Kerap Disamakan, Ini Beda Nosophobia dengan Penakut
“Nosophobia adalah kondisi yang menyebabkan seseorang ketakutan pada penyakit kronis tertentu. Terkadang, kondisi ini sulit dibedakan jika seseorang hanya penakut.”
Halodoc, Jakarta – Nosophobia merupakan perasaan takut dan cemas terkait berbagai penyakit kronis yang dapat mengancam nyawa. Namun, seseorang dengan kondisi ini mungkin tidak takut terhadap semua penyakit, hanya tertentu saja.
Namun, apa sih perbedaan antara nosophobia dengan penakut? Apakah sesuatu yang berbeda?
Perbedaan antara Nosophobia dengan Penakut
Nosophobia adalah perasaan takut yang tidak masuk akal terkait berkembangnya penyakit tertentu. Ketakutan ini dirasakan pada penyakit yang dapat mengancam nyawa.
Seseorang yang mengidap kondisi ini mungkin mengira jika dirinya sudah memiliki gejala, bahkan berpikir memiliki risiko besar untuk mengalaminya. Beberapa penyakit yang mungkin ditakuti, antara lain kanker, multiple sclerosis, penyakit menular seksual, hingga HIV/AIDS.
Nosophobia terkadang disebut juga dengan penyakit mahasiswa kedokteran, sebab tidak sedikit orang yang merasa memiliki gangguan tersebut setelah mempelajarinya. Bahkan sekarang ini ada juga kondisi cyberchondria, perasaan takut pasca membaca tentang penyakit tertentu secara online.
Lalu, apa perbedaan antara nosophobia dengan penakut?
Pada dasarnya, penakut adalah sifat yang menyebabkan seseorang memiliki rasa takut yang berlebihan, sehingga tidak mengambil risiko atau menghadapi bahaya. Perasaan takut yang dialami bisa jadi terjadi pada semua aspek kehidupan tanpa terkecuali.
Faktor Risiko dari Nosophobia
Disebutkan jika semua jenis kelamin dan usia memiliki risiko yang sama mengalami fobia ini. Namun, orang yang sudah berumur mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini karena takut mati.
Seseorang yang memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD) juga memiliki risiko lebih tinggi. OCD dapat menyebabkan seseorang harus memiliki kendali atas situasi hidupnya, termasuk penyakit.
Beberapa faktor risiko lainnya, yaitu:
- Mengidap sakit yang parah pada anak-anak.
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit keturunan.
- Merawat seseorang yang disayangi dengan penyakit serius.
- Kehilangan seseorang yang disayangi akibat penyakit.
- Tumbuh dari keluarga dengan gangguan kecemasan atau fobia tertentu.
- Memiliki perubahan gen yang meningkatkan risiko gangguan kecemasan.
Seberapa Umum Nosophobia untuk Terjadi?
Tidak mudah untuk melakukan penilaian besaran orang yang mengalami kondisi fobia, termasuk juga nosophobia. Menurut Cleveland Clinic, sekitar 1 dari 10 orang dewasa dan 1 dari 5 remaja menghadapi gangguan fobia tertentu selama hidupnya.
Perlu diketahui juga, setelah terjadinya pandemi dari penyakit COVID-19 lalu yang merenggut banyak nyawa, ketakutan terhadap kondisi penyakit kronis mengalami peningkatan. Jika sudah mendapatkan semua vaksinasi dan masih memiliki rasa ketakutan berlebih akan hal ini, sebaiknya memeriksakan diri.
Itulah pembahasan tentang perbedaan antara nosophobia dengan penakut. Memang keduanya dapat menimbulkan perasaan takut, tetapi masalah yang disebabkan fobia bisa menyebabkan masalah yang lebih besar. Terlebih jika kondisi ini sudah sangat mengganggu aktivitas harian.
Jika ingin memeriksakan diri terkait nosophobia atau bahkan fobia lainnya, fitur pemeriksaan mental bisa dipesan melalui fitur dari Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Makanya, unduh aplikasinya sekarang juga!