengan lebih baik.

Dengan melakukan langkah-langkah sederhana ini, kamu dapat meningkatkan peluang untuk kesuburan dan kehamilan. 

Apabila kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait cara meningkatkan kesuburan, janganlah ragu untuk menghubungi dokter spesialis obgyn melalui aplikasi Halodoc.

Mereka siap memberikan layanan konsultasi seputar kesuburan wanita maupun masalah haid yang terlambat. 

Tunggu apa lagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi
Bae, J., Park, S., & Kwon, J. W. Diakses pada 2024. Factors Associated with Menstrual Cycle Irregularity and Menopause. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Can Stress Cause You to Skip a Period?.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Female Fertility: Why Lifestyle Choices Count.
Mi Yu, Kyungdo Han, & Ga Eun Nam. Diakses pada 2024. The association between mental health problems and menstrual cycle irregularity among adolescent Korean girls.
Steward, K. & Raja, A. Diakses pada 2024. Physiology, Ovulation and Basal Body Temperature.